Benarkah Bermain Kotor-kotoran itu Baik Bagi Anak?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Oktober 2018
Benarkah Bermain Kotor-kotoran itu Baik Bagi Anak?Benarkah Bermain Kotor-kotoran itu Baik Bagi Anak?

Halodoc, Jakarta - Anak yang belum menginjak usia remaja biasanya masih senang bermain di luar rumah. Namun, terkadang ibu pasti kesal saat melihat Si Kecil pulang ke rumah dalam kondisi penuh lumpur dan bau tidak sedap. Selain membuat repot saat hendak mencuci bajunya, ibu akan khawatir karena kuman dan bakteri penyakit dapat menempel di badan sehingga bisa menyebabkan infeksi yang dapat membuat Si Kecil sakit.

Sebaiknya Ibu tidak langsung marah dan melarang anak bermain di lumpur, sebab beberapa penelitian telah menunjukkan nyatanya kotoran justru membantu mengembangkan daya tahan tubuh Si Kecil. Mungkin sebagian ibu tidak setuju akan hal ini, tapi coba ketahui bahwa konsep bermain kotoran ternyata dapat menyehatkan tubuh.

Bermain Kotor-kotoran dan Kaitannya dengan Daya Tahan Tubuh

Mulai sekarang ibu harus membuang jauh-jauh anggapan bahwa anak yang bermain kotor-kotoran maka tubuhnya akan dipenuhi oleh kuman dan bakteri penyebab penyakit. Sebab, menurut seorang immunologist asal Amerika Serikat, alam telah membentuk anak-anak untuk menghadapi kuman di lingkungan.

Masuknya kuman ke tubuh si Kecil bisa menjadi stimulan sistem imun tubuh supaya bekerja lebih aktif. Selain itu, anak-anak yang hidup di lingkungan terlalu higienis dan jarang bersentuhan dengan kotoran malah memiliki potensi terserang penyakit dan alergi yang lebih parah. Hal ini terjadi karena sistem imun anak yang tinggal di lingkungan higienis tidak dapat mengenali kuman, bakteri, dan virus yang menyerangnya. Bahkan dikhawatirkan, sistem imun tubuhnya malah akan menyerang hal-hal baik yang masuk ke dalam tubuh.

Manfaat Anak Bermain Kotor-Kotoran

Selain dapat merangsang sistem imun dalam tubuhnya untuk melawan penyakit, ini manfaat yang didapatkan Si Kecil saat bermain kotor-kotoran:

  • Bersentuhan dengan kuman di awal kehidupan anak, termasuk kotoran hewan ternyata dapat mengurangi risiko gangguan jantung di usia dewasa.

  • Noda kotor seperti lumpur yang menempel di kulit ternyata mengandung bakteri yang bisa membantu menyembuhkan luka teriris dan tumit yang pecah-pecah.

  • Bermain kotor-kotoran akan membantu Si Kecil mengeluarkan serotonin di dalam otak yang akan membuat perasaan santai, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi rasa cemas.

Tips untuk Orang Tua Jika Anak Hendak Bermain Kotor-Kotoran

Walaupun sudah disebutkan bahwa bermain kotor-kotoran itu baik, namun ibu juga tetap memberi batasan pada Si Kecil saat ia hendak main kotor-kotoran. Beberapa hal yang wajib diperhatikan antara lain:

  • Pastikan tanah atau tempat si Kecil hendak bermain adalah area yang bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya karena dikhawatirkan mereka akan terkontaminasi zat tersebut.

  • Izinkan Si Kecil berjalan atau merangkak di area tersebut tanpa alas kaki, namun pastikan area tersebut aman dari duri atau kerikil-kerikil yang terlalu kasar sehingga berpotensi membuatnya terluka.

  • Perhatikan saat Si Kecil bermain, jangan sampai ia menelan benda asing atau benda kotor lainnya.

  • Setelah puas bermain, segera ajak Si Kecil untuk membersihkan tubuhnya menggunakan sabun antiseptik.

Cara untuk mendapatkan sistem imun dan daya tahan tubuh yang kuat, pastikan ibu memenuhi nutrisi Si Kecil secara lengkap. Pastikan Si Kecil selalu mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap seperti protein, seng, zat besi, vitamin A, dan nutrisi lainnya membantu si Kecil aktif saat mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.

Jika ibu ingin berdiskusi langsung dengan dokter ahli mengenai perkembangan dan hal-hal lainnya tentang Si Kecil, dengan aplikasi Halodoc ibu bisa berdiskusi langsung dengan Chat, Voice/Video Call di mana saja dan kapan saja. Yuk, download aplikasi Halodoc segera di App Store atau Google play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan