
Daftar Isi:
- Diplopia: Definisi dan Penjelasan
- Gejala Diplopia yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Diplopia Berdasarkan Jenisnya
- Diagnosis Diplopia: Pemeriksaan Komprehensif
- Penanganan Diplopia Berdasarkan Penyebab
- Komplikasi Diplopia dan Dampaknya
- Pencegahan Diplopia: Langkah yang Dapat Diambil
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pertanyaan Umum Seputar Diplopia
- Kesimpulan
Diplopia: Definisi dan Penjelasan
Diplopia atau yang lebih dikenal dengan penglihatan ganda, adalah kondisi ketika seseorang melihat dua bayangan dari satu objek. Kondisi ini dapat memengaruhi satu mata (monokular) atau kedua mata (binokular).
Diplopia monokular tetap ada meskipun salah satu mata ditutup, sedangkan diplopia binokular hilang ketika salah satu mata ditutup.
Gejala Diplopia yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama diplopia adalah melihat dua gambar dari satu objek. Namun, gejala lain yang mungkin menyertai penglihatan ganda meliputi:
- Nyeri saat menggerakkan mata.
- Kelemahan pada otot mata.
- Mata juling.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Penyendatan mata.
Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Sakit mata akibat main gadget? Baca ini: Ini Cara Mengatasi Sakit Mata Akibat Sering Bermain Gadget
Penyebab Diplopia Berdasarkan Jenisnya
Penyebab diplopia bervariasi tergantung pada jenisnya, yaitu monokular atau binokular:
- Diplopia Monokular: Biasanya disebabkan oleh masalah pada mata itu sendiri, seperti astigmatisme, katarak, atau kelainan pada kornea. Menurut studi, penyebab monokular diplopia pada dewasa seringkali terkait dengan masalah pada permukaan mata.
- Diplopia Binokular: Terjadi akibat masalah dengan koordinasi antara kedua mata. Beberapa penyebab umum meliputi strabismus (mata juling), gangguan saraf yang mengendalikan otot mata, penyakit autoimun seperti miastenia gravis, atau masalah pada otak seperti stroke atau aneurisma.
Penyebab lain dari diplopia meliputi trauma kepala, diabetes, dan penyakit tiroid.
Diagnosis Diplopia: Pemeriksaan Komprehensif
Diagnosis diplopia melibatkan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.
Pemeriksaan mata yang umum dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan ketajaman visual.
- Pemeriksaan gerakan mata.
- Cover test untuk mendeteksi strabismus.
- Pemeriksaan refraksi untuk mengidentifikasi masalah refraksi seperti astigmatisme.
Dalam beberapa kasus, pemindaian otak seperti MRI atau CT scan mungkin diperlukan untuk mendeteksi masalah pada otak atau saraf.
Bagaimana cara menjaga kesehatan mata? Baca di sini: Tips Mudah Menjaga Kesehatan Mata
Penanganan Diplopia Berdasarkan Penyebab
Penanganan diplopia berfokus pada mengobati penyebab yang mendasarinya. Beberapa opsi penanganan meliputi:
- Kacamata atau lensa kontak: Dapat membantu mengoreksi masalah refraksi seperti astigmatisme.
- Prisma: Lensa khusus yang dapat membantu menyelaraskan gambar yang dilihat oleh setiap mata.
- Terapi penglihatan: Latihan mata untuk memperkuat otot mata dan meningkatkan koordinasi.
- Operasi: Mungkin diperlukan untuk mengoreksi strabismus atau masalah otot mata lainnya.
- Pengobatan: Jika diplopia disebabkan oleh kondisi medis seperti miastenia gravis atau diabetes, pengobatan kondisi tersebut dapat membantu meredakan gejala.
Komplikasi Diplopia dan Dampaknya
Diplopia yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:
- Kesulitan membaca dan menulis.
- Masalah dengan keseimbangan dan koordinasi.
- Gangguan dalam aktivitas sehari-hari seperti mengemudi atau berolahraga.
- Penurunan kualitas hidup.
Selain itu, diplopia pada anak-anak dapat menyebabkan amblyopia (mata malas) jika tidak ditangani sejak dini.
Baca lebih jauh tentang mata malas di sini: Ibu, Ini Kebiasaan Penyebab Mata Malas pada Anak
Pencegahan Diplopia: Langkah yang Dapat Diambil
Tidak semua penyebab diplopia dapat dicegah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Kontrol kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
- Gunakan alat pelindung mata saat beraktivitas yang berisiko.
- Lakukan pemeriksaan mata secara teratur, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan masalah mata atau kondisi medis tertentu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami penglihatan ganda yang baru muncul, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti:
- Sakit kepala parah.
- Kelemahan atau mati rasa pada wajah atau anggota tubuh.
- Kesulitan berbicara.
- Kehilangan keseimbangan.
Gejala-gejala ini mungkin mengindikasikan kondisi medis yang serius seperti stroke atau aneurisma.
Pertanyaan Umum Seputar Diplopia
1. Apa perbedaan antara diplopia monokular dan binokular?
Diplopia monokular terjadi pada satu mata dan tetap ada meskipun mata yang lain ditutup. Diplopia binokular hilang ketika salah satu mata ditutup.
2. Apakah diplopia bisa disembuhkan?
Ya, dalam banyak kasus, diplopia dapat disembuhkan atau dikelola dengan penanganan yang tepat.
3. Apakah diplopia selalu merupakan tanda penyakit serius?
Tidak selalu. Namun, penting untuk mencari pertolongan medis untuk menentukan penyebab diplopia dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Kesimpulan
Diplopia atau penglihatan ganda adalah kondisi yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Penting untuk memahami gejala, penyebab, dan pilihan penanganan yang tersedia.
Jika mengalami penglihatan ganda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


