Cara Mencegah dan Menangani Mata Plus pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Februari 2019
Cara Mencegah dan Menangani Mata Plus pada AnakCara Mencegah dan Menangani Mata Plus pada Anak

Halodoc, Jakarta – Mata plus dikenal rabun dekat (hipermetropi) dalam istilah medis. Keluhan mata ini sering terjadi pada orang berusia lebih dari 40 tahun. Namun, tahukah kamu jika mata plus bisa terjadi pada Si Kecil? Ini artinya rabun dekat disebut penyakit orang tua rasanya tidak tepat.

Baca Juga: Mana yang Lebih Parah, Mata Minus atau Silinder?

Anak pengidap mata plus sulit melihat objek dekat, sedangkan objek jauh terlihat lebih jelas. Penyebabnya adalah bayangan optik jatuh di belakang retina akibat kelainan bentuk kornea atau lensa mata. Jika Si Kecil sering mengusap mata dan menjauhkan buku saat membaca, bisa jadi ia mengidap mata plus. Ibu perlu mengajaknya ke dokter mata untuk memastikannya.

Bisakah Mata Plus pada Anak Dicegah?

Tentu bisa. Caranya dengan rutin periksa mata, konsumsi makanan bergizi seimbang, lindungi mata dari paparan sinar UV matahari langsung, gunakan penerangan yang baik saat membaca, hindari menonton TV terlalu dekat, dan kebiasaan lain yang memicu kerusakan mata. Jika Si Kecil telanjur mengidap mata plus, ini pilihan pengobatan yang bisa dilakukan:

1. Pakai Kacamata

Pengidap mata plus kurang dari satu umumnya masih bisa melihat jelas, karena otot mata yang memfokuskan penglihatan masih bekerja. Jika lebih dari itu, Si Kecil dianjurkan pakai kacamata untuk membantu penglihatannya. Ini tips memilih kacamata untuk Si Kecil yang berusia kurang dari dua tahun:

  • Pilih bingkai dan lensa kacamata dari plastik yang anti-gores. Atau, pilih lensa kacamata dari polikarbonat yang tidak mudah hancur.

  • Jika ibu tidak ingin Si Kecil menggunakan bingkai, pilih kacamata dengan engsel per.

  • Pilih kacamata dengan rantai agar tidak hilang atau jatuh.

Apabila Si Kecil sudah cukup besar, biarkan ia memilih kacamata sesuai kesukaan dan kenyamanannya. Pastikan ibu tetap mengikuti saran dari dokter mata untuk menghindari risiko ketidakcocokan mata dengan lensa yang digunakan.

2. Lensa Kontak

Lensa kontak dianjurkan jika Si Kecil berusia 12 tahun atau lebih. Apabila kurang dari itu, diskusikan pada dokter mata terlebih dahulu. Alasannya karena menggunakan dan menyimpan lensa kontak tidak semudah yang digunakan. Sehingga perlu ketelitian agar tidak merusak matanya. Beritahu Si Kecil tentang cara membersihkan, waktu mengganti, dan kapan harus melepaskan lensa kontak.

Bolehkah Mata  Plus pada Anak Diobati dengan Operasi LASIK?

Anak pengidap mata plus tidak dianjurkan operasi LASIK. Alasannya karena tingkat keparahan mata plus yang diidapnya bisa berubah hingga usianya 20-an. Hingga saat ini masih dilakukan penelitian klinis tentang keamanan operasi LASIK pada anak pengidap mata plus. Sedangkan pada orang dewasa (21 tahun atau lebih), diperbolehkan operasi LASIK karena pertumbuhan bola mata sudah terhenti.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Penanganan Mata Plus pada Anak

Mata plus yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berdampak negatif pada prestasi akademik Si Kecil, termasuk membuat matanya juling, tegang, dan tampak malas (ambliopia). Kalau Si Kecil mengalami keluhan pada mata, jangan ragu berdiskusi pada dokter Halodoc. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan