ICD-10 SNH: Kode dan Diagnosis Gangguan Pendengaran Sensorineural
Kode ICD-10 untuk gangguan pendengaran sensorineural (SNH) berada di kelompok H90.

DAFTAR ISI
- Apa Itu ICD-10?
- Kode ICD-10 untuk SNH
- Diagnosis SNH
- Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural
- Klasifikasi SNH
- Implikasi Kode ICD-10 SNH dalam Rekam Medis
- Pengobatan dan Penatalaksanaan SNH
- Pencegahan SNH
- Kapan Harus ke Dokter?
- Referensi
Gangguan pendengaran sensorineural (SNH) merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Diagnosis yang akurat dan tepat sangat penting untuk penatalaksanaan yang efektif.
Salah satu alat penting dalam diagnosis dan klasifikasi SNH adalah International Classification of Diseases, 10th Revision (ICD-10).
Simak secara mendalam tentang kode ICD-10 untuk SNH, diagnosis, dan informasi relevan lainnya.
Apa Itu ICD-10?
ICD-10 adalah sistem klasifikasi medis yang dibuat oleh World Health Organization (WHO) untuk mengklasifikasikan penyakit dan berbagai macam tanda, gejala, abnormalitas, keluhan, keadaan sosial dan penyebab eksternal dari luka atau penyakit.
Sistem ini digunakan di seluruh dunia untuk tujuan statistik, epidemiologi, dan manajemen kesehatan.
Kode ICD-10 untuk SNH
Kode ICD-10 untuk gangguan pendengaran sensorineural (SNH) berada di kelompok H90, yang mencakup berbagai jenis gangguan pendengaran.
Beberapa kode yang relevan meliputi:
- H90.3: Gangguan pendengaran sensorineural bilateral.
- H90.5: Gangguan pendengaran sensorineural satu telinga, kanan.
- H90.6: Gangguan pendengaran sensorineural satu telinga, kiri.
- H90.7: Gangguan pendengaran campuran (konduktif dan sensorineural).
Kode-kode ini membantu profesional kesehatan dalam mencatat dan mengklasifikasikan jenis gangguan pendengaran yang dialami pasien.
Berikut Ini Rekomendasi Dokter THT yang Bisa Dihubungi terkait kondisi yang kamu alami.
Diagnosis SNH
Diagnosis SNH melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Anamnesis (wawancara medis): Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk gejala yang dialami, riwayat paparan bising, dan riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran.
- Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan telinga menggunakan otoskop untuk melihat kondisi saluran telinga dan membran timpani.
- Audiometri: Tes pendengaran untuk mengukur kemampuan mendengar pasien pada berbagai frekuensi.
- Pemeriksaan tambahan: Dalam beberapa kasus, pemeriksaan tambahan seperti MRI mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyebab lain dari gangguan pendengaran.
Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural
SNH dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Usia: Gangguan pendengaran terkait usia (presbikusis) adalah penyebab umum SNH.
- Paparan bising: Paparan bising yang berlebihan dapat merusak sel-sel rambut di koklea.
- Infeksi: Infeksi virus atau bakteri tertentu dapat menyebabkan SNH.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat dapat bersifat ototoksik dan merusak pendengaran.
- Genetik: Faktor genetik dapat berperan dalam beberapa kasus SNH.
- Penyakit autoimun: Penyakit autoimun tertentu dapat memengaruhi pendengaran.
Klasifikasi SNH
SNH dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, termasuk:
- Tingkat keparahan: Ringan, sedang, berat, atau sangat berat.
- Frekuensi yang terpengaruh: Frekuensi rendah, frekuensi tinggi, atau semua frekuensi.
- Lokasi kerusakan: Koklea (sensorik) atau saraf pendengaran (neural).
Klasifikasi yang tepat penting untuk menentukan pilihan penatalaksanaan yang paling sesuai.
Ketahui ciri Infeksi Telinga – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya di sini agar kamu waspada.
Implikasi Kode ICD-10 SNH dalam Rekam Medis
Penggunaan kode ICD-10 yang tepat dalam rekam medis sangat penting untuk:
- Pelacakan epidemiologi: Memantau prevalensi dan insidensi SNH di populasi.
- Klaim asuransi: Memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan dapat diklaim ke perusahaan asuransi.
- Riset medis: Memfasilitasi penelitian tentang penyebab, pengobatan, dan pencegahan SNH.
Pengobatan dan Penatalaksanaan SNH
Penatalaksanaan SNH tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gangguan pendengaran. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Alat bantu dengar: Amplifikasi suara untuk membantu pasien mendengar lebih baik.
- Implan koklea: Perangkat elektronik yang ditanamkan di telinga bagian dalam untuk memberikan sensasi suara.
- Terapi wicara: Membantu pasien mengembangkan strategi komunikasi yang efektif.
- Manajemen tinnitus: Jika SNH disertai dengan tinnitus (dering di telinga), manajemen tinnitus dapat membantu mengurangi gejala.
Pencegahan SNH
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah SNH meliputi:
- Hindari paparan bising yang berlebihan: Gunakan pelindung telinga jika bekerja di lingkungan yang bising atau saat menghadiri konser.
- Vaksinasi: Pastikan telah mendapatkan vaksinasi lengkap untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan SNH.
- Hindari obat-obatan ototoksik: Jika memungkinkan, hindari penggunaan obat-obatan yang diketahui dapat merusak pendengaran.
- Periksa pendengaran secara teratur: Terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran atau bekerja di lingkungan yang bising.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
- Penurunan pendengaran yang terjadi secara tiba-tiba.
- Telinga berdenging (tinnitus) yang mengganggu.
- Rasa penuh atau tekanan di telinga.
- Kesulitan memahami percakapan, terutama di lingkungan yang bising.
Pemeriksaan dini dapat membantu mengidentifikasi penyebab gangguan pendengaran dan memulai penatalaksanaan yang tepat.
Nah, jika kamu mengalami masalah pendengaran, segera konsultasikan dengan dokter THT di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jangan tunda pemeriksaan, segera hubungi dokter di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!



