Bisakah Diagnosis Penyakit Arteri Perifer dengan USG Doppler?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 April 2019
Bisakah Diagnosis Penyakit Arteri Perifer dengan USG Doppler?Bisakah Diagnosis Penyakit Arteri Perifer dengan USG Doppler?

Halodoc, Jakarta - Penyakit arteri perifer atau PAP adalah masalah kesehatan yang menyerang sirkulasi darah, ketika terjadi penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga aliran darah menuju anggota tubuh menjadi berkurang. Bagian yang paling berdampak adalah kaki yang terasa nyeri ketika berjalan atau klaudikasio.

Gangguan kesehatan ini bisa menjadi tanda utama terjadi akumulasi yang lebih luas dari timbunan lemak pada bagian arteri atau aterosklerosis. Kondisi ini bisa mengurangi jumlah aliran darah pada bagian jantung dan kaki. Membiasakan hidup sehat dengan berhenti merokok atau menjalani diet sehat bisa mengurangi dampak negatif gangguan sirkulasi darah ini.

Diagnosis Penyakit Arteri Perifer dengan USG Doppler

Penyakit arteri perifer didiagnosis berdasarkan riwayat medis dari keluarga dan dikombinasikan dengan pemeriksaan fisik serta serangkaian tes kesehatan pendukung. Salah satu tes pendukung yang dilakukan dengan menggunakan USG Doppler. Melalui alat ini, dokter melihat aliran darah pada arteri utama dan vena pada bagian tungkai.

Baca juga: 4 Kondisi yang Bisa Dideteksi USG Doppler

Selama pemeriksaan dilakukan, perangkat genggam akan diletakkan di bagian tubuh yang terinfeksi dan dilakukan pemantauan dengan menggerakkannya secara 2 (dua) arah. Komputer kemudian mengubah gelombang suara menjadi gambar aliran darah pada arteri dan vena.

Hasil tes bisa menunjukkan apakah terjadi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah sekaligus mengetahui apakah penyakit arteri perifer yang kamu alami berada pada tahap yang akut atau kronis.

Metode Diagnosis Lainnya

Selain menggunakan USG Doppler, diagnosis arteri perifer dengan cara seperti berikut ini.

  • Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui apakah ada tanda atau gejala penyakit arteri perifer, seperti melemahnya atau tidak adanya denyut nadi pada area yang menyempit atau tersumbat.

Selain itu, pemeriksaan ini bisa memantau apakah ada bunyi berdesis pada arteri yang bisa terdengar melalui stetoskop. Pada bagian tubuh yang terinfeksi, mungkin tekanan darah akan mengalami penurunan.

Baca juga: Kenapa Pemeriksaan USG Doppler Harus Dilakukan?

  • Indeks Ankle-Brakialis

Ini adalah pemeriksaan umum yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit arteri perifer, bertujuan untuk membandingkan tekanan darah pada pergelangan kaki dan pada lengan. Agar bisa mendapatkan pembacaan tekanan darah, dokter akan menggunakan manset tekanan darah biasa yang dibantu dengan alat USG untuk mengevaluasi tekanan dan aliran darah.

Dokter menyuruh kamu berjalan di atas treadmill dan melakukan pembacaan serta pembandingan sebelum dan segera berolahraga untuk menangkap seberapa parah penyempitan arteri ketika kamu berjalan.

  • Angiografi

Diagnosis arteri perifer selanjutnya dengan angiografi. Cara ini menggunakan pewarna kontras yang disuntikkan ke pembuluh darah, sehingga memungkinkan dokter untuk melihat aliran darah melalui arteri. Bahan kontras membantu pengecekan melalui pencitraan, seperti sinar-X atau MRI dan CTA.

Dokter juga bisa menggunakan prosedur angiografi kateter yang dimasukkan melalui selangkangan menuju ke area yang terinfeksi dan dilakukan penyuntikan melalui area tersebut.

Baca juga: Ini Fakta yang Harus Diketahui Tentang USG Doppler

USG Doppler ternyata juga dapat mendeteksi penyakit vena perifer. Ketahui lebih dalam tentang pemeriksaan melalui USG Doppler lainnya dengan berbicara pada dokter terpercaya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, bisa langsung kamu download melalui ponsel iOS atau Android. Selain tanya dokter, aplikasi Halodoc bisa kamu pakai untuk membeli vitamin, obat dan melakukan cek lab tanpa perlu jauh-jauh pergi ke laboratorium.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan