Ini Kata BPOM tentang Kondisi KIPI yang Diwaspadai soal AstraZeneca

Coronavirus

Ditinjau oleh

25 Mei 2021

Ini Kata BPOM tentang Kondisi KIPI yang Diwaspadai soal AstraZeneca

Halodoc, Jakarta - AstraZeneca, vaksin yang kerap menjadi pembahasan karena disebut-sebut telah menimbulkan gejala parah hingga kematian. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus memperbarui informasi yang berhubungan dengan tingkat keamanan dari vaksin COVID-19. Meski begitu, BPOM terus mengingatkan terkait efek samping yang perlu diwaspadai terkait AstraZeneca. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!

Beberapa Efek Samping yang Perlu Diwaspadai Terkait AstraZeneca

Ada beberapa jenis vaksin COVID-19 yang berada di seluruh dunia dan beberapa yang beredar di Indonesia adalah Sinovac, AstraZeneca, hingga Sinopharm. Vaksin ini dikembangkan oleh University of Oxford dan AstraZeneca yang di luar negeri diberi nama Vaxzevria. Disebutkan jika vaksin ini sebagian besar menimbulkan efek samping yang ringan hingga sedang.

Efek samping setelah suntikan atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sangat umum terjadi beberapa jam sehabis vaksin diberikan. Namun, ada beberapa efek samping parah yang timbul pada beberapa orang pasca mendapatkan vaksin AstraZeneca. Disebutkan jika dampak buruk yang terjadi berhubungan dengan pembekuan darah di dalam tubuh.

Maka dari itu, BPOM terus meningkatkan tindakan kehati-hatian untuk masyarakat yang akan mendapatkan metode pencegahan penyebaran virus corona ini. Salah satunya adalah dengan memperhatikan beberapa gejala yang timbul dan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut jika masalah tersebut terjadi. Berikut ini beberapa KIPI yang sangat perlu mendapatkan pemeriksaan dari dokter, antara lain:

Sesak napas.
Nyeri dada.
Pembengkakan pada kaki.
Nyeri pada perut yang tidak kunjung hilang.
Beberapa gejala neurologis, seperti nyeri kepala berat, penglihatan kabur, atau memar bekas suntikan yang tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari pasca vaksinasi.

Dengan pemeriksaan dini terkait beberapa gejala yang timbul akibat suntikan vaksin AstraZeneca ini, diharapkan segala dampak berbahaya dapat dihindari. Salah satu KIPI yang paling jarang terjadi dan sangat tidak biasa dapat timbul adalah penggumpalan darah. Disebutkan jika kemungkinan efek samping ini terjadi sangat jarang, yaitu 1 dari 100.000 orang. Selain itu, 1 dari 5 orang yang mengalaminya mungkin kehilangan nyawa.

Beberapa badan pengatur obat-obatan dan vaksin internasional belum mencantumkan faktor risiko yang spesifik terkait masalah penggumpalan atau pembekuan darah. Disebutkan jika insiden ini mungkin terjadi akibat respons imun di dalam tubuh. Maka dari itu, kamu harus memastikan beberapa gejala trombosis yang disebutkan sebelumnya untuk mendeteksi masalah secara dini.

Dipercaya jika risiko dari kondisi sangat langka ini lebih tinggi terjadi pada seseorang dengan usia yang lebih muda. Maka dari itu, setiap orang yang akan mendapatkan vaksin AstraZeneca perlu mengetahui beberapa gejala yang perlu diwaspadai sehingga penanganan dini dapat dilakukan. Dokter juga akan memberitahu terkait risiko dan manfaat yang bisa terjadi pasca suntikan diberikan.

Meski kamu sudah mendapatkan vaksin, tetapi alangkah lebih baik untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Meski sudah divaksin, kamu tetap dapat mengidapnya tetapi kemungkinan untuk mengidap komplikasi berbahaya lebih kecil.

Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya terkait manfaat dan risiko dari vaksinasi, dokter dari Halodoc siap menjelaskan secara detail. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala fakta yang berhubungan dengan sektor kesehatan bisa mendapatkan penjelasan langsung dari ahlinya. Unduh aplikasinya sekarang juga!