Begini 2 Cara Tepat Atasi PTSD

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 April 2019
Begini 2 Cara Tepat Atasi PTSD Begini 2 Cara Tepat Atasi PTSD

Halodoc, Jakarta - Stres akut atau bisa disebut dalam dunia medis adalah PTSD (Post-traumatic Stress Disorder) adalah gangguan stres pasca trauma yang tidak bisa dianggap remeh. Kondisi kejiwaan ini muncul akibat kejadian tragis yang pernah dialami atau disaksikan, misalnya kecelakaan lalu lintas, bencana alam, tindak kejahatan seperti pemerkosaan atau perampokan, atau pengalaman menegangkan di medan perang yang dialami tentara.

Kondisi ini menyebabkan gangguan kecemasan yang membuat pengidapnya tidak bisa melupakan atau sebaliknya tidak mau mengingat pengalaman traumatis tersebut. Pengidap PTSD kerap berpikir negatif terhadap diri sendiri dan dunia sekitarnya. Kondisi ini ditandai dengan mimpi buruk, merasa terisolir, kesal, memiliki perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi, serta sulit tidur atau insomnia.

Baca Juga: Wanita Lebih Rentan Terkena PTSD Dibandingkan Pria

Untuk memastikan apakah seseorang mengalami PTSD, maka dokter melakukan beberapa cara untuk mendiagnosis kondisinya. Ia juga diminta untuk menjalani pemeriksaan psikologis. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan kriteria pedoman diagnosis dan statistik gangguan kejiwaan, seperti Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5).

Setelah hasil diagnosis memastikan seseorang mengidap stres akut atau PTSD, maka dokter melakukan penilaian mengenai tingkat keparahan gangguan ini. Hal ini dikarenakan pengobatan yang dilakukan akan berbeda tiap orang sesuai tingkat keparahannya.

PTSD dikatakan ringan jika gejala berlangsung kurang dari empat minggu setelah kejadian traumatis. Sementara PTSD berat ditujukan untuk kondisi dengan gejala yang berlangsung lebih dari empat minggu.

Baca Juga: Waspada Komplikasi Stres Pasca Trauma Bila Tak Segera Ditangani

Cara Pengobatan PTSD

Cara untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan kombinasi dua cara, yakni terapi psikologis dan pemberian obat. Kombinasi ini diharapkan mampu mengatasi gejala dengan mempelajari cara mengatasi keadaan, memperbaiki pola pikir tentang diri sendiri dan orang lain, mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengalaman masa lalu, serta cara menghadapi gejala yang diderita atau gejala yang dapat muncul kembali.

Terapi psikologi yang bisa diberikan, antara lain:

  • Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT). Terapi ini dilakukan sebanyak 8 hingga 12 sesi. Tujuannya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan mengubah cara pikir dan bertindak.

  • Terapi desensitisasi gerakan mata dan pemrosesan ulang atau eye movement desensitisation and reprocessing (EMDR). Terapi dengan menggerakkan mata ke samping mengikuti gerakan tangan terapis ini bertujuan meredakan gejala PTSD. Namun, belum diketahui secara jelas cara terapi ini dapat mengatasi gejala PTSD.

  • Terapi penyingkapan (exposure therapy). Terapi ini bertujuan membantu pasien menghadapi keadaan secara efektif setelah mengalami peristiwa traumatis.

  • Terapi kelompok. Terapi ini bertujuan untuk mengatasi gejala PTSD pada diri pasien dengan cara membicarakan pengalaman traumatis bersama orang-orang lain dalam suatu kelompok yang memiliki pengalaman atau masalah serupa.

Sementara jenis obat-obatan untuk mengatasi stres berat atau PTSD yang diresepkan oleh dokter antara lain:

  • Antidepresan. Obat ini digunakan untuk mengatasi masalah sulit tidur dan meningkatkan konsentrasi.  Antidepresan diberikan pada pasien  berusia 18 tahun ke atas dalam jangka waktu 12 bulan sebelum dikurangi secara bertahap selama kira-kira 4 minggu. Antidepresan dapat menambah serotonin sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat dan PTSD tidak sampai jatuh ke depresi.

  • Prazosin. Obat ini diberikan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan insomnia akibat mimpi buruk yang sering terjadi.

  • Antiansietas. Obat ini diberikan untuk mengurangi rasa cemas pada pengidap PTSD. Obat antiansietas diberikan dalam jangka waktu yang pendek mengingat rentan disalahgunakan. Perubahan suasana hati terlihat setelah pemberian obat-obatan selama beberapa minggu.

Baca Juga: 4 Gangguan Mental yang Terjadi Tanpa Disadari

Itulah cara mengatasi stres akut atau PTSD yang bisa ditempuh. Penanganan secepat mungkin diperlukan untuk mencegah kondisi semakin bertambah parah dan membuat pengobatan semakin sulit dilakukan.

Kalau kamu masih bingung bagaimana cara mengatasi PTSD, kini kamu bisa bertanya ke dokter spesialis di aplikasi Halodoc. Untuk bertanya dengan dokter, kamu bisa memanfaatkan fitur Talk to a Doctor di aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya ke dokter melalui Voice/Video Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Segera  download aplikasinya sekarang!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan