Jangan Disepelekan, Pneumonia Aspirasi Bisa Berbahaya

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   02 Agustus 2019
Jangan Disepelekan, Pneumonia Aspirasi Bisa BerbahayaJangan Disepelekan, Pneumonia Aspirasi Bisa Berbahaya

Halodoc, Jakarta - Mau tahu seberapa seriusnya penyakit pneumonia? Menurut data dari WHO, pneumonia menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia bagi anak-anak di bawah usia lima tahun. Setidaknya 800 ribu hingga satu jua anak meninggal gara-gara pneumonia setiap tahunnya.

Sementara itu, di Amerika Serikat kira-kira satu juta orang dewasa mesti di rumah sakit akibat penyakit ini. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Kementerian Kesehatan RI memprediksi, sekitar 800.000 anak di tahun 2016 mengidap pneumonia. Cukup, banyak bukan?

Nah, menyoal pneumonia ini, tak lepas dari kondisi lainnya yang disebut pneumonia aspirasi. Meski sama-sama menyandang kata “pneumonia”, tetapi pneumonia aspirasi tak serupa dengan pneumonia.

Baca juga: 7 Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan Pneumonia Aspirasi

Jangan Anggap Remeh, Bisa Berujung Fatal

Pneumonia sering disederhanakan sebagai infeksi saluran paru-paru. Biang keladinya adalah bakteri yang bisa beragam, tetapi yang paling sering ditemui di Indonesia adalah Streptococus pneumoniae. Lalu, bagaimana dengan pneumonia aspirasi?

Pneumonia aspirasi merupakan salah satu kondisi yang mesti diwaspadai. Kondisi ini merupakan lanjutan dari komplikasi aspirasi paru. pneumonia aspirasi ini merupakan peradangan pada paru-paru (pneumonia) yang disebabkan karena masuknya benda asing ke dalam paru-paru, biasanya benda asing ini berupa makanan, minuman, atau hal lain yang ditelan.

Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang tersedak saat makan dan makanan menjadi masuk ke dalam rongga paru bukan rongga pencernaan. Bakteri dan zat asing lain yang dibawa makanan dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru.

Pengidap pneumonia aspirasi rasanya mesti harap-harap cemas bila kondisi ini tak segera ditangani. Alasannya jelas, pneumonia aspirasi bisa menimbulkan sederet masalah lainnya. Misalnya,komplikasi lanjutan, seperti abses paru dan bronkiektasis. Awas, kondisi ini bisa menyebabkan saluran pernapasan gagal berfungsi dan berakibat fatal. 

Abses paru sendiri merupakan infeksi bakteri pada paru-paru yang bisa menyebabkan munculnya nanah. Kondisi ini bisa memunculkan batuk berdahak yang disertai darah atau nanah. 

Sedangkan bronkiektasis lain lagi ceritanya. Kondisi ini terjadi ketika saluran bronkus mengalami kerusakan, penebalan, atau pelebaran secara permanen. Nah, yakin masih “bermain-main” dengan pneumonia aspirasi?

Akibatnya sudah diketahui, lalu bagaimana dengan gejalanya? 

Baca juga: Yang Terjadi Ketika Tubuh Terkena Pneumonia

Bukan Cuma Batuk Berdahak

Umumnya, bakteri pneumonia disebabkan karena tersedak. Akan tetapi, ada pula beberapa kondisi medis lain yang menyebabkan terjadinya pneumonia aspirasi. Misalnya, kelainan neurologis, terutama pada saraf yang mengatur daerah kerongkongan untuk memasukkan makanan ke dalam lambung. 

Selain itu, kanker esofagus juga bisa memicunya, karena menyebabkan terjadinya sumbatan pada esofagus dan makanan tidak dapat masuk ke dalam lambung. Lantas, gejala apa saja yang biasanya dialami pengidapnya? 

Pada dasarnya, gejala utama dari pneumonia aspirasi ditandai dengan batuk berdahak setelah makan. Namun, seseorang yang mengidap pneumonia aspirasi tak hanya merasakan satu-dua gejala sajal. Sebab, pneumonia aspirasi bisa menimbulkan berbagai gejala pada pengidapnya. Nah, berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul. 

  • Batuk dengan riak berwarna kehijauan, berdarah atau berbau busuk;

  • Sesak napas;

  • Nyeri dada;

  • Mengi;

  • Bau napas;

  • Keringat berlebih;

  • Kesulitan menelan;

  • Kebiruan pada kulit; dan

  • Kelelahan.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan