Keracunan pada Anak Bisa Jadi karena Alergi yang Tidak Diketahui Orangtua

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Oktober 2018
Keracunan pada Anak Bisa Jadi karena Alergi yang Tidak Diketahui OrangtuaKeracunan pada Anak Bisa Jadi karena Alergi yang Tidak Diketahui Orangtua

Halodoc, Jakarta – Tubuh anak-anak lebih rentan terhadap organisme sensitif yang dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan demam. Ini dikatakan oleh Alison Tribble, M.D, spesialis penyakit menular dan pediatrik dari University of Michigan C.S. Mott Children’s Hospital.

Karena itu, alangkah baiknya bila orangtua lebih peka terhadap apa yang dimakan anak sebagai cara mencegah keracunan makanan. Selain karena alergi,  kontaminasi akibat bakteri atau virus (dari sumber seperti kotoran hewan atau air kotor) yang bersentuhan dengan makanan dapat menyebabkan makanan tidak aman untuk anak. Demikian juga halnya dengan penyimpanan yang tidak benar bisa jadi penyebabnya.

Pencegahan-pencegahan serta perhatian yang lebih detail dapat menghindari anak dari keracunan makanan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua terkait dengan keracunan dan alergi makanan seperti:

1. Mengamati Respons Anak Terhadap Makanan

Pengamatan ini dilakukan tidak hanya untuk mengetahui makanan kesukaan anak apa saja, tetapi juga terkait untuk kesehatannya. Cobalah orangtua lebih sensitif melihat respons anak ketika makan sesuatu. Apakah anak menikmatinya, tetapi ternyata beberapa jam setelahnya anak merasakan gatal-gatal ataupun kulit memerah serta bentuk-bentuk respons lainnya.

Jangan hanya melihat penampakan fisik saja, alangkah baiknya orangtua juga mendiskusikan mengenai apa yang dirasakan anak dari dalam. Ini secara tidak langsung membangun interaksi anak ke makanan. Apa yang anak sukai dan tidak sukai serta pemahaman kenapa anak harus mengonsumsi makanan yang tidak disenanginya untuk alasan kesehatan.

2. Pemeriksaan Medis sejak Balita

Biasanya kemunculan alergi bisa diketahui sejak anak masih balita. Hal ini bisa dilakukan oleh orangtua lewat pemeriksaan ke dokter, menggunakan tes jenis alergi yang mungkin ada pada Si Kecil. Dengan mengetahui jenis alergi yang dialami Si Kecil sejak awal, orangtua bisa melakukan pencegahan dan menghindari anak untuk makan makanan yang dapat memicu alerginya.

Ada beberapa alergi yang tidak kelihatan ataupun bisa diketahui sejak dini karena akan muncul di usia tertentu dalam rentang perkembangan anak. Karenanya kembali lagi di poin pertama, orangtua memang sangat perlu mengamati respons anak terhadap makanan.

3. Kebersihan Tangan, Makanan, dan Pengolahannya

Sangat penting untuk membiasakan anak untuk membersihkan tangan sebelum makan serta membersihkan diri setiap kali bermain di luar rumah. Orangtua juga perlu memerhatikan proses pengolahan makanan mulai dari kebersihan serta tanggal kedaluwarsanya. Dengan memerhatikan tanggal kedaluwarsa dari produk makanan, orangtua dapat mencegah anak untuk terhindar dari alergi ataupun keracunan makanan.

Ada beberapa hal yang bisa orangtua lakukan dalam mengolah makanan seperti:

Jaga Makanan Mentah Tetap Dingin

Pastikan untuk menjaga kulkas tetap pada suhu yang sesuai untuk menyimpan daging, telur, dan produk rentan lainnya.

Hindari Kontaminasi Silang

Gunakan talenan terpisah memotong daging dan sayuran untuk membatasi paparan bakteri terhadap produk mentah atau barang lainnya. Pastikan untuk membersihkan talenan dan peralatan terkait lainnya dengan air sabun hangat sebelum dan sesudah persiapan. Bahan mentah juga dapat menyimpan bakteri sehingga bilas semua buah dan sayuran sebelum dipotong atau disajikan.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyebab keracunan pada anak yang salah satunya bisa diakibatkan karena alergi serta informasi seputar kesehatan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan