Ini Cara Dokter Spesialis Olahraga Tangani Cedera Atlet

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   26 Juni 2019
Ini Cara Dokter Spesialis Olahraga Tangani Cedera AtletIni Cara Dokter Spesialis Olahraga Tangani Cedera Atlet

Halodoc, Jakarta - Saat atlet mengalami cedera, maka ia dapat menerima berbagai perawatan untuk menyembuhkan cederanya. Kebanyakan atlet sering dirujuk oleh dokter perawatan primer mereka ke dokter spesialis olahraga untuk evaluasi dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Enggak Pemanasan Sebelum Olahraga Bisa Bikin Keseleo?

Siapakah yang Dimaksud Dokter Spesialis Olahraga?

Dokter spesialis olahraga adalah dokter yang mendapatkan pelatihan dan pendidikan khusus hingga mendapatkan gelar spesialis kedokteran olahraga. Pendidikan ini meliputi 4 tahun sekolah kedokteran dan 3 tahun pelatihan residensi umum.

Selain itu, beberapa di antaranya juga memiliki 1 hingga 2 tahun tambahan pelatihan fellowship dalam kedokteran olahraga. Dokter perawatan olahraga perawatan primer mendiagnosis, mengobati, dan mengelola masalah muskuloskeletal dan medis. Beberapa masalah yang biasa mereka tangani, antara lain: 

  • Terkilir dan tegang.

  • Dislokasi sendi.

  • Cedera ligamen.

  • Patah tulang.

  • Apophysitis.

  • Tendinitis.

  • Cedera berlebihan.

  • Cedera tulang rawan.

  • Asma akibat olahraga.

  • Gegar otak.

  • Masalah gizi dan suplemen.

  • Diabetes.

  • Gangguan Makan.

  • Fraktur stres.

  • Penyakit panas.

  • Kondisi unik atlet dengan kebutuhan khusus.

Baca Juga: 3 Jenis Keseleo Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Sebagai Masalah yang Kerap Terjadi, Bagaimana Mereka Mengatasi Cedera Atlet?

Cara untuk mengatasi masalah cedera atau gangguan lain, dokter spesialis olahraga menerapkan lima poin untuk menangani cedera, yang disebut PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, and Elevation). Berikut penjelasannya:

  • Protection (Perlindungan). Jaringan yang terluka harus dilindungi dari cedera yang mungkin bisa berkembang lebih lanjut. Lindungi cedera kecil dengan membalut, pembalut elastis, atau belat sederhana. Suatu hal yang sepele seperti menempelkan jari kaki ke area yang terluka bisa menjadi masalah yang mengganggu. Segera temui dokter untuk masalah cedera yang membutuhkan splint atau gips presisi.

  • Rest (Beristirahat). Jaringan yang terluka membutuhkan waktu untuk pulih. Ini prinsip yang jelas, tetapi begitu kamu gemar olahraga, mungkin hal ini jadi terabaikan. Jangan turuti kemauanmu ini, kamu wajib melakukan istirahat sampai kondisi benar-benar sudah membaik. Kamu juga masih bisa melakukan gerakan lain yang lebih aman. Dengan cara yang aneh, cedera sering kali merupakan berkah tersembunyi, memaksa kamu untuk melakukan diversifikasi latihan dan malah mendapatkan keterampilan baru.

  • Ice (Es). Menempelkan es ke area yang cedera adalah cara sederhana namun paling efektif. Es adalah antiinflamasi yang baik, serta dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Untuk hasil terbaik, oleskan kompres es selama 10 hingga 15 menit sesegera mungkin setelah cedera. Ulangi perawatan es setiap jam selama empat jam pertama, lalu empat kali sehari selama dua hingga tiga hari berikutnya. Lindungi kulit dengan menggunakan kain tipis, dan jangan biarkan kulit menjadi merah, melepuh, atau mati rasa. Setelah 48 hingga 72 jam, beralihlah ke perawatan panas, menggunakan jadwal dan prinsip yang sama.

  • Compression (Kompresi). Tekanan membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan. Dalam kebanyakan kasus, perban elastis sederhana sudah cukup; kenakan dengan pas tetapi tidak terlalu ketat. Ingat bahwa pembengkakan berkembang perlahan beberapa jam setelah cedera, jadi kamu dapat melonggarkan perban.

  • Elevation (Elevasi). Ini adalah strategi sederhana yang memperbesar gaya gravitasi untuk mengalirkan cairan dari jaringan yang terluka, mengurangi pembengkakan, peradangan, dan rasa sakit. Jaga agar kaki yang sakit atau anggota tubuh lainnya tetap terangkat atau meletakkan bantal di bawahnya di tempat tidur.  Meninggikan area yang terluka akan membantu kamu cepat pulih. 

Baca Juga: Jangan Asal Pijat, Keseleo Butuh Fisioterapi

Itulah langkah yang bisa dilakukan oleh dokter spesialis olahraga dalam menangani cedera. Namun, jika cedera tidak kunjung redaa bahkan berkembang menjadi cedera yang kronis, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis olahraga. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu bisa buat janji dengan dokter spesialis olahraga di rumah sakit terdekat dari rumah kamu melalui Halodoc. Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan