Inilah Penyebab Periodontitis yang bikin Susah Makan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 November 2018
Inilah Penyebab Periodontitis yang bikin Susah MakanInilah Penyebab Periodontitis yang bikin Susah Makan

Halodoc, Jakarta - Gangguan gusi yang satu ini memang bikin susah makan. Ya, periodontitis adalah infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Saat terjadi periodontitis, bakteri menumpuk sebagai plak pada pangkal gigi, sehingga merusak jaringan di sekitar gigi dan menimbulkan abses gigi, serta berisiko menyebabkan kerusakan tulang.

Ada beberapa jenis periodontitis, tetapi yang paling umum adalah periodontitis akut, yang banyak dialami oleh orang dewasa. Seseorang yang terkena periodontitis akan merasakan gejala-gejala berikut:

  • Nyeri saat mengunyah makanan.

  • Gusi bengkak dan berwarna merah atau keunguan.

  • Gusi terasa lunak jika disentuh.

  • Penumpukan plak dan karang gigi pada gigi.

  • Mulut terasa tidak enak dan napas menjadi bau.

  • Penyusutan gusi, sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.

  • Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.

  • Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya terasa renggang.

  • Pada kasus yang sudah parah dapat menyebabkan gigi tanggal.

Apa yang Menyebabkannya?

Pada sebagian besar kasus, periodontitis disebabkan oleh radang gusi yang tidak terobati. Peradangan ini dipicu oleh penumpukan plak, sehingga lambat laun membentuk karang gigi sebagai media berkembangbiaknya bakteri.

Bakteri yang awalnya hanya mengiritasi bagian gusi di sekitar gigi (gingiva), lambat laun menyebabkan terbentuknya celah atau kantong pada gusi yang memisahkan antara jaringan gusi dengan gigi, sehingga menyebabkan gigi mudah tanggal. Bakteri tersebut akan menginfeksi lebih dalam lagi hingga merusak jaringan dan tulang di dalam gusi.

Selain radang gusi yang tidak terobati, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena periodontitis. Di antaranya adalah merokok, obesitas, kurang gizi, konsumsi obat-obatan yang mengurangi produksi air liur, perubahan hormon seperti saat menstruasi dan kehamilan, atau penyakit-penyakit tertentu, seperti diabetes dan leukemia.

Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan

Tujuan dari tindakan medis yang dilakukan dalam kasus periodontitis adalah mengurangi peradangan, menghilangkan celah antara gusi dan gigi, serta mengatasi penyebab peradangan gusi tersebut. Jika periodontitis belum parah, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik minum atau topikal (berupa gel atau obat kumur) untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi. Selain itu, scaling atau pembersihan karang gigi juga diperlukan guna menghilangkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi atau bagian bawah gusi.

Jika bakteri dan plak bertumpuk di akar gigi, maka metode root planing diperlukan untuk membersihkan dan mencegah penumpukan bakteri dan karang gigi lebih lanjut, serta menghaluskan permukaan akar.

Sementara itu, untuk kasus periodontitis yang berat, biasanya dokter akan menerapkan prosedur operasi. Tindakan operasi yang dilakukan dapat berupa operasi untuk mengurangi kantong atau celah gusi, operasi untuk mencangkok jaringan lunak yang rusak akibat periodontitis, operasi cangkok tulang untuk memperbaiki tulang-tulang di sekitar akar gigi yang telah hancur, serta mencabut gigi yang terkena agar tidak semakin parah dan menyerang daerah lain.

Bisakah Dicegah?

Periodontitis bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi agar terbebas dari bakteri yang menyebabkannya. Gosoklah gigi tiap selesai makan atau paling tidak 2 kali sehari, yaitu di waktu pagi hari dan malam hari menjelang tidur. Gunakan sikat gigi yang lembut, dan ganti sikat gigi setelah dipakai selama 3-4 bulan. Jangan lupa untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi. Selain rajin menyikat gigi, rutinlah memeriksakan gigi ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.

Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit langka polisitemia vera. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan