Ini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Electroencephalography

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Mei 2019
Ini Prosedur Melakukan Pemeriksaan ElectroencephalographyIni Prosedur Melakukan Pemeriksaan Electroencephalography

Halodoc, Jakarta – Selain pemeriksaan fisik, dokter kadang-kadang juga perlu melakukan tes penunjang untuk mendeteksi suatu penyakit. Nah, pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan untuk mendeteksi gangguan otak, terutama epilepsi adalah pemeriksaan electroencephalography atau dikenal juga dengan EEG. Saat melakukan pemeriksaan ini, kamu akan ditempelkan banyak sensor kecil di sekujur kulit kepala kamu.

Kemudian, alat tersebut akan menampilkan aktivitas sel-sel otak kamu dalam wujud garis-garis bergelombang pada rekaman EEG. Yuk, ketahui prosedur pemeriksaan electroencephalography lebih jauh di sini.

Mengenal Pemeriksaan Electroencephalography

Electroencephalography atau EEG adalah tes yang mendeteksi aktivitas listrik di otak dengan menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang dilekatkan pada kulit kepala. Perlu diketahui bahwa sel-sel otak kamu berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat lho, bahkan ketika kamu sedang tidur. Aktivitas gelombang listrik inilah yang akan direkam oleh EEG dan ditampilkan sebagai garis bergelombang.

Merekam gelombang-gelombang otak ini bisa membantu dokter dalam menganalisis penyakit seseorang bila memang dicurigai ada hubungannya dengan suatu kondisi yang melibatkan otak atau aktivitas listrik di otak. Jadi, tidak semua kondisi memerlukan pemeriksaan EEG. Pemeriksaan ini harus dilakukan atas indikasi dan kecurigaan dokter berdasarkan riwayat penyakit dan kondisi pengidap saat ini.

Baca juga: Ini Alasan Dilakukan Pemeriksaan Electroencephalography

Prosedur Pemeriksaan Electroencephalography

Prosedur pemeriksaan EEG terbagi atas tiga tahap, yaitu:

1. Sebelum Tes

Sebelum pemeriksaan EEG dilakukan, kamu perlu memberitahu dokter tentang obat dan suplemen apa saja (baik dari resep maupun yang dijual bebas) yang kamu konsumsi selama ini. Pada hari H pemeriksaan, pengidap juga biasanya diminta untuk datang sesudah mencuci rambut dengan menggunakan shampoo. Namun ingat, jangan gunakan produk kondisioner atau produk penataan rambut lainnya sesudah keramas. Kamu juga diminta untuk tidak mengonsumsi kafein sebelum pemeriksaan, karena zat tersebut bisa memengaruhi hasil tes.

2. Selama Tes

Saat pemeriksaan dilakukan, kamu akan diminta untuk berbaring di meja atau tempat tidur yang telah disediakan, kemudian seorang teknisi akan mengukur kepala dan menandai kulit kepala kamu dengan pensil khusus untuk menunjukkan di mana harus memasang elektroda. Bintik-bintik di kulit kepala ini mungkin akan digosok dengan krim berpasir untuk meningkatkan kualitas rekaman.

Kemudian, teknisi akan menempelkan sekitar 20 sensor kecil bernama elektroda di kulit kepala dengan menggunakan perekat khusus. Elektroda ini terhubung dengan kabel ke instrumen yang memperkuat gelombang otak dan merekamnya pada perangkat komputer. Setelah electrode terpasang, EEG biasanya membutuhkan waktu hingga 60 menit. Pada kondisi tertentu, pemeriksaan mengharuskan kamu tidur selama tes, sehingga bisa memakan waktu lebih lama.

Setelah itu, kamu akan diminta untuk rileks dengan mata tertutup selama tes. membuka dan menutup mata, melakukan beberapa perhitungan sederhana, membaca paragraf, melihat gambar, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit atau melihat cahaya berkedip.

Video akan terus merekam selama EEG. Gerakan tubuh kamu akan ditangkap oleh kamera video sementara EEG merekam gelombang otakmu. Gabungan kedua rekaman ini dapat membantu dokter mendiagnosis dan mengobati kondisi kamu.

Ada juga pemeriksaan ambulatory EEGs (aEEGs) yang memungkinkan pemantauan lebih lama di luar lingkungan rumah sakit, tapi penggunaannya terbatas. Tes ini dapat merekam aktivitas otak selama beberapa hari, yang meningkatkan kemungkinan menangkap aktivitas kejang. Namun, dibandingkan dengan pemantauan video EEG rawat inap, EEG rawat jalan tidak begitu baik dalam menentukan perbedaan antara kejang epilepsi dan kejang nonepilepsi.

Baca juga: 4 Faktor yang Memicu Pengidap Epilepsi Mengalami Kejang

3. Sesudah Tes

Bila pemeriksaan sudah selesai, teknisi akan melepas elektroda dan membasuh lem yang menahannya. Kamu juga bisa menggunakan penghapus cat kuku kecil di rumah untuk menghilangkan sisa-sisa lengketnya. Setelah itu, kamu biasanya sudah diperbolehkan untuk pulang.

Baca juga: Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan untuk Mendiagnosis Meningioma

Nah, itulah prosedur pemeriksaan electroencephalography. Bila kamu ingin mengetahui lebih jauh seputar pemeriksaan EEG, tanyakan saja langsung ke ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan