Begini Perkembangan Janin pada Usia 29 Minggu

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 April 2019
Begini Perkembangan Janin pada Usia 29 MingguBegini Perkembangan Janin pada Usia 29 Minggu

Halodoc, Jakarta - Menghitung hari demi hari, tak terasa usia kehamilan ibu memasuki 29 minggu alias pertengahan dari bulan ke tujuh. Perut semakin membuncit karena pada usia kandungan ini, ukuran bayi sudah menyerupai labu. Beratnya mencapai lebih dari 1 kilogram dan panjangnya sekitar 40 sentimeter.

Bayi semakin energik dan terus aktif bergerak di dalam rahim ibu. Ia akan memberikan pukulan-pukulan kasih sayang yang tak jarang membuat ibu terkejut sekaligus kesakitan.. Namun, tetap waspada ya, terlebih jika gerakan janin di dalam perut berkurang. Caranya, hitunglah berapa kali pukulan atau tendangan yang dilakukan janin dalam perut, karena setidaknya ia harus melakukan 10 gerakan pukulan itu dalam waktu 2 (dua) jam.

Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 30 Minggu

Otot dan paru-paru Si Kecil terus berkembang dan semakin sempurna dari hari ke hari, kepalanya tumbuh lebih besar untuk memberikan ruang yang cukup bagi sang otak berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang meningkat, ibu membutuhkan banyak asupan protein, vitamin C, asam folat, dan zat besi.

Baca juga: Ini Alasan Bayi Menendang dalam Kandungan

Tidak hanya itu, pertumbuhan tulangnya juga menyerap banyak kalsium dari tubuh ibu, sehingga ibu harus minum susu tinggi kalsium atau konsumsi suplemen kalsium tambahan untuk menjaga tulang ibu tetap sehat, sementara nutrisi untuk bayi terpenuhi. Pada trimester terakhir ini, setidaknya sekitar 250 miligram kalsium dibutuhkan untuk pengerasan tulang bayi setiap hari.

Perubahan Tubuh Ibu pada Usia 29 Minggu Kehamilan

Beberapa gangguan kesehatan yang lama tak dirasa akan kembali menyapa, seperti mulas dan konstipasi. Hormon progesteron kehamilan melemaskan jaringan otot polos di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan. Kondisi ini ditambah dengan adanya bayi dalam perut membuat ibu mengalami perlambatan metabolisme.

Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan gas yang membuat perut ibu rentan mulas dan menjadi faktor yang berkontribusi terhadap rasa sembelit yang muncul. Selain itu, pembesaran rahim juga memainkan peran terhadap gangguan wasir. Pembuluh darah yang membengkak di area dubur sering terjadi ketika ibu hamil. Untungnya, kondisi ini membaik dengan sendirinya setelah ibu melahirkan.

Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 30 Minggu

Baca juga: Wanita dengan Wasir Bisa Melahirkan Normal?

Sembelit ini bisa ibu atasi dengan menambah asupan serat dan cairan dalam makanan sehari-hari. Apabila terasa gatal atau sakit, berendam air hangat mungkin akan membantu menguranginya. Lakukan olahraga kecil setiap hari, seperti misalnya berjalan kaki setiap pagi atau sore hari.

Pergerakan janin pada usia 29 minggu kehamilan mulai berkurang, seiring dengan posisinya yang telah terbalik dengan kepala di bawah. Namun, ibu juga perlu waspada, karena penurunan gerakan ini bisa menunjukkan indikasi terjadinya gangguan pada plasenta.

Baca juga: 4 Asupan Penting untuk Ibu Hamil yang Vegetarian

Apabila ibu merasa khawatir akan kurangnya pergerakan janin di dalam kandungan, ibu bisa bertanya pada dokter. Tidak menjadi masalah jika ibu tidak sempat berkunjung ke klinik atau rumah sakit, karena sekarang tanya dokter bisa ibu lakukan kapan saja dan di mana saja dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc melalui ponsel, baik Android maupun iOS dan pilih dokter kandungan yang sesuai dengan keinginan. Mudah kan?

Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 30 Minggu

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan