Inilah yang Perlu Diketahui Tentang Siklotimia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Juli 2020
Inilah yang Perlu Diketahui Tentang SiklotimiaInilah yang Perlu Diketahui Tentang Siklotimia

Halodoc, Jakarta – Umumnya, gangguan bipolar dikenal sebagai salah satu gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami gejala depresif dan gejala manik secara bergantian. Namun, gejala yang hampir serupa akan dialami oleh pengidap gangguan kesehatan mental, seperti siklotimia. Siklotimia sulit dideteksi karena pengidapnya jarang menyadari gejala yang dialami.

Baca juga: Apa Saja Hal yang Bisa Menyebabkan Siklotimia?

Namun, siklotimia atau yang dikenal sebagai gangguan siklotimik adalah gangguan perubahan suasana hati yang lebih ringan jika dibandingkan dengan gangguan bipolar. Pengidap siklotimia mengalami perubahan suasana hati dari depresi ringan menuju suasana hati yang meningkat dalam waktu yang relatif cepat. Kenali gejala dan perawatan untuk menangani siklotimia dengan baik, ini ulasannya. 

Kenali Gejala Siklotimia

Melansir Web MD, siklotimia dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Selain itu, gejala siklotimia umumnya terlihat semenjak seseorang menginjak usia remaja. Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap siklotimia. 

Pengidap siklotimia akan mengalami periode perasaan depresi klinis atau rendah yang diikuti dengan perasaan sangat senang atau yang dikenal juga sebagai hipomania. Ketika pengidap mengalami hipomania, mereka merasa memiliki banyak energi sehingga berdampak pada waktu tidur. Ketika masuk dalam fase sangat senang, biasanya pengidap siklotimia merasa percaya diri yang berlebihan dan meningkatkan rasa cemas.

Baca juga: Bagaimana Cara Siklotimia Ditangani?

Melansir National Health Service UK, pengidap siklotimia yang mengalami depresi klinis kehilangan minat dalam mengerjakan hal yang biasanya disukai. Pada siklotimia, gejala ini tidak menghentikan aktivitas sehari-hari. Hanya saja, kegiatan akan dikerjakan seperti biasa, namun berjalan lebih lambat dari biasanya.

Hal ini disebabkan gejala depresi klinis yang dialami oleh pengidap siklotimia tidak pernah memasuki tahap depresi berat seperti yang dialami oleh pengidap gangguan bipolar. Pada saat suasana hati meningkat, pengidap siklotimia tidak pernah mencapai episode manik. Namun, di antara suasana hati sedih dan senang terdapat satu fase ketika pengidap siklotimia juga mengalami fase normal.

Adakah Cara untuk Mengatasi Siklotimia?

Melansir Healthline, penyebab siklotimia belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini menjadi salah satu gangguan mental yang dapat terjadi akibat adanya riwayat keluarga dengan hal yang serupa.

Segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter jika kamu mengalami gejala yang berkaitan dengan siklotimia, seperti sering mengalami perubahan suasana hati dan juga gejala yang mengganggu aktivitas serta kehidupan sehari-hari.

Siklotimia nyatanya tidak dapat dihilangkan. Penggunaan beberapa jenis obat-obatan digunakan untuk mengurangi gejala yang mungkin muncul. Penggunaan obat-obatan yang dihentikan tanpa anjuran dokter dapat menyebabkan gejala kembali muncul. Bahkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar

Baca juga: Ini yang Perlu Orangtua Ketahui Tentang Bipolar pada Remaja

Selain penggunaan obat-obatan, siklotimia juga dapat diatasi dengan tindakan psikoterapi. Psikoterapi seperti cognitive behavioral therapy menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk menekan gejala yang muncul. Melalui terapi ini, pengidap siklotimia akan mampu mengontrol gejala yang muncul serta mengubah cara pengidap siklotimia untuk berpikir dan berperilaku.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Cyclothymia
Web MD. Diakses pada 2020. Cyclothymia
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Cyclothymia

 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan