Kenali Tumor Wilms, Penyakit yang Menyerang Ginjal Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Juli 2019
Kenali Tumor Wilms, Penyakit yang Menyerang Ginjal AnakKenali Tumor Wilms, Penyakit yang Menyerang Ginjal Anak

Halodoc, Jakarta – Anak-anak ternyata juga rentan mengalami tumor, salah satunya adalah tumor Wilms. Penyakit ini merupakan jenis tumor ginjal yang menyerang anak-anak usia 3 hingga 4 tahun. Risiko penyakit tumor Wilms alias nefroblastoma disebut lebih besar pada anak laki-laki. Biar lebih jelas, simak pembahasan mengenai penyakit ini berikut. 

Di dalam tubuh manusia, terdapat dua ginjal. Namun umumnya, tumor Wilms hanya akan menyerang salah satu ginjal saja. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga bisa terjadi pada kedua ginjal anak. Penyakit tumor Wilms termasuk jenis tumor yang jarang terjadi, tapi juga merupakan jenis tumor yang paling sering dialami anak-anak dibanding tumor lainnya. 

Baca juga: Tumor Wilms, Waspadai Gejalanya pada Anak

Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab tumor Wilms bisa menyerang anak. Namun, ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya: 

  • Faktor Keturunan 

Tumor Wilms disebut lebih berisiko menyerang anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat penyakit yang sama. Jika orangtua atau anggota keluarga memiliki riwayat tumor Wilms, maka anak lebih rentan rentan terkena penyakit ini.

  • Kelainan Bawaan 

Kelainan bawaan, terutama yang dibawa sejak lahir juga bisa meningkatkan risiko tumor Wilms menyerang. Penyakit ini rentan menyerang anak yang lahir dengan kelainan, seperti aniridia, hipospadia, kriptorkismus, dan hemihypertrophy. 

  • Penyakit Tertentu 

Ada beberapa jenis penyakit yang bisa meningkatkan risiko anak mengalami tumor Wilms. Namun, penyakit yang memicu tumor ini pun cukup langka, di antaranya sindrom WAGR, sindrom Beckwith-Wiedemann, serta sindrom Denys-Drash. 

Baca juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ini 7 Kanker yang Rentan Menyerang Si Kecil

Stadium dan Perkembangan Tumor Wilms 

Penyakit ini sering menimbulkan gejala utama berupa nyeri dan pembengkakan pada perut. Selain itu, ada gejala lain yang sering muncul, seperti demam, mudah merasa lelah dan lemas, menurunnya nafsu makan, mual dan muntah, sesak napas, serta pertumbuhan tubuh yang terlihat tidak normal dibanding anak lain dengan usia yang sama. 

Penyakit ini umumnya dideteksi melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, di antaranya pemeriksaan fisik, pemeriksaan fungsi ginjal, dan pemeriksaan pencitraan untuk melihat kelainan pada ginjal. Pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT Scan, dan MRI dapat digunakan untuk menentukan stadium dari tumor ini. Penyakit ini dibagi ke dalam beberapa stadium, yaitu:

  • Stadium 1, terjadi saat tumor hanya ditemukan pada satu ginjal dan dapat disembuhkan melalui tindakan operasi.

  • Stadium 2, pada tahap ini tumor telah menyebar hingga ke jaringan di sekitar ginjal, termasuk pembuluh darah. 

  • Stadium 3, tumor Wilms pada stadium ini sudah meluas dan menyerang organ perut lainnya. Tumor juga bisa menyebar sampai kelenjar getah bening. 

  • Stadium 4, tumor telah menyebar ke organ lain yang letaknya jauh dari ginjal. Pada stadium ini, tumor Wilms mungkin sudah menyebar sampai ke paru-paru, tulang, hingga otak.

  • Stadium 5 menjadi puncak dan kondisi yang paling parah. Pada tahap ini, tumor telah menyerang kedua ginjal anak. 

Saat tumor sudah menyebar ke organ lain di dalam tubuh, ada risiko terjadinya komplikasi. Penyakit ini bisa memicu komplikasi berupa gangguan fungsi ginjal, gagal jantung, serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama tinggi badan. 

Baca juga: Inilah Pentingnya Dukungan Moril bagi Si Kecil Pengidap Kanker

Cari tahu lebih lanjut seputar tumor Wilms dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan