Jatuh Duduk, Hati-Hati Patah Tulang Panggul

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 April 2019
Jatuh Duduk, Hati-Hati Patah Tulang PanggulJatuh Duduk, Hati-Hati Patah Tulang Panggul

Halodoc, Jakarta – Patah tulang panggul termasuk kondisi yang jarang terjadi. Sebagian besar kasusnya disebabkan karena cedera dan perdarahan yang membutuhkan penanganan darurat. Salah satu kondisi jatuh yang perlu diwaspadai adalah posisi duduk. Jatuh duduk ikut membenturkan panggul yang area ini berada dekat dengan pembuluh darah utama.

Baca Juga: Alasan Terjatuh di Kamar Mandi bisa Berakibat Fatal

Gejala Patah Tulang Panggul

Tulang panggul manusia berbentuk menyerupai cincin yang berada di dasar tulang belakang, yaitu di antara punggung dan kaki. Di area panggung terdapat saraf utama, organ reproduksi, kandung kemih, dan usus yang letaknya berdekatan. Tulang ini menjadi poros otot-otot paha, perut, dan pinggul.

Selain jatuh duduk, patah tulang panggul bisa terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, cedera akibat jatuh dari ketinggian, ataupun benturan ringan. Gejala awal patah tulang panggul adalah rasa sakit, terutama saat mencoba berjalan atau menggerakkan pinggul. Pengidap menemukan memar dan bengkak di area pinggul.

Pada kasus yang parah, patah tulang panggul menimbulkan perdarahan dari anus, saluran kencing, Miss V, perdarahan di bawah permukaan kulit (hematoma), kelainan saraf, serta pembuluh darah di salah satu atau kedua kaki.

Baca Juga: Tiba-Tiba Terjatuh, Waspada Degenerasi Otot yang Mungkin Terjadi

Penanganan Patah Tulang Panggul

Diagnosis patah tulang panggul diawali dengan pemeriksaan fisik. Kamu akan diminta untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti pinggul, kaki, dan panggul. Foto rontgen dan CT scan digunakan untuk membantu dokter mengidentifikasi detail patahan dan keretakan tulang. Bila perlu, dilakukan MRI untuk memastikan diagnosis.

Penanganan patah tulang panggul disesuaikan dengan jenis cedera dan tingkat keparahannya. Pada pengidap patah tulang panggul akibat benturan keras, dibutuhkan penanganan dari dokter spesialis karena cedera bisa berdampak pada organ tubuh lain. Misalnya saluran pernapasan, kepala, dada, dan kaki. Pada kasus patah tulang panggul akibat cedera parah, diperlukan operasi untuk merekonstruksi panggul dan memulihkan kemampuan pengidap dalam beraktivitas.

Mengurangi Risiko Patah Tulang Panggul

Pertambahan usia membuat tulang lemah dan rapuh, sehingga rentan patah. Beberapa cara berikut bisa dilakukan untuk mengurangi risiko patah tulang panggul:

  • Konsumsi suplemen vitamin D. Suplemen ini direkomendasikan bagi orang lanjut usia (lansia).
  • Gunakan sabuk pengaman saat berkendara mobil dan gunakan helm berstandar SNI saat berkendara motor. Patuhi aturan lalu lintas untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
  • Berhati-hati dalam beraktivitas untuk mencegah risiko cedera akibat terbentur, terjatuh, atau terpeleset.
  • Jangan bercanda sembarangan yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Salah satunya bercanda dengan menarik kursi.

Baca Juga: Viral Bercanda Tarik Kursi, Ini Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi

Itulah bahaya jatuh duduk yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya keluhan fisik setelah terjatuh, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan