Jarang Haid Bisa Jadi Tanda Kena Kista, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Juli 2019
Jarang Haid Bisa Jadi Tanda Kena Kista, Benarkah?Jarang Haid Bisa Jadi Tanda Kena Kista, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Kista adalah sejenis tumor jinak berbentuk, seperti kantong yang terdiri jaringan selaput yang mengandung cairan, udara, darah ataupun zat lain. Kista dapat tumbuh hampir di bagian tubuh mana pun. Nah, ada anggapan bahwa siklus menstruasi yang tidak teratur adalah salah satu gejala kista pada wanita. Benarkah demikian?

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Miom & Kista

Salah satu jenis kista yang mampu memengaruhi siklus menstruasi wanita adalah kista ovarium. Lantas, mengapa kista ovarium bisa memengaruhi siklus menstruasi? Ini karena, kista ovarium bersifat fungsional, di mana kista dapat muncul memengaruhi siklus dan dapat pula menghilang dengan sendirinya. 

Sebenarnya, pengidap kista ovarium masih bisa mengalami siklus menstruasi yang normal, pada kasus kista yang masih berukuran kecil. Namun, beberapa pengidap lainnya tetap mengalami haid meski siklusnya menjadi tidak teratur. Nah, agar kamu lebih waspada terhadap tumor jinak ini, yuk kenali kista ovarium terlebih dahulu.

Mengenal Kista Ovarium

Ovarium atau indung telur merupakan salah satu bagian dari sistem reproduksi wanita yang bentuknya oval. Pada umumnya, wanita memiliki dua ovarium yang masing-masing letaknya ada di setiap sisi rahim. Ada dua fungsi utama ovarium, yakni untuk melepaskan telur setiap 28 hari (siklus menstruasi) dan melepaskan hormon estrogen dan progesteron.

Kista ovarium dapat mempengaruhi hanya satu ovarium atau kedua ovarium pada saat yang sama. Wanita premenopause memiliki peluang yang cukup tinggi untuk mendapatkan kista ovarium. Sebab, selama periode ini wanita akan mengalami ketidakseimbangan hormon dalam tubuhnya. 

Dokter mungkin akan menyarankan operasi untuk mengangkat dan memeriksa kista atau pertumbuhan yang berkembang pada ovarium setelah menopause. Ini karena risiko terkena kista yang bersifat kanker atau kanker ovarium meningkat setelah menopause. Namun, perlu diketahui bahwa kista ovarium tidak meningkatkan risiko kanker ovarium. Biasanya, dokter akan mengeluarkan kista jika diameternya lebih dari 5 sentimeter.

Gejala Kista Ovarium

Sebagian besar kasus kista ovarium tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika kista mulai tumbuh, gejalanya mungkin akan kelihatan. Gejala mungkin timbul termasuk:

  • Perut kembung atau bengkak

  • Sakit saat buang air besar maupun kecil. 

  • Nyeri panggul sebelum atau selama siklus menstruasi.

  • Sakit saat berhubungan intim.

  • Sakit di punggung bagian bawah atau paha

  • Nyeri payudara

  • Mual dan muntah

Baca Juga: Benarkah Terkena Kista Ovarium Bikin Wanita Sulit Hamil?

Gejala parah dari kista ovarium yang memerlukan perhatian medis segera termasuk:

  • Nyeri panggul yang parah atau tajam

  • Demam

  • Pingsan atau pusing

  • Pernapasan cepat

Gejala-gejala ini dapat menunjukkan kista pecah atau torsi (terpelintir) ovarium. Kedua komplikasi tersebut dapat memiliki konsekuensi serius jika tidak ditangani sesegera mungkin.

Pencegahan Kista Ovarium

Sebenarnya, kista ovarium adalah kondisi yang tidak dapat dicegah. Itu sebabnya, wanita mungkin perlu rutin memeriksakan diri ke ginekologi untuk mendeteksi kista ovarium sejak dini. Kista ovarium yang masih jinak tidak berpeluang menjadi kanker. Namun, yang perlu diwaspadai adalah gejala kanker ovarium dapat meniru gejala kista ovarium. 

Karena itu, penting untuk mengunjungi dokter dan menerima diagnosis yang tepat. Beri tahu dokter jika ada gejala yang mengindikasikan adanya masalah, seperti:

  • Perubahan dalam siklus menstruasi.

  • Nyeri panggul

  • Kehilangan selera makan

  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

  • Kepenuhan perut

Baca Juga: Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Kista Ovarium

Kalau kamu merasa mengalami gejala yang mirip seperti yang sudah dijelaskan diatas, coba tanya ke dokter Halodoc untuk memastikannya. Klik Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan