Gumpalan Darah pada Urine, Berbahayakah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Maret 2019
Gumpalan Darah pada Urine, Berbahayakah?Gumpalan Darah pada Urine, Berbahayakah?

Halodoc, Jakarta – Memerhatikan kondisi urine setiap harinya adalah hal yang penting untuk dilakukan. Waspada jika kondisi urine kamu bercampur dengan darah, karena kondisi ini dikenal dengan hematuria.

Hematuria adalah kondisi yang umum terjadi khususnya pada wanita. Namun tidak menutup kemungkinan pria juga mengalaminya. Hematuria dapat dihindari dengan mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko hematuria. Ada dua jenis hematuria:

  • Gross Hematuria

Pada kondisi gross hematuria, darah yang bercampur pada urine terlihat dengan kasat mata.

  • Hematuria Mikroskopik

Pada kondisi ini, darah yang bercampur pada urine hanya terlihat dengan bantuan mikroskop.Hematuria bisa menjadi penanda adanya penyakit dalam tubuh. Pemeriksaan dokter perlu dilakukan untuk pengobatan dan penanganan lebih dini mengenai hematuria atau penyakit yang menyebabkan hematuria.

Baca Juga: Inilah 4 Gejala Hematuria yang Perlu Diketahui

Hematuria berbahaya ketika kondisi ini menjadi salah satu gejala dari beberapa penyakit seperti:

  • Infeksi Ginjal

Kondisi ini terjadi ketika ada bakteri yang masuk dalam ginjal melalui aliran darah. Biasanya, kondisi ini memiliki gejala umum yang hampir sama dengan kondisi infeksi kandung kemih, tapi biasanya infeksi ginjal disertai dengan demam dan nyeri panggul.

  • Batu Kandung Kemih atau Batu Ginjal

Penyakit ini menyebabkan seseorang mengalami hematuria karena kristal yang terbentuk pada dinding ginjal atau kandung kemih akibat adanya pengendapan mineral pada urine. Kristal ini yang menjadi batu-batu kecil yang mengalami penyumbatan sehingga seseorang mengalami perdarahan yang bercampur pada urine.

Ada beberapa gejala lain yang akan ditimbulkan ketika seseorang mengalami batu ginjal seperti muntah-muntah yang disertai rasa sakit, demam dan meriang dalam jangka waktu yang cukup panjang serta nyeri saat akan buang air kecil.

  • Infeksi Saluran Kemih

Hematuria bisa disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih. Sebaiknya segera tangani kondisi ini karena dapat membahayakan kesehatan. Infeksi saluran kemih yang dibiarkan menyebabkan seseorang mengalami infeksi ginjal. Kondisi ini menyebabkan kerusakan ginjal secara permanen.

  • Pembengkakan Prostat

Hematuria yang diakibatkan oleh pembengkakan prostat sebaiknya harus segera ditangani. Hal ini dapat meningkatkan seseorang mengalami kanker prostat.

Selain hematuria, ada beberapa gejala lain yang ditimbulkan akibat pembengkakan prostat seperti nyeri saat buang air kecil, keinginan buang air kecil yang tidak dapat ditahan, aliran urine yang tersendat dan mengejan waktu mengeluarkan urine.

Baca Juga: Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini

  • Kanker

Kanker prostat atau kanker kandung kemih dapat menyebabkan seseorang alami hematuria. Kanker prostat dapat dicegah dengan mengurangi asupan daging merah, lemak hewani, dan lemak susu. Melakukan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan konsumsi buah serta sayur bisa mengurangi risiko seseorang mengalami kanker prostat.

  • Klamidia

Klamidia adalah penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada uretra yang mengakibatkan seseorang mengalami perdarahan yang bercampur dengan urine.

Memeriksakan kesehatan pada dokter merupakan salah satu cara terbaik untuk mengetahui penyebab hematuria. Kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi kondisi hematuria seperti mengonsumsi air putih sesuai kebutuhan setiap harinya, batasi asupan garam, hindari pembersih kewanitaan dan biasakan untuk memiliki pola makan yang sehat.

Selain itu, kamu bisa lakukan pertolongan pertama dengan bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan aplikasi Halodoc kamu bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai hematuria. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko Munculnya Gumpalan Darah di Urine

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan