Tips Makan Nyaman untuk Pengidap Intoleransi Makanan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Maret 2020
Tips Makan Nyaman untuk Pengidap Intoleransi MakananTips Makan Nyaman untuk Pengidap Intoleransi Makanan

Halodoc, Jakarta – Pengidap intoleransi makanan mungkin merasa tidak nyaman di area perut, terutama saat mengonsumsi makanan tertentu. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan gejala sakit perut, kembung, diare, gatal-gatal, hingga muncul ruam. Gejala tersebut akan muncul beberapa saat, hingga beberapa jam setelah makanan dikonsumsi.

Kondisi ini mungkin mirip dengan gejala penyakit lain, karena itu untuk lebih jelasnya kamu harus memahami betul gejalanya dan kemungkinan penyebabnya. Namun, reaksi intoleransi bisa terus muncul selama makanan pemicunya dikonsumsi. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab intoleransi muncul. Namun jangan khawatir, ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar pengidap kondisi ini bisa mengonsumsi makanan enak dengan nyaman.

Baca Juga : Ini Bedanya Intoleransi dan Alergi Makanan

Tips Nyaman Mengonsumsi Makanan

Intoleransi makanan adalah reaksi yang merugikan dan sering kali tertunda terhadap makanan, minuman, zat tambahan makanan, atau senyawa. Beberapa hal tersebut dapat ditemukan dalam makanan yang menghasilkan gejala pada satu atau lebih organ dan sistem tubuh. Hal ini umumnya merujuk pada reaksi selain alergi makanan.

Intoleransi makanan, juga dikenal sebagai hipersensitivitas makanan yang dimediasi non-IgE atau non-alergi makanan, mengacu pada kesulitan dalam mencerna makanan tertentu. Penting untuk dicatat bahwa intoleransi makanan berbeda dari alergi makanan. Alergi makanan memicu sistem kekebalan tubuh, sedangkan intoleransi makanan tidak.

Beberapa orang mengidap masalah pencernaan setelah mengonsumsi makanan tertentu, meskipun sistem kekebalan tubuhnya belum bereaksi atau tidak ada respons histamin. Intoleransi makanan dapat diklasifikasikan menurut mekanismenya. Intoleransi dapat terjadi karena tidak adanya bahan kimia atau enzim tertentu yang diperlukan untuk mencerna zat makanan. Hal ini mungkin akibat dari kelainan pada kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, seperti yang terjadi pada malabsorpsi fruktosa.

Jenis makanan yang paling sering dikaitkan dengan intoleransi makanan, termasuk produk susu, biji-bijian yang mengandung gluten, dan makanan yang menyebabkan penumpukan gas usus, seperti kacang-kacangan dan kubis.

Baca Juga : Intoleransi Laktosa pada Bayi, Ibu Harus Apa?

Intoleransi makanan dapat terjadi pada seseorang apabila di dalam tubuhnya tidak terdapat sejumlah enzim yang dapat mengolah bahan makanan yang dikonsumsi. Jika kamu ingin mengetahui jenis makanan apa saja yang mungkin menyebabkan intoleransi, kamu bisa menanyakannya pada dokter atau buat janji langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah, tinggal download aplikasinya dan pilih rumah sakit terdekat dari rumahmu dan kamu bisa langsung bertemu dokter tanpa antre.

Sementara itu, terdapat juga beberapa cara yang bisa membuat pengidap intoleransi makanan tetap bisa makan enak, antara lain:

  1. Baca Label Makanan

Salah satu cara untuk menghindari intoleransi makanan kambuh adalah dengan membaca label makanan yang akan kamu beli. Ketika kamu mengidap gangguan ini, dokter mungkin akan memberitahumu beberapa kandungan makanan yang tidak dapat kamu konsumsi terlalu banyak.

Kamu dapat melihat kandungan dari makanan tersebut di balik dari kotaknya. Umumnya, seseorang yang mengidap intoleransi makanan tidak dapat mengonsumsi produk susu dan biji-bijian yang mengandung gluten. Maka dari itu, sangat penting untuk menghindari zat tersebut masuk ke tubuh kamu.

1. Kenali Gejala Intoleransi Makanan

Jika kamu mengidap intoleransi makanan, maka harus belajar untuk mengidentifikasi tanda dan gejala dari reaksi tersebut. Jika mengalami gejala dari sesuatu yang kamu makan secara dini, maka dapat menghindari menjadi bertambah parah. Gejala yang dapat timbul karena intoleransi makanan, yaitu:

Kulit yang mengalami gatal, kemerahan, bentol-bentol merah, ruam, dan bengkak di bawah kulit.

  • Masalah pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
  • Masalah pernapasan, seperti sesak dada, batuk, dan sesak napas.

2. Menggunakan Injektor Otomatis

Jika intoleransi makanan mengalami kekambuhan, kamu dapat menggunakan injektor otomatis. Cara ini dapat bereaksi dengan cepat mengatasi gangguan yang mungkin terjadi karena intoleransi makanan. Kamu harus membawa benda tersebut ke manapun pergi untuk memastikan tidak terjadi gangguan apapun padamu.

Baca Juga : Jenis Tes yang Dilakukan untuk Diagnosis Intoleransi Laktosa

Referensi:
Eating Well. DIakses pada 2020. How to Eat Around Allergies.

WebMD. DIakses pada 2020. Food Allergies: Types, Triggers, and Eating-Out Tips.
Diperbarui pada 31 Maret 2020.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan