Cegah Sindrom Gilbert dengan 3 Cara Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Juli 2019
Cegah Sindrom Gilbert dengan 3 Cara IniCegah Sindrom Gilbert dengan 3 Cara Ini

Halodoc, Jakarta - Jenis penyakit memang beragam, beberapa di antaranya datang langsung dari keluarga, alias diturunkan secara genetik dari orangtua ke keturunannya. Termasuk sindrom gilbert, kondisi ketika tubuh memiliki terlalu banyak senyawa bilirubin di dalam darah. Senyawa bilirubin adalah senyawa alami yang diproduksi melalui pemecahan sel darah merah yang sudah tua. 

Mungkin, kamu mengira bahwa sindrom gilbert sama dengan penyakit kuning. Ternyata, tidak demikian. Kelainan genetik ini hanya mengalami fase penyakit kuning yang pendek, karena kadar bilirubin dalam darah tidak setinggi ketika kamu mengalami penyakit kuning. Meski begitu, fase berubahnya warna mata dan kulit menjadi kuning tetap terjadi. Biasanya, muncul gejala lain seperti pusing, tidak enak badan, lelah, dan sakit perut. 

Menjadi Penyakit yang Diturunkan, Bisakah Sindrom Gilbert Dicegah?

Sebenarnya, sindrom gilbert tidak memerlukan penanganan khusus. Meski begitu, kamu tidak boleh menganggap remeh gejalanya. Kamu harus segera membuat janji dengan dokter ahli penyakit dalam jika mendapati warna mata dan kulit menjadi kuning. Buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat dengan tempat tinggalmu supaya penanganan bisa segera dilakukan. Bisa saja, kamu bukan mengalami sindrom gilbert, melainkan hepatitis

Baca juga: Apakah Sindrom Gilbert Berbahaya?

Penyakit kuning yang disebabkan karena sindrom gilbert memang bisa terjadi. Namun, penyakit ini bisa membaik dengan sendirinya tanpa menimbulkan dampak negatif berkelanjutan. Pun, kadar bilirubin dalam darah bisa berubah dari waktu ke waktu. Kamu hanya perlu membiasakan hidup sehat, dan ini menjadi salah satu cara cegah sindrom gilbert terbaik.

  • Pastikan dokter tahu kamu mengidap sindrom gilbert. Pasalnya sindrom ini turut memengaruhi cara tubuh memproses obat yang masuk, tentu saja jenis obat yang dikonsumsi juga tidak sembarangan. 

  • Konsumsi makanan sehat. Hindari diet yang rendah kalori. Jangan sampai kamu melewatkan waktu makan, dan tetap makan secara rutin. Jika ingin berpuasa, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter. 

  • Kelola stres dengan baik. Kamu harus bisa menemukan cara untuk mengatasi stres yang muncul. Olahraga, meditasi, dan mendengarkan musik mungkin membantu. Stres dapat menyebabkan tingginya kadar bilirubin pada sindrom gilbert yang mengarah pada penyakit kuning

Baca juga: Diidap Oleh Pembalap Jonas Folger, Kenali Lebih Dalam Sindrom Gilbert

Apa yang Menyebabkan Sindrom Gilbert Terjadi?

Oleh karena termasuk penyakit keturunan, adanya gen yang bersifat abnormal yang didapatkan dari orangtua tentu menjadi penyebab utama terjadinya sindrom gilbert. Sebenarnya gen ini membantu mengendalikan enzim, sehingga bilirubin di hati bisa dipecah. Jika gen ini abnormal, enzim tidak bisa dibuat, sehingga kadar bilirubin dalam darah pun semakin meningkat.

Adanya gen abnormal yang menyebabkan sindrom gilbert umum terjadi, karena sebagian besar orang lahir dengan membawa satu salinan gen ini. Namun, pada kebanyakan kasus, diperlukan dua salinan gen yang abnormal untuk bisa menjadikan tubuh mengalami sindrom gilbert. 

Memang, kelainan ini sudah ada sejak lahir. Namun, kamu tidak bisa mengetahui gejalanya sampai masuk ke masa pubertas atau melakukan pemeriksaan urine. Tanda-tanda sudah bisa disadari jika orangtua mengidap penyakit ini, dan kamu berjenis kelamin laki-laki. Ya, sindrom gilbert lebih berisiko terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Inilah mengapa pemeriksaan dini sangat penting untuk dilakukan, karena dengan begitu, kamu bisa melakukan tindakan cegah sindrom gilbert sejak awal.

Baca juga: Sindrom Gilbert Bisa Sebabkan Penyakit Kuning Intra Hepatik, Mitos atau Fakta?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan