Emfisema

Pengertian Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang biasanya berkembang setelah bertahun-tahun merokok. Penyakit ini termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Ketika mengalami emfisema, dinding kantong udara (alveolus) di paru-paru mengalami kerusakan. Hal ini membuat alveolus tidak bisa berfungsi dengan baik, menyebabkan obstruksi (penyumbatan), dan menjebak udara di dalam paru-paru.
Terlalu banyak udara yang terperangkap di paru-paru dapat menyebabkan masalah dan memunculkan gejala. Selain itu, karena ada lebih sedikit alveolus yang berfungsi, lebih sedikit oksigen yang dapat masuk ke aliran darah.
Penyebab Emfisema
Merokok adalah penyebab utama dari emfisema. Jadi, sebenarnya emfisema adalah salah satu jenis penyakit pernapasan yang paling dapat dicegah. Merokok tidak hanya merusak jaringan paru-paru, tetapi juga mengiritasi saluran udara.
Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan pada silia yang melapisi saluran bronkial. Di samping itu, bisa juga menyebabkan saluran udara bengkak, produksi lendir, dan kesulitan membersihkan saluran udara. Semua perubahan ini dapat menyebabkan sesak napas.
Faktor Risiko Emfisema
Selain asap rokok, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko emfisema, yaitu:
- Polusi udara, yang memberikan efek mirip seperti asap rokok pada paru-paru.
- Kekurangan zat Alpha-1-antitrypsin, protein yang berfungsi melindungi struktur elastis pada paru-paru.
- Usia. Jaringan paru-paru pada orang-orang lansia akan lebih rentan rusak, sehingga bisa menyebabkan emfisema.
Gejala Emfisema
Pada beberapa kasus, orang yang mengidap emfisema bisa jadi tidak menyadari gejalanya hingga bertahun-tahun. Gejala utama penyakit ini adalah napas pendek atau lebih dikenal dengan istilah sesak napas.
Pengidap emfisema biasanya kesulitan menghembuskan napas dan ini terjadi secara bertahap. Selain napas pendek, gejala-gejala umum emfisema lainnya adalah:
- Batuk.
- Mengi.
- Kelelahan.
- Penurunan berat badan.
Beberapa orang mungkin mengalami perubahan warna bibir atau kuku menjadi abu-abu kebiruan karena kekurangan oksigen. Jika ini terjadi, segera cari pertolongan medis.
Diagnosis Emfisema
Untuk mendiagnosis emfisema perlu diketahui sejarah medis, apakah ada kebiasaan merokok, juga kemungkinan berdomisili atau bekerja di lingkungan yang berpolusi.
Adapun tes lanjutan untuk memastikan diagnosis adalah:
- Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan dan X-ray untuk melihat kondisi paru-paru.
- Pemeriksaan darah untuk memeriksa cara kerja dari aliran darah pada paru-paru.
- Pulse oximetry untuk mengukur tingkat oksigen pada darah.
- Uji fungsi paru-paru, atau spirometri, yang menggunakan alat spirometer untuk mengukur udara pada paru-paru yang dihirup dan dihembuskan.
- Pemeriksaan analisis gas darah arteri untuk mengukur kadar darah dan karbon dioksida pada darah.
- Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat adanya gangguan pada jantung.
Pengobatan Emfisema
Bagi pengidap emfisema yang merokok, langkah awal pengobatan adalah dengan berhenti merokok untuk menghentikan efek kerusakan akibat emfisema.
Karena emfisema tidak dapat disembuhkan, maka penanganan dilakukan untuk meringankan gejala yang dirasakan pengidapnya, serta memperlambat perkembangan penyakit. Penanganan emfisema ada beberapa jenis, yaitu:
- Obat-obatan
Berbagai obat dapat membantu meredakan gejala penyakit, termasuk:
- Bronkodilator, untuk membantu membuka saluran udara, membuat pernapasan lebih mudah dan meredakan batuk dan sesak napas.
- Steroid, untuk meringankan sesak napas.
- Antibiotik, untuk melawan infeksi yang dapat memperburuk kondisi.
- Terapi
Rehabilitasi paru atau olahraga ringan seperti jalan kaki dapat memperkuat otot-otot pernapasan dan meringankan gejala, sehingga lebih mudah bernapas dan aktif secara fisik. Yoga, tai chi, dan latihan pernapasan dalam juga dapat membantu meredakan gejala.
Terapi oksigen dapat membantu membuat pernapasan lebih mudah. Orang dengan emfisema parah mungkin membutuhkan bantuan oksigen 24 jam sehari.
- Pembedahan
Operasi pengurangan volume paru-paru dapat digunakan untuk mengangkat bagian-bagian kecil dari paru-paru yang rusak. Transplantasi juga bisa dipertimbangkan, tetapi hanya pada kasus yang parah.
Komplikasi Emfisema
Ketika emfisema menjadi parah atau tidak diobati dengan benar, komplikasi serius dapat terjadi, seperti:
- Pneumonia, yang dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
- Banyak infeksi saluran pernapasan.
- Cor pulmonale, yang merupakan kegagalan sisi kanan jantung.
- Pneumotoraks, yaitu ketika udara terkumpul di antara paru-paru dan rongga dada yang dapat menyebabkan kolaps paru-paru.
- Asidosis respiratorik, yaitu ketika paru-paru tidak dapat memperoleh cukup oksigen, yang menyebabkan koma.
- Hipoksemia, yaitu ketika paru-paru tidak dapat mengoksidasi darah secara memadai.
Pencegahan Emfisema
Karena emfisema terutama disebabkan oleh merokok tembakau, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menahan diri dari merokok. Penting juga untuk menjauhi bahan kimia dan asap berbahaya serta polusi berat.
Deteksi dini penyakit ini adalah kuncinya, karena penderita emfisema dapat mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa ketika paru-paru dan jantung menjadi rusak seiring waktu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala emfisema. Penanganan dan pengobatan yang tepat dapat meminimalkan risiko komplikasi pada pengidapnya. Segera temui dokter jika mengalami gejala-gejala seperti:
- Kemampuan untuk berolahraga dan menjalani aktivitas rutin menurun secara bertahap.
- Napas pendek, sehingga tidak bisa menaiki tangga.
- Bibir dan kuku menjadi biru atau abu-abu.
- Menjadi kurang awas secara mental.
Agar lebih mudah, kamu juga bisa download Halodoc untuk membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat. Sangat praktis, bukan?
Referensi:
American Lung Association. Diakses pada 2022. Emphysema.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Emphysema.
Web MD. Diakses pada 2022. What is Emphysema?
Healthline. Diakses pada 2022. Emphysema.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Emphysema.
Diperbarui pada 8 April 2022
Topik Terkini
Artikel Terkait





