Ingin Meningkatkan Kekuatan Otot Leher Bayi? Ini Caranya!

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Februari 2024

"Pertumbuhan bayi sangat penting untuk diperhatikan. Bantuan dari ibu juga dapat membuatnya lebih cepat bisa sesuatu. Salah satu yang dapat dilakukan adalah ketahui cara meningkatkan kekuatan otot leher bayi. Dengan begitu, anak tidak mudah cedera."

Ingin Meningkatkan Kekuatan Otot Leher Bayi? Ini Caranya!Ingin Meningkatkan Kekuatan Otot Leher Bayi? Ini Caranya!

DAFTAR ISI

  1. Cara Meningkatkan Kekuatan Otot Leher Bayi
  2. Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc

Halodoc, Jakarta – Bayi yang baru lahir memiliki leher yang masih lemah, sehingga ibu perlu sangat berhati-hati saat menggendongnya. Namun, menjelang usia 3 bulan, leher bayi sudah cukup kuat untuk mengangkat kepalanya hingga tegak 45 derajat. 

Agar kemampuan motorik bayi ini dapat berkembang maksimal, ibu perlu memberi stimulasi atau latihan yang tepat.

Cara Meningkatkan Kekuatan Otot Leher Bayi

Perkembangan motorik setiap anak berbeda-beda. Namun, umumnya bayi yang berusia 3 bulan sudah dapat menyangga kepalanya dengan baik. 

Ibu juga sudah bisa menggendongnya pada posisi tegak, baik menghadap ke depan maupun ke belakang. Ketika digendong dalam posisi tegak, kepala bayi pun akan tegak dan tidak jatuh ke belakang.

Memasuki usia 4 bulan, Si Kecil mampu melakukan posisi “push up mini” dengan mengangkat kepala dan bahunya sekaligus saat dibaringkan tengkurap. Pada usia 7 bulan, pertumbuhan bayi sudah mampu mengendalikan gerak kepala. 

Ia dapat mengangkat dan bertahan dengan posisi kepala tegak untuk waktu yang lama, terutama saat dipangku. Agar kekuatan otot leher bayi meningkat dan ia dapat dengan menegakkan kepala dalam waktu yang lama, ibu dapat memberinya stimulasi berikut:

1. Posisikan Bayi Tengkurap

Letakkan bayi dalam posisi tengkurap dan ibu bisa meletakkan sebuah gambar yang menarik dalam ukuran besar di depannya, agar Si Kecil tertarik untuk mengangkat kepala dan melihatnya. 

Atau ibu bisa ikut tengkurap dengan posisi saling berhadapan dengannya dan ajak ia mengobrol sambil bercanda. Cara ini efektif untuk melatih otot leher bayi. Tunjukkan juga ekspresi wajah ibu yang lucu agar Si Kecil dapat mengenali berbagai macam ekspresi ibu. 

2. Menyusui dengan Posisi Tengkurap

Sebenarnya bayi yang baru lahir akan menyusu pada payudara ibu dengan posisi tengkurap. Namun, ibu dapat meningkatkan intensitas dan frekuensinya secara bertahap, karena dengan sering tengkurap, bayi akan cenderung menegakkan lehernya. 

Menurut The Ohio State University Medical Center, membiarkan Si Kecil tengkurap dalam beberapa waktu, dapat membuat lehernya kuat. Selain tengkurap, ketahui Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Baru Lahir berikut ini. 

3. Latihan Putar Kepala

Pada bulan pertama kehidupannya, ubahlah posisi kepala Si Kecil secara teratur agar ia tidak terlalu lama menghadap ke satu sisi tertentu. Ibu dapat mengubah posisi kepala Si Kecil dengan pelan-pelan sambil memegang dagunya. 

Ketika Si Kecil sudah menginjak usia 2 bulan, ia sudah bisa menggerakkan kepalanya. Maka ibu bisa melatih Si Kecil agar bisa memindahkan posisi kepalanya sendiri. 

Caranya, ibu bisa memanggil namanya atau membuat bunyi-bunyian agar ia mau menoleh ke arah suara ibu. Latihan ini akan membuat leher Si Kecil semakin kuat dan tidak kaku.

4. Pijat

Memijat leher, punggung dan bokong bayi secara lembut dan hati-hati dapat membantu memperkuat fisiknya dan menstimulasi motoriknya. 

Ada juga Jenis Mainan yang Tepat untuk Stimulasi Bayi 1 Tahun yang bisa ibu berikan. 

5. Memposisikan Bayi Duduk

Ketika Si Kecil sudah berusia 5-6 bulan, tubuh bagian atasnya sudah semakin kuat. Jadi, ibu bisa melatih otot lehernya agar tidak kaku dengan cara mengajak Si Kecil untuk meraih kedua tangan ibu. 

Lalu, tarik perlahan-lahan hingga Si Kecil duduk. Lakukan cara ini beberapa kali secara rutin setiap hari agar otot leher Si Kecil semakin kuat dan agar ia bisa duduk.

Kegiatan melatih otot leher bayi ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan perkembangan kemampuan pada usianya. Bayi yang masih berusia kurang dari dua minggu, masih belum mampu menyangga kepalanya sama sekalai, jadi sebaiknya ibu belum memberinya latihan.

Hindari juga membiarkan bayi yang masih berusia kecil menegakkan kepala terlalu lama, karena hal ini akan membuat bayi kelelahan. Ibu sebaiknya memerhatikan posisi saat menggendong atau menidurkan bayi agar ia tidak lelah atau mengalami cidera otot.

Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc

Apabila ibu ingin mengetahui stimulasi untuk bayi lainnya, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc.

Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun yang bisa kamu hubungi.  

Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut daftar dokternya:

1. dr. Erlin Sp.A

Dokter Erlin Sp.A. adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya Jakarta pada 2005, Universitas Sam Ratulangi Manado pada 2019 dan San Juan De Dios Educational Foundation, Filipina, pada 2013.

Ia  kini berpraktik di Bogor dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Dengan bekal pengalaman sebagai dokter anak selama 19 tahun, dr. Erlin Sp.A. mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar stimulasi anak. 

Selain itu, ia juga bisa memberikan konsultasi terkait DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, bayi lahir kecil dan prematur, kesehatan remaja, hormon anak dan alergi serta imunitas anak. 

Chat dr. Erlin Sp.A mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc

2. dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc

Ibu juga dapat menghubungi dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada 2004 dan 2009. 

Ia kini berpraktik di Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Berbekal pengalaman selama 20 tahun, dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar tumbuh kembang anak dan bagaimana menstimulasinya.

Dokter Dandung Bawono Sp.A, M.Sc juga bisa memberikan konsultasi terkait DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas anak serta perkembangan anak.

Chat dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc mulai dari Rp 89.000,- di Halodoc

3. dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A

Rekomendasi dokter lain yang bisa ibu hubungi, yaitu dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A.

Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, pada 2001 dan Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada 2019.

dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A berpraktik di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Dengan pengalaman selama 13 tahun, dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A. bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait stimulasi kekuatan otot leher bayi dan perkembangan lainnya. 

Ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter Gracia terkait nafsu makan dan nutrisi anak, perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas anak, serta bayi lahir kecil dan prematur.

Chat dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc

Itulah berbagai daftar dokter spesialis anak yang bisa ibu hubungi untuk mendapatkan informasi seputar stimulasi otot leher Si Kecil.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
First Cry. Diakses pada 2024. 7 Simple Exercises to Make Your Baby’s Bones and Muscles Stronger.
Parents. Diakses pada 2024. 4 Exercises to Help Baby Get Stronger.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan