Ini Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 November 2018
Ini Penyebab Biang Keringat pada BayiIni Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Ruam panas juga disebut keringat muncul dengan gejala, seperti bintik-bintik merah kecil dan lecet pada kulit. Biasanya biang keringat muncul pada bayi ketika suhu di sekitar anak terlalu panas.

Pada dasarnya, kulit mengandung dua jenis kelenjar. Satu yang menghasilkan minyak dan yang lainnya menghasilkan keringat. Kelenjar keringat membentang jauh ke dalam kulit dan dapat menghasilkan empat ruam kulit yang berbeda.

  1. Miliaria Crystallina

Pada lapis ini hanya lapisan tipis atas kulit saja terpengaruh. Lepuh kecil keringat yang tidak bisa keluar ke permukaan. Sengatan matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit melepuh.

  1. Miliaria Rubra

Penyumbatan yang lebih dalam menyebabkan keringat meresap jauh ke lapisan kulit di mana kondisi ini akan mengiritasi dan gatal.

  1. Miliaria Pustulosa

Terjadi ketika keringat terinfeksi bakteri piogenik dan berubah menjadi nanah.

  1. Miliaria Profunda

Ruam keringat yang berwarna merah, menonjol, dan terasa gatal. Umumnya bisa berdampak lebih parah ketimbang jenis ruam lainnya.

Sensitifnya Kulit Bayi

Bayi terlalu sensitif terhadap suhu karena kelenjar keringat anak belum sepenuhnya berkembang dengan baik. Akibatnya, ketika berada di suhu panas dapat membuat keringat yang seharusnya keluar jadi terperangkap di bawah kulit, sehingga membentuk benjolan kecil atau bahkan lepuhan.

Gejala ruam panas ataupun biang keringat biasanya mulai muncul di wajah, leher, dan lipatan kulit anak, terutama di area popok. Jika lepuh ini terinfeksi besar kemungkinan akan menyebabkan nanah.

Ketika orangtua sudah menemukan perubahan biang keringat bayi menjadi lepuhan dengan nanah kuning atau hijau, maka besar kemungkinan anak akan terinfeksi dan membutuhkan perawatan ruam. Bisa jadi kondisi ruam ini tidak hanya dikarenakan sirkulasi udara yang membuat kulit bayi menjadi sensitif. Namun, ada kemungkinan komplikasi lain yang menyebabkan gangguan kulit pada anak.

Perawatan untuk Biang Keringat

Orangtua biasanya dapat mengobati ruam panas atau biang keringat dengan memastikan bayi tetap berada pada suhu yang nyaman untuk menghindarinya mengalami keringat yang berlebihan.

Orangtua dapat melakukan ini dengan cara mengatur suhu udara AC di kamar serta menghindari terlalu banyak lapisan pakaian saat pada anak. Pilihlah bahan yang nyaman dan tidak hanya bergaya saja. Jangan terlalu khawatir kalau anak akan masuk angin karena pada umumnya bayi punya ukuran suhu normal yang berbeda dengan orang dewasa.

Untuk membantu anak merasa lebih nyaman, orangtua bisa memandikan anak dengan air bersuhu hangat untuk mengademkan gatal-gatal dan sensasi tidak nyamannya. Jangan lupa untuk mengeringkan anak sehabis mandi supaya tidak menyisakan kelembapan berlebihan yang menjadi pemicu gatal-gatal lainnya.

Untuk sementara waktu, ada baiknya orangtua menghindari penggunaan sabun yang berpotensi mengiritasi kulit. Pastinya, orangtua juga perlu cara-cara unik supaya anak tidak menggaruk biang keringatnya sehingga menyebabkan iritasi yang berkelanjutan.

Memperhatikan jenis makanan tertentu yang dikonsumsi anak juga bisa jadi upaya penanganan dan pencegahan kemunculan ruam. Coba amati, adakah makanan tertentu yang membuat anak mengeluarkan keringat berlebihan atau gatal-gatal pada kulitnya atau tidak.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyebab biang keringat pada bayi serta bagaimana cara pencegahan dan perawatannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan