Ini yang Terjadi saat Tubuh kurang Olahraga

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Maret 2020
Ini yang Terjadi saat Tubuh kurang OlahragaIni yang Terjadi saat Tubuh kurang Olahraga

Halodoc, Jakarta - Selain menjaga pola makan, cara untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar adalah rutin berolahraga. Namun karena beberapa hal, seseorang mungkin terpaksa melewatkan olahraga untuk waktu yang lama. Misalnya karena sakit atau tidak bisa menemukan waktu senggang di tengah kesibukan.

Rutin berolahraga setiap hari berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara energi yang masuk dan yang dikeluarkan tubuh. Orang dewasa dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya selama 150 menit dalam seminggu atau olahraga dengan intensitas tinggi selama 75 menit seminggu. Namun, ada dampak yang harus diterima tubuh ketika kurang berolahraga, yaitu:

Baca Juga: 5 Alasan Olahraga Bisa Meningkatkan Kecantikan

1. Berat Badan Naik

Malas bergerak bisa membuat lemak dalam tubuh terus menumpuk dan pada akhirnya akan membuat berat badan naik. Hal itu terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dari tubuh.

Selain itu, tidak berolahraga cenderung membuat seseorang memiliki pola makan yang buruk pula. Salah satunya adalah dorongan untuk selalu mengonsumsi makanan cepat saji yang lebih terasa lezat, meski mungkin memiliki dampak buruk pada tubuh. Sebaliknya, saat seseorang rutin berolahraga, ia biasanya lebih menjaga pola makan dan menjalani pola hidup yang sehat pula.

2. Metabolisme Melambat

Kurang berolahraga bisa menurunkan kecepatan metabolisme dalam tubuh. Padahal, metabolisme yang berjalan lambat bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami peningkatan berat badan, bahkan obesitas yang bisa mengundang dan meningkatkan risiko penyakit lainnya.

3. Insomnia

Kurang berolahraga bisa memicu insomnia atau gangguan tidur. Sebab, tubuh yang jarang bergerak menyimpan banyak energi sehingga membuat seseorang bisa terjaga sepanjang malam. Selain itu, orang yang tidak berolahraga cenderung sulit tidur nyenyak dan tetap merasa lelah saat bangun di pagi hari.

Kalau kamu mengalami kesulitan tidur dan sulit mengatasinya, kamu bisa berbicara dengan dokter melalui aplikasi Halodoc atau memeriksakan diri ke rumah sakit.

Lewat aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Jika berencana mengunjungi rumah sakit, kamu juga bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu di aplikasi Halodoc.

Baca Juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat

4. Mudah Lelah

Banyak orang yang melewatkan olahraga dengan alasan “tidak mau capek”. Pada kenyataannya, tidak berolahraga malah lebih mudah membuat tubuh merasa lelah. Orang yang kurang berolahraga biasanya lebih mudah merasa lelah, bahkan saat melakukan aktivitas kecil sekali pun.

Pasalnya, jarang mengolah tubuh bisa membuat lemah dan tidak terlatih, sehingga kegiatan kecil saja sudah terasa melelahkan.

Melansir dari Medline Plus, kurang berolahraga juga bisa membuat tulang melemah. Hal ini bisa meluruhkan otot-otot di sekitar tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.

5. Rentan Terserang Penyakit Kronis

Dampak buruk yang bisa terjadi saat tidak berolahraga adalah naiknya kadar gula dalam darah yang meningkatkan risiko penyakit diabetes.

Sebab, otot dan jaringan lain tidak bekerja secara maksimal, bahkan tidak bisa menyerap gula untuk energi. Alhasil, gula darah melonjak tajam setelah lima hari tidak berolahraga.

Baca Juga: Ini Pentingnya Pemanasan Sebelum Olahraga

Artikel yang dimuat dalam Live Strong juga menyebutkan bahwa kurang olahraga menurunkan sirkulasi, sehingga meningkatkan peradangan dan mencegah sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal.

Akibatnya, orang yang kurang olahraga rentan mengidap penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan ginjal.

Referensi :
Medline Plus. Diakses pada 2020. Health Risks of an Inactive Lifestyle.
Live Strong. Diakses pada 2020. What Happens to Your Body When You Don't Exercise?.
Centers for Diseases Control and Prevention. Diakses pada 2020. Lack of Physical Activity.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan