Perlu Diwaspadai, Kenali 4 Tanda dan Gejala Herpes Zoster
Salah satu gejala herpes zoster, yaitu nyeri pada kulit dengan sensasi terbakar.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Herpes Zoster?
- Kenapa Herpes Zooster Bisa Terjadi?
- Apa Saja Tanda dan Gejala Umum Herpes Zoster?
- Apakah Herpes Zoster Bisa Menular?
- Apa Bedanya Cacar Air dan Herpes Zoster?
- Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
- Bagaimana Cara Mengobati Herpes Zoster?
- Kapan Harus ke Dokter?
- FAQ
Herpes zoster, atau yang dikenal juga sebagai cacar api, merupakan infeksi kulit yang dipicu oleh virus varicella-zoster, virus yang juga menjadi penyebab cacar air.
Maka dari itu, sebagian besar penderita herpes zoster sebelumnya pernah mengalami cacar air.
Setelah sembuh, virus tidak hilang sepenuhnya, melainkan “tidur” di sistem saraf dan bisa aktif kembali di kemudian hari.
Herpes zoster cenderung menyerang orang usia lanjut atau mereka dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita penyakit kronis, stres berat, atau yang mengonsumsi obat penekan sistem imun.
Apa Itu Herpes Zoster?
Herpes zoster, atau yang lebih dikenal dengan cacar api, adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam menyakitkan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak sepenuhnya hilang dari tubuh.
Virus ini tetap tidak aktif di dalam jaringan saraf dekat sumsum tulang belakang dan otak. Bertahun-tahun kemudian, virus dapat aktif kembali sebagai herpes zoster.
Risiko terkena herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada orang di atas 50 tahun. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang melemah seiring usia.
Kenapa Herpes Zooster Bisa Terjadi?
Herpes zoster terjadi karena infeksi virus Varicella zoster (VZV), yang juga merupakan penyebab penyakit cacar air.
Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus VZV tidak sepenuhnya hilang dari tubuh, tetapi tetap berada dalam keadaan laten di dalam saraf tertentu.
Kemudian, dalam kondisi tertentu seperti penurunan kekebalan tubuh, stres, atau penuaan, virus ini dapat “muncul kembali” dan menyebabkan herpes zoster.
Prosesnya dimulai ketika virus VZV yang berada dalam keadaan laten menjadi aktif lagi dan mulai berkembang biak di sepanjang saraf yang terkena.
Apakah kamu atau orang terdekat Mengidap Cacar Api? Segera Konsultasikan dengan Dokter Ini.
Gejala Herpes Zoster yang Perlu Dikenali
Berikut tanda dan gejala umum yang dapat muncul dari penyakit ini:
1. Nyeri pada kulit
Biasanya ditandai dengan munculnya rasa panas, sensasi terbakar, atau seperti tertusuk benda tajam. Nyeri pada kulit juga dapat muncul bersamaan dengan rasa gatal dan mati rasa pada bagian saraf yang terkena.
Sebagian pengidapnya terkadang berpikiran kalau nyeri yang muncul pada lokasi tertentu sebagai gejala dari gangguan jantung, paru-paru, atau ginjal.
Jika nyeri terasa sangat berlebihan pada lesi cacar, bisa jadi virus sudah menyerang saraf tepi.
2. Timbul ruam pada kulit
Ruam ini dapat berubah menjadi luka melepuh dan bintil yang berisi air (menyerupai bintil pada cacar air).
Kulit yang melepuh dan bintil ini biasanya terasa gatal dan rentan pecah, lalu mengering dan dalam beberapa hari akan berubah menjadi koreng.
3. Nyeri dan ruam pada satu sisi tubuh
Sesuai dengan saraf yang terinfeksi virus. Ruam ini biasanya akan membentuk pola tertentu yang menyerupai ular, sehingga penyakit ini juga disebut sebagai cacar ular.
4. Munculnya gejala penyerta lain
Infeksi virus ini juga dapat menimbulkan gejala lain sebagai gejala penyerta. Contohnya seperti demam, nyeri kepala, tidak enak badan, tidak nafsu makan, dan sensitif terhadap cahaya.
Beberapa gejala tersebut biasanya akan mereda setelah 14-28 hari.
Apakah Herpes Zoster Bisa Menular?

Penularan herpes zoster terjadi melalui kontak langsung dengan lepuhan yang pecah, tidak melalui udara atau percikan napas.
Risiko lebih tinggi jika orang yang kontak belum pernah terkena cacar air atau belum divaksin varicella.
Virus ini juga dapat dengan mudah menginfeksi beberapa orang yang daya tahan tubuhnya sedang lemah, seperti ibu hamil, bayi baru lahir, lansia, atau sedang mengidap penyakit tertentu.
Apa Bedanya Cacar Air dan Herpes Zoster?
Meskipun sama-sama terjadi akibat infeksi virus varicella zoster (VZV) ada beberapa perbedaan antara cacar air dan herpes zoster.
Cacar air biasanya terjadi pada anak-anak dan menimbulkan gejala berupa ruam kulit berbentuk melepuh yang menyebabkan gatal-gatal.
Pengidapnya juga dapat mengalami demam, kelelahan, dan gejala flu ringan. Infeksi virus VZV pada cacar air menyebar dengan mudah melalui udara atau kontak langsung dengan lepuhan yang pecah.
Sebaliknya, masalah kulit ini terjadi ketika virus VZV yang sudah ada dalam tubuh menjadi aktif lagi setelah periode laten dan menyebabkan infeksi ulang. Herpes zoster umumnya terjadi pada orang dewasa atau lanjut usia.
Gejalanya meliputi nyeri atau rasa terbakar pada sepanjang jalur saraf yang terkena.
Bersamaan dengan ruam kulit berbentuk melepuh pada daerah tersebut. Nyeri seringkali menjadi gejala utama herpes zoster, dan bisa sangat intens.
Baca lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya pada: Cacar Air dan Herpes Zoster, Apa Bedanya?
Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.
Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Halodoc Homecare.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Begini cara pemesanannya:
Kamu bisa order layanan Halodoc Homecare melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp Official Halodoc Homecare di 0888-0999-9226.
Untuk pemesanan di aplikasi Halodoc, berikut ini langkahnya:
- Download aplikasi Halodoc terlebih dahulu di Play Store dan Google App.
- Kemudian masuk ke aplikasi dan pilih ‘Lab, Vaccine & Homecare’.
- Pilih kategori layanan Homecare yang kamu butuhkan.
- Lalu, tentukan tanggal dan jadwal kunjungan yang kamu inginkan.
- Setelah kamu menyelesaikan pembayaran di aplikasi Halodoc, admin Halodoc Homecare akan menghubungimu melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi jadwal dan alamat. Jadwal bisa berubah menyesuaikan dengan ketersediaan petugas lab, kendala yang berkaitan dengan cuaca, atau kendala lainnya. Jadi, pastikan nomor kamu dapat dihubungi.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!
Bagaimana Cara Mengobati Herpes Zoster?
Sama seperti cacar air, herpes zoster juga akan sembuh dengan sendirinya karena virus bersifat self-limiting. Biasanya, dokter spesialis kulit akan memberikan obat-obatan untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi kemungkinan komplikasi.
Nah, ini Rekomendasi Dokter yang Bisa Mengobati Herpes Kulit dan bisa kamu hubungi.
Obat-obatan yang umum diberikan dokter antara lain antivirus dan pereda nyeri.
Selain mengonsumsi obat-obatan, berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan di rumah untuk mengurangi keluhan masalah kulit ini:
- Menggunakan pakaian longgar berbahan katun untuk mengurangi gesekan ruam dengan pakaian.
- Tutup ruam agar tetap bersih. Sebisa mungkin, hindari penggunaan plester atau penutup berbahan perekat lainnya untuk menutup ruam. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi dan infeksi yang lebih parah.
- Gunakan losion yang mengandung calamine untuk mengurangi gatal pada ruam yang belum pecah.
- Hindari penggunaan antibiotik oles karena dapat memperlambat proses penyembuhan.
- Rawat dan bersihkan ruam serta bintil yang berisi air dengan mengompres air dingin.
Itulah penjelasan mengenai beberapa tanda dan gejala herpes zoster yang perlu kamu waspadai.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter spesialis kulit bila mengalami gejala di atas.
Selain itu, jika nyeri sangat hebat dan tidak wajar, kemungkinan virus sudah menyerang saraf tepi—artinya kamu juga perlu dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk mendapat penanganan gabungan.
Dengan penanganan sedari awal, tentunya risiko komplikasi serius akan berkurang serta proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Halodoc, tanpa harus ke luar rumah.
Mereka telah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mampu memberikan saran perawatan yang tepat.
Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang!

Referensi:
American Academy of Opthalmology. Diakses pada 2024. What Is Shingles (Herpes Zoster)?
WebMD. Diakses pada 2024. Shingles.
US Department of Health and Human Services. Diakses pada 2024. Shingles (Herpes Zoster).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Shingles.
FAQ
1. Kenapa seseorang bisa terkena herpes zoster?
Herpes zoster terjadi karena reaktivasi virus Varicella-zoster, yaitu virus yang sebelumnya menyebabkan cacar air.
Setelah sembuh dari cacar air, virus ini tidak hilang dari tubuh, melainkan bersembunyi di sistem saraf.
Saat daya tahan tubuh melemah karena usia lanjut, stres berat, penyakit kronis, atau kondisi imun rendah, virus ini bisa aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
2. Apa yang dirasakan penderita herpes zoster?
Penderita herpes zoster biasanya mengalami rasa nyeri atau sensasi terbakar di satu sisi tubuh, diikuti munculnya ruam dan lepuhan berisi cairan.
Sebelum ruam muncul, beberapa orang merasa seperti flu ringan atau mengalami kesemutan dan gatal di area tertentu.
3. Herpes zoster menular melalui apa?
Virus herpes zoster tidak menular langsung sebagai herpes zoster, tapi cairan dari lepuhan bisa menularkan virus Varicella-zoster kepada orang yang belum pernah terkena cacar air.
Orang tersebut bisa terkena cacar air, bukan langsung herpes zoster.
Penularan terjadi lewat kontak langsung dengan lepuhan yang pecah, bukan lewat udara.
4. Apakah herpes zoster bisa sembuh dengan sendirinya?
Ya, herpes zoster bisa sembuh sendiri dalam waktu 2–4 minggu.
Namun, tanpa pengobatan yang tepat dan cepat, risiko komplikasi seperti nyeri berkepanjangan akan lebih besar.
Oleh karena itu, sebaiknya segera periksa ke dokter dalam 72 jam pertama saat ruam muncul agar bisa mendapat antivirus dan pereda nyeri yang efektif.


