Cek Fakta: Penetrasi Dalam Bisa Membahayakan Janin

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Oktober 2021
Cek Fakta: Penetrasi Dalam Bisa Membahayakan JaninCek Fakta: Penetrasi Dalam Bisa Membahayakan Janin

“Banyak yang bertanya, apakah berhubungan intim saat hamil bisa membahayakan janin? Pasalnya, tak sedikit yang khawatir kalau penetrasi yang dalam dapat menyakiti janin, sehingga dapat memicu masalah pada ibu dan bayi di dalam kandungan. Namun, benarkah faktanya demikian?”

Halodoc, Jakarta – Masih banyak yang belum mengetahui jika berhubungan intim saat hamil tidak membahayakan janin. Meski janin berada di dalam tempat yang aman, berhubungan intim juga tidak bisa dilakukan sembarangan, agar janin tidak terkena dampaknya.

Baca juga: Kenali Pijat Perineum untuk Melancarkan Proses Melahirkan

Faktanya, Penetrasi Dalam Tidak Membahayakan Janin

Ditekankan sekali lagi bahwa berhubungan intim selama masa kehamilan aman dilakukan. Wanita hamil cenderung mengalami peningkatan gairah seksual pada trimester kedua kehamilan. Pada trimester ketiga, melakukan hubungan intim dapat membantu membuka jalan lahir.

Nah, bagaimana dengan penetrasi dalam, apakah kondisi ini dapat membahayakan janin? Faktanya, penetrasi tersebut tidak akan menyakiti janin, karena ia berada dalam tempat yang aman, dan dilindungi oleh otot rahim, juga cairan ketuban. Singkat cerita, penetrasi yang dilakukan pria aman dilakukan, dan tidak memengaruhi janin dalam kandungan. 

Sperma yang masuk ke dalam rahim juga tidak membahayakan, kecuali pasangan mengidap IMS atau HIV/AIDS. Bagi ibu dengan kondisi kehamilan yang lemah, sebaiknya lakukan secara hati-hati.

Pasalnya, sperma yang mengalir ke dalam vagina dalam jumlah yang banyak dapat memicu kontraksi rahim dan kram perut. Hal tersebut dikarenakan, sperma mengandung zat yang disebut dengan prostaglandin. Dalam kasus yang jarang terjadi, keguguran bahkan kelahiran prematur tidak dapat dihindari.

Baca juga: 7 Efek Samping Memakai Pil KB yang Perlu Dipahami

Jangan Berhubungan Intim saat Mengidap Kondisi Ini

Berhubungan intim saat hamil sangat aman dilakukan, kecuali ibu mengidap beberapa kondisi berikut ini:

  • Ibu berisiko mengalami keguguran atau memiliki riwayat keguguran sebelumnya.
  • Ibu berisiko mengalami persalinan prematur atau kontraksi saat kehamilan belum menginjak 37 minggu.
  • Ibu mengalami pendarahan vagina, keputihan, atau kram tanpa sebab.
  • Kantung ketuban pecah.
  • Leher rahim telah terbuka terlalu dini.
  • Posisi plasenta dalam rahim terlalu rendah.
  • Ibu mengharapkan kehamilan ganda atau kembar.

Jika ibu mengalami salah satunya, segera buat janji temu dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Jangan lupa untuk tanyakan lebih lanjut seputar tips hubungan intim terkait dengan kondisi kesehatan yang menyertai. 

Baca juga: 7 Makanan Wajib Bumil di Trimester Pertama

Posisi Hubungan Intim yang Aman saat Hamil

Jika ibu memiliki kehamilan yang normal dan sehat, hubungan intim dapat dilakukan dengan posisi apapun. Syaratnya adalah posisi berhubungan intim tidak menyakiti ibu dan berisiko membuat kehamilan bermasalah. Terkait dengan posisi terbaik, berikut ini beberapa gaya yang bisa dicoba:

  1. Misionaris. Posisi paling klasik ini aman dilakukan di trimester pertama. Jika sudah hamil tua, posisi tidak disarankan.
  2. Woman on top. Posisi ini bagus dilakukan, karena mencegah adanya tekanan pada rahim dari penetrasi yang dilakukan.
  3. Spooning atau menyamping. Posisi ini aman dilakukan sekalipun saat hamil tua.
  4. Duduk. Posisi ini dapat dilakukan di kasur atau sofa, dengan wanita yang berada di posisi atas.

Selain posisi terbaik, ada juga beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika berhubungan intim selama masa kehamilan. Salah satunya adalah oral seks. Meski terbilang aman, sebaiknya tidak meniupkan udara ke dalam vagina, karena dapat menyebabkan emboli udara.

Emboli udara sendiri dapat memicu karbondioksida tersangkut dalam pembuluh darah, dan memicu penyumbatan pembuluh darah. Meskipun oral seks jarang sekali dilakukan di masa kehamilan, meniup vagina dapat mengancam nyawa ibu dan juga janin dalam kandungan.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Will It Hurt the Baby? Plus 9 More Questions About Safe Pregnancy Sex.
Grow by WebMD. Diakses pada 2021. Sex During and After Pregnancy.
NHS UK. Diakses pada 2021. Sex in pregnancy.
Pregnancy, Birth, and Baby. Diakses pada 2021. Common myths about babies.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan