Enggak Selalu Masalah Medis, Dispareunia Berkaitan dengan Emosional

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Oktober 2018
Enggak Selalu Masalah Medis, Dispareunia Berkaitan dengan EmosionalEnggak Selalu Masalah Medis, Dispareunia Berkaitan dengan Emosional

Halodoc, Jakarta - Dispareunia atau painful intercourse adalah rasa sakit yang muncul pada area genital saat atau setelah melakukan hubungan intim. Masalah ini kerap kali dialami oleh pasangan, dan lebih sering terjadi pada wanita, ketimbang pria.

Pada wanita, salah satu jenis dispareunia yang kerap terjadi adalah vaginal dyspareunia, yaitu rasa sakit yang terjadi karena ada gangguan gairah, yang memengaruhi lubrikasi pada Miss V. Akibatnya, wanita yang mengalami dispareunia ini akan merasakan sakit ketika dan setelah penetrasi.

Selain pada wanita, dispareunia juga bisa terjadi pada pria. Penyebabnya pun beragam. Mulai dari adanya infeksi pada kelenjar prostat, ereksi membungkuk (bowed erection), hingga iritasi kulit yang disebabkan oleh ruam alergi pada Mr. P. Baik pada pria maupun wanita, dispareunia sering kali dikaitkan dengan masalah psikologis atau emosional.

Itulah mengapa sejak dahulu perawatan psikologis selalu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Padahal, dispareunia nyatanya tidak hanya disebabkan oleh masalah mental, lho, melainkan dapat juga disebabkan oleh berbagai hal yang berkaitan dengan fisik. Berikut beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya dispareunia.

1. Kurangnya Lubrikasi

Pada kasus dispareunia yang dialami wanita, rasa sakit ketika berhubungan intim umumnya disebabkan oleh kurangnya lubrikasi. Kurangnya pelumas dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti tingkat estrogen yang rendah pasca melahirkan, sedang menyusui, atau menopause. Beberapa jenis obat seperti obat hipertensi, antidepresan, pil KB, dan antihistamin juga dapat memengaruhi turunnya produksi cairan Miss V, sehingga membuat kurangnya lubrikasi ketika berhubungan intim.

2. Gangguan Kesehatan

Beberapa gangguan kesehatan juga tanpa sadar dapat membuat turunnya gairah hingga rasa menderita ketika berhubungan intim dengan pasangannya. Gangguan kesehatan yang dimaksud adalah fibroid rahim, kista indung telur, prolaps uterus, wasir, sindrom iritasi usus, dan penyakit radang panggul.

3. Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi kejang otot pada dinding Miss V ketika berhubungan intim. Kondisi ini akan membuat proses penetrasi menjadi sangat sulit, dan memunculkan rasa sakit yang luar biasa.

4. Infeksi atau Peradangan

Baik pada pria maupun wanita, rasa tidak nyaman ketika berhubungan intim juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi atau peradangan pada area genital. Infeksi saluran kencing dan ruam atau masalah kulit di area organ intim menjadi yang paling banyak terjadi.

5. Stres

Stres tidak hanya akan memicu timbulnya berbagai penyakit, tetapi juga dapat membuat otot-otot di bagian panggul mengencang dan menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan intim. Gairah untuk melakukan hubungan pun akan berangsur turun ketika sedang stres.

6. Trauma atau Riwayat Pelecehan Seksual

Pada beberapa kasus dispareunia, pelecehan seksual di masa lalu dapat memunculkan trauma. Akibatnya, setiap kali hendak melakukan hubungan dengan pasangan, pengalaman buruk yang pernah dialami itu dapat terbayang dan secara psikologis akan kembali dirasakan. Menyembuhkan trauma merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi dispareunia jenis ini.

Itulah sedikit penjelasan mengenai dispareunia dan apa saja yang dapat menyebabkannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut tentang hal ini, jangan ragu untuk menggunakan fitur Contact Doctor pada aplikasi Halodoc, yang dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat secara online, kapan saja dan di mana saja, hanya dengan men-download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Play Store.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan