halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Infus

REVIEWED_BY  dr. Budiyanto, MARS  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Infus?
  • Tujuan Infus
  • Fungsi Cairan Infus
  • Jenis-Jenis Cairan Infus
  • Kapan Harus Melakukan Infus?
  • Prosedur Pemberian Cairan Infus
  • Efek Samping Cairan Infus
  • Tips Sebelum Melakukan Pemasangan Infus
  • FAQ

Apa Itu Infus?

Infus adalah metode pemberian obat atau cairan yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Dosis pemberiannya bisa bertujuan sebagai resusitasi cairan (proses penggantian cairan tubuh saat seseorang berada dalam kondisi kritis dan kehilangan banyak cairan).

Pemasangan infus dilakukan oleh tenaga medis profesional seperti dokter dan perawat.

Tujuan Infus

Pemasangan infus memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

  • Rehidrasi: Mengganti cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi, diare, atau muntah.
  • Pemberian obat: Memberikan obat-obatan seperti antibiotik, kemoterapi, atau pereda nyeri secara langsung ke aliran darah.
  • Pemberian nutrisi: Memberikan nutrisi penting seperti asam amino, glukosa, dan vitamin pada pasien yang tidak dapat makan atau mencerna makanan dengan baik.
  • Transfusi darah: Memberikan transfusi darah pada pasien yang kehilangan darah akibat cedera atau operasi.
  • Keseimbangan elektrolit: Mempertahankan atau mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Cek fakta, Berbahayakah Darah Naik ke Selang Infus Tangan?

Fungsi Cairan Infus

Cairan infus memiliki berbagai fungsi penting dalam dunia medis, di antaranya:  

  • Menggantikan Cairan Tubuh yang Hilang: Pada kasus dehidrasi akibat diare, muntah, atau luka bakar, cairan infus digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
  • Memberikan Nutrisi: Pada pasien yang tidak dapat makan atau minum secara normal, cairan infus dapat memberikan nutrisi penting seperti glukosa, asam amino, dan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.
  • Memberikan Obat-obatan: Beberapa jenis obat-obatan hanya dapat diberikan melalui infus. Cairan infus digunakan sebagai pelarut dan pembawa obat-obatan tersebut langsung ke dalam aliran darah.
  • Menjaga Keseimbangan Elektrolit: Elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida penting untuk fungsi tubuh yang normal. Cairan infus dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh pada pasien dengan gangguan elektrolit.

Kamu juga perlu tahu, Cara Menghitung Tetes Infus, Ini Rumus dan Contoh yang Akurat.

Jenis-Jenis Cairan Infus

Terdapat berbagai jenis cairan infus yang digunakan, di antaranya:

1. Cairan Kristaloid:

  • NaCl (Normal Saline): Larutan garam fisiologis yang digunakan untuk rehidrasi dan pengganti elektrolit.
  • Ringer Laktat: Mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, dan laktat. Digunakan untuk rehidrasi dan menyeimbangkan elektrolit.
  • Dextrose: Larutan glukosa yang digunakan sebagai sumber energi.

 2. Cairan Koloid:

  • Albumin: Protein plasma yang membantu mempertahankan tekanan osmotik dalam darah.
  • Gelatin: Pengganti plasma yang digunakan untuk meningkatkan volume darah.
  • Hydroxyethyl Starch (HES): Digunakan untuk meningkatkan volume darah, tetapi penggunaannya perlu dipertimbangkan karena potensi efek samping.

Pemilihan jenis cairan infus disesuaikan dengan kondisi medis pasien dan tujuan terapi.

Ada juga Infus Vitamin Booster, Ini Manfaat, Prosedur, dan Efek Sampingnya.

Kapan Harus Melakukan Infus?

Tak semua penyakit membutuhkan infus. Metode ini hanya dibutuhkan pada pasien dengan kondisi darurat yang mengharuskan obat masuk ke dalam tubuhnya secara cepat. Beberapa kondisi tersebut termasuk serangan jantung, keracunan atau stroke.

Beberapa kondisi yang disebutkan sebelumnya tidak memungkinkan minum obat lewat mulut, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap ke aliran darah. Ini bisa menyebabkan perburukan penyakit yang dialami.

Infus juga dibutuhkan ketika pasien mengalami muntah-muntah dan diare hingga kehilangan banyak cairan tubuhnya. Dengan infus, proses pergantian elektrolit dan cairan menjadi lebih cepat.

Adapun kondisi yang membutuhkan pemberian infus, antara lain:

  • Dehidrasi parah.
  • Keracunan makanan.
  • Stroke.
  • Serangan jantung.
  • Gangguan sistem imun.
  • Infeksi.
  • Pemberian obat kemoterapi.
  • Peradangan kronis.

Prosedur Pemberian Cairan Infus

Pemberian cairan infus harus dilakukan oleh tenaga medis profesional yang terlatih dengan mengikuti prosedur yang ketat untuk mencegah komplikasi. Secara umum, prosedur pemberian cairan infus meliputi langkah-langkah berikut:

  • Persiapan alat dan bahan: Memastikan cairan infus yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien, menyiapkan selang infus, jarum infus, alkohol swab, plester, dan alat pelindung diri (APD).
  • Memilih lokasi pemasangan infus: Memilih vena yang tepat untuk pemasangan infus, biasanya di area lengan atau tangan.
  • Membersihkan area pemasangan infus: Membersihkan area kulit tempat pemasangan infus dengan alkohol swab untuk mencegah infeksi.
  • Memasukkan jarum infus: Memasukkan jarum infus ke dalam vena dengan hati-hati.
  • Menfiksasi jarum infus: Menfiksasi jarum infus dengan plester agar tidak bergeser.
  •  Mengatur kecepatan infus: Mengatur kecepatan infus sesuai dengan instruksi dokter.
  • Memantau kondisi pasien: Memantau kondisi pasien selama pemberian infus, termasuk tanda-tanda vital, reaksi alergi, dan komplikasi lainnya.

Efek Samping Cairan Infus

Seperti semua prosedur medis, pemberian cairan infus juga dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:

  • Infeksi: Infeksi pada area pemasangan infus dapat terjadi jika prosedur tidak dilakukan dengan steril.
  • Inflamasi vena (Phlebitis): Peradangan pada vena akibat iritasi dari jarum infus atau cairan infus.
  • Reaksi alergi: Reaksi alergi terhadap cairan infus atau obat-obatan yang diberikan melalui infus.
  • Kelebihan cairan: Pemberian cairan infus yang terlalu cepat atau terlalu banyak dapat menyebabkan kelebihan cairan dalam tubuh, terutama pada pasien dengan gangguan jantung atau ginjal.

Tips Sebelum Melakukan Pemasangan Infus

Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum menjalani prosedur pemasangan infus:

  • Informasikan riwayat kesehatan: Beri tahu dokter tentang riwayat alergi, penyakit yang diderita, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • Kondisi kesehatan: Pastikan tubuh dalam kondisi fit dan cukup istirahat sebelum pemasangan infus.
  • Pilih fasilitas kesehatan terpercaya: Lakukan pemasangan infus di fasilitas kesehatan yang memiliki tenaga medis profesional dan peralatan yang memadai. 
  • Konsultasi dokter: Diskusikan tujuan dan manfaat infus dengan dokter untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan medis.

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait infus, hubungi dokter di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Diperbarui pada 23 Oktober 2025. 
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Intravenous Fluid Regulation.
Healthline. Diakses pada 2025. Intravenous Medication Administration: What to Know.

FAQ

1. Apakah cairan infus aman?

 Cairan infus umumnya aman jika diberikan oleh tenaga medis profesional sesuai dengan indikasi medis yang tepat. Namun, seperti semua prosedur medis, pemberian cairan infus juga memiliki risiko efek samping.

2. Apakah cairan infus bisa dilakukan di rumah?

Pemberian cairan infus sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan oleh tenaga medis profesional. Pemberian cairan infus di rumah hanya boleh dilakukan jika ada indikasi medis yang jelas dan diawasi oleh dokter atau perawat.

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemberian cairan infus?

Waktu yang dibutuhkan untuk pemberian cairan infus bervariasi tergantung pada jenis cairan infus, jumlah cairan yang diberikan, dan kondisi pasien. Pemberian cairan infus biasanya memakan waktu antara 1 hingga beberapa jam.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp