Ini Bedanya Batuk Kering dan Berdahak pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 November 2018
Ini Bedanya Batuk Kering dan Berdahak pada AnakIni Bedanya Batuk Kering dan Berdahak pada Anak

Halodoc, Jakarta - Beberapa waktu ini, hujan sudah mulai menyapa sebagian besar daerah di Indonesia. Tentunya, ibu harus bersiap untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, terutama sang buah hati. Terlebih lagi musim hujan identik dengan penyakit seperti batuk, pilek, radang tenggorokan, dan flu.

Dari segala “penyakit musiman” itu, batuk menjadi yang paling sering menyerang anak. Penyakit ini bisa disebabkan karena banyak hal, seperti penularan dari udara, daya tahan tubuh yang lemah, dan jajan sembarangan. Namun, ibu perlu tahu terlebih dahulu jenis batuk yang diidap sang buah hati. Apakah itu batuk kering atau batuk berdahak.

Sebenarnya, bagaimana membedakan kedua jenis batuk tersebut?

Batuk Berdahak

Seorang pulmonologist asal Mumbai, dr. Mehul Thakkar menyebutkan bahwa batuk berdahak, atau yang disebut batuk basah terjadi karena banyaknya dahak atau sputum pada saluran pernapasan, terlebih pada hidung. Biasanya, batuk ini diikuti dengan gejala flu lainnya, seperti hidung tersumbat, demam, dan sakit pada tenggorokan.

Batuk dahak ini bisa terjadi karena adanya masalah kesehatan pada bagian paru-paru, seperti misalnya asma, bronkitis, GERD, kanker paru-paru, hingga bronkitis. Batuk jenis ini biasanya bisa sembuh dalam waktu 1 hingga 2 minggu dengan pemberian obat pereda tenggorokan atau batuk, mengonsumsi minuman hangat dan makanan berkuah, dan istirahat cukup.

Batuk Kering

Selanjutnya adalah batuk kering tanpa adanya dahak. Biasanya, batuk ini menyebabkan sakit tenggorokan, dan memburuk pada malam hari. Batuk ini menjadi gejala awal penyakit asma jika terjadi pada anak-anak. Batuk jenis ini bisa terjadi akibat munculnya rasa gatal di tenggorokan.

Batuk kering dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu batuk yang mirip mengi atau gejala asma yang membuat suara napas menjadi serupa bungi “ngik-ngik”. Kondisi ini umum terjadi pada anak mulai usia 6 bulan sampai 3 tahun. Meskipun dapat membaik pada siang hari, batuk mengi akan memburuk ketika malam tiba.

Ada pula batuk rejan yang terjadi karena infeksi bakteri. Batuk ini sering menyerang anak-anak, dengan gejala anak batuk terus-menerus dan diikuti suara berubah serak dan rasa sakit di tenggorokan.

Adapun pengobatan yang ditujukan untuk mengatasi batuk kering bertujuan untuk membasahi saluran pernapasan dan menghilangkan penyebab batuk. Biasanya, pengobatan ini bisa berupa inhalasi uap yang berfungsi membasahi jalan napas di tubuh serta mengurangi iritasi dan meringankan rasa sakit pada tenggorokan.

Kenali Jenis Batuknya

Sekarang, ibu sudah tahu perbedaan batuk berdahak dan batuk kering. Ibu perlu mengenali terlebih dahulu jenis batuk yang diidap Si Kecil agar tidak salah penanganan.

Namun, jika batuk yang dialami Si Kecil tak kunjung membaik hingga lebih dari 2 minggu dan membuatnya kesulitan bernapas, ibu bisa langsung membawa sang buah hati ke dokter untuk menghindari terjadinya komplikasi atau dampak buruk pada tubuhnya.

Ibu juga bisa menanyakan seputar kesehatan Si Kecil melalui aplikasi Halodoc, yang sudah tersedia dan bisa ibu download melalui App Store maupun Play Store. Aplikasi Halodoc ini dilengkapi dengan layanan Tanya Dokter, Beli Obat, dan Cek Lab yang bisa ibu lakukan kapan saja, di mana saja, tanpa perlu keluar rumah.

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan