Halodoc, Jakarta – Tremor atau gemetar bisa terjadi kapan saja dan di bagian tubuh mana saja. Tremor didefinisikan sebagai gerakan ritmis yang muncul secara tidak sengaja dan tidak terkendali dari satu bagian atau satu anggota tubuh. Kondisi ini adalah hasil dari masalah di bagian otak  yang mengontrol gerakan otot. Berbeda dengan kejang otot, tremor bukanlah masalah serius, meski kondisi ini bisa menjadi tanda gangguan medis tertentu. 

Baca Juga: Tremor saat Gugup, Wajarkah?

Tremor terbagi atas dua jenis, yakni tremor istirahat dan tremor aksi. Dari namanya mungkin kamu sudah sedikit tergambar seperti apa tremor istirahat. Tremor istirahat terjadi saat seseorang sedang istirahat, seperti sedang duduk atau berbaring. Tremor biasanya hilang ketika seseorang mulai beranjak dan bergerak. Biasanya tremor istirahat hanya memengaruhi bagian tangan atau jari.

Sedangkan tremor aksi biasanya terjadi ketika salah satu bagian tubuh sedang bergerak. Jenis tremor ini dibagi lagi ke dalam beberapa sub kategori, yaitu:

• Tremor yang timbul saat melakukan gerakan yang ditargetkan, seperti menyentuh jari ke hidung.

• Getaran postural yang timbul saat bagian tubuh ada dalam posisi yang melawan gravitasi, contohnya memegang tangan atau kaki dalam keadaan terlentang.

• Tremor saat melaksanakan aktivitas tertentu, seperti mengetik atau menulis

• Tremor kinetik yang terjadi ketika menggerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.

• Getaran isometrik terjadi selama kontraksi otot secara sukarela tanpa ada gerakan otot lainnya.

Baca Juga: Tubuh Sering Gemetar, Mungkin Pertanda Penyakit Serius

Lantas, Apa yang Menyebabkan Tremor?

Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan kondisi tremor. Obat-obatan, penyakit, cedera, stres, dan konsumsi kafein adalah hal-hal yang bisa memicu tremor. Namun, tremor biasanya terjadi ketika seseorang sedang gugup, ketakutan, mengalami kelelahan otot atau memiliki kadar gula yang rendah. Adapun beberapa kondisi medis yang bisa memicu terjadinya tremor, seperti :

• Stroke;

• Cedera otak traumatis;

• Penyakit Parkinson;

• Multiple sclerosis;

• Alkoholisme; dan

• Hipertiroidisme

Bagaimana Cara Menghentikan Tremor?

Karena tremor muncul disebabkan oleh kondisi tertentu, maka menghentikannya adalah mengobati kondisi yang memicunya. Contoh, pengidap hipotiroidisme rentan alami tremor, maka untuk mencegahnya, individu tersebut perlu mengobati hipertiroidisme yang dimilikinya. Selain itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala tremor :

1. Mengubah Gaya Hidup

Kebiasaan konsumsi kafein atau alkohol bisa menjadi penyebab terjadinya tremor. Oleh karena itu, cobalah untuk mengubah gaya hidup dengan membatasi atau menghindari zat yang dapat menyebabkan tremor. 

2. Terapi Fisik

Terapi fisik bertujuan untuk meningkatkan kontrol otot, fungsi, dan kekuatan sembari meningkatkan koordinasi dan keseimbangan. Terapi fisik perlu dilakukan oleh terapis okupasi dapat untuk membantu seseorang terbiasa dengan tremor, tetapi tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara normal.

3. Teknik Psikologis

Apabila tremor disebabkan karena stres, panik atau gangguan kecemasan, maka seseorang tersebut bisa menjalankan teknik psikologis yang terdiri dari berlatih teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan.

Apabila ketiga perawatan diatas tidak membantu, dokter mungkin akan meresepkan obat guna mengurangi tremor. Perlu diketahui bahwa pemberian obat-obatan tidak bisa menyembuhkan tremor. Obat biasanya boleh dikonsumsi ketika dalam situasi yang bisa memicu tremor, seperti stres dan cemas.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Tangan Sering Gemetar, Hati-Hati Gejala Penyakit Parkinson

Kamu mengalami keluhan kesehatan? Bicara saja dengan dokter Halodoc untuk mengetahui penanganan nya. Caranya gampang banget, kamu tinggal klik Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!