Jerawat Nodul

Pengertian Jerawat Nodul
Jerawat nodul ditandai dengan benjolan atau simpul keras (nodul) yang berkembang di bagian bawah kulit.
Jenis jerawat ini terbilang cukup parah dan bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Ada berbagai penyebabnya, salah satunya infeksi bakteri. Cutibacterium acnes (C. acnes) merupakan salah satu jenis bakteri yang terperangkap di bawah kulit sehingga menyebabkan nodul.
Terperangkapnya bakteri ini lantas menyebabkan infeksi dan pembengkakan.
Karena cukup parah, jerawat ini membutuhkan perawatan dari dokter kulit.
Tanpa pengobatan, jerawat nodul bisa menghasilkan jaringan parut permanen dan parah.
Penyebab Jerawat Nodul
Sama seperti penyebab jerawat pada umumnya. Mulanya, pori-pori kulit tersumbat dan menjebak sel kulit mati, rambut, hingga sebum.
Bakteri C. acnes yang secara alami hidup di kulit kemudian terperangkap di dalamnya. Hal ini lantas memicu infeksi, peradangan dan rasa sakit.
Pori-pori yang tersumbat dapat terjadi jika tubuh menghasilkan terlalu banyak sebum atau jika kamu tidak membersihkan kulit dengan benar.
Selain itu, penyumbatan ini juga bisa berasal dari:
- Berkeringat berlebihan, terutama jika kamu mengenakan pakaian yang menjebak keringat di kulit.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami jerawat nodul.
- Anak muda yang sedang mengalami pubertas lebih rentan mengalami jerawat karena perubahan kadar hormon.
- Obat-obatan tertentu, termasuk kortikosteroid, dapat memperburuk jerawat nodular.
- Beberapa losion, krim, dan riasan dapat menyumbat pori-pori.
- Kecemasan dan stres dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sebum saat kadar kortisol meningkat.
Faktor Risiko Jerawat Nodul
Berikut berbagai faktor yang bisa meningkatkan terjadinya jenis jerawat ini:
- Memiliki riwayat keluarga dengan jerawat nodul.
- Fluktuasi hormonal, seperti yang terjadi selama masa remaja, menstruasi, kehamilan, dan menopause.
- Memiliki tipe kulit berminyak.
- Salah memilih atau tidak cocok dengan produk perawatan kulit.
- Mengidap stres kronis.
- Mengonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid, litium, dan hormon.
- Menggunakan produk kosmetik yang berat atau berminyak.
- Paparan polusi udara dan partikel mikro.
- Punya riwayat jerawat parah.
- Memencet atau menggaruk jerawat secara kasar
- Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dan gaya hidup yang tidak sehat.
Gejala Jerawat Nodul
Tidak seperti jerawat biasa, gejala jerawat nodul cenderung lebih parah.
Bedanya jerawat nodul dengan jerawat biasa yaitu:
- Muncul benjolan keras (nodul jerawat) di bawah kulit.
- Rasa sakit atau sensitif saat benjolannya tersentuh.
- Benjolan tampak merah atau warnanya mungkin sama dengan kulit.
Diagnosis Jerawat Nodul
Berikut adalah beberapa langkah untuk mendiagnosis jenis jerawat ini:
1. Pemeriksaan visual
Dokter akan melakukan pemeriksaan visual terhadap kulit untuk mengidentifikasi nodul.
Mereka akan melihat tanda-tanda seperti lesi besar, meradang, dan terkadang menyakitkan pada kulit.
2. Wawancara medis
Selanjutnya dokter mungkin akan melakukan wawancara medis untuk mendapatkan informasi tentang riwayat kesehatan kulit.
Misalnya seperti kapan mengalami nodul jerawat, apakah ada faktor pemicunya, dan apakah kamu memiliki riwayat keluarga dengan masalah kulit serupa.
3. Evaluasi jenis jerawat
Dokter akan menilai jenis yang kamu alami, termasuk apakah jerawat tersebut termasuk dalam kategori jerawat nodul atau jerawat parah lainnya.
Evaluasi ini bisa melalui pemeriksaan fisik.
4. Pemeriksaan fisik
Kemudian, dokter mungkin perlu pemeriksaan fisik lebih mendetail pada kulit untuk menentukan tingkat keparahan jerawat.
Pemeriksaan juga bertujuan untuk mengecualikan kemungkinan masalah kulit lainnya.
5. Tes tambahan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan seperti biopsi kulit untuk memastikan diagnosis dan mengesampingkan kemungkinan kondisi kulit lainnya.
Selain jerawat nodul, ini 6 Jenis Jerawat yang Perlu Diketahui lainnya.
Pengobatan Jerawat Nodul
Jerawat nodul membutuhkan perawatan dari dokter kulit.
Krim jerawat yang dijual bebas saja tidak efektif untuk mengobati jenis jerawat ini.
Jangan pernah memencet atau mencoba “meletuskan” jerawat. Hal ini justru dapat memperburuknya dan menyebabkan bekas jerawat yang parah.
Berikut beberapa opsi pengobatan jerawat ini:
1. Obat oral
Dokter umumnya merekomendasikan produk perawatan kulit seperti isotretinoin untuk jerawat parah.
Obat oral lainnya, seperti tetrasiklin (antibiotik) dan kontrasepsi oral (pil KB) juga bisa dokter resepkan untuk mengurangi peradangan dan membersihkan jerawat nodular.
Obat yang disebut spironolactone dapat memblokir atau memperlambat produksi hormon penyebab jerawat.
Selain itu, yuk kenali Isotretinoin: Obat Khusus untuk Mengatasi Jerawat Parah.
2. Perawatan topikal resep
Obat-obatan ini termasuk benzoil peroksida, asam salisilat, dan retinoid. Dokter dapat meresepkan obat ini dalam bentuk krim, gel atau busa.
Pastikan kamu menggunakannya sesuai resep dan anjuran dari dokter.
3. Suntikan kortison
Fungsinya untuk mengecilkan jerawat yang sangat besar, menyakitkan atau yang sudah menetap lama.
Dokter akan menggunakan jarum halus untuk menyuntikkan obat steroid ke dalam nodul.
Obat ini mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan.
Komplikasi Jerawat Nodul
Berikut adalah beberapa potensi komplikasi yang perlu kamu waspadaI:
- Meninggalkan bekas luka atau bercak hiperpigmentasi pada kulit setelah peradangan mereda. Bekas ini bisa berupa noda gelap atau bahkan luka permanen.
- Jerawat yang meradang dan rusak rentan dimasuki bakteri sehingga menyebabkan infeksi sekunder.
- Peradangan pada jerawat dapat merusak jaringan kulit di sekitarnya, menyebabkan perubahan tekstur kulit, termasuk luka parut dan permukaan kulit yang tidak rata.
- Jerawat nodul yang parah dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Sebab, hal ini bisa sangat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri.
- Jika tak diobati, jerawat bisa menyebar dan berkembang lebih luas.
- Penanganan yang salah, seperti memencetnya secara kasar, dapat merusak lapisan atas kulit dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
- Jerawat ini memungkinkan bakteri masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan bakteremia. Meskipun jarang terjadi, bakteremia dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut dan kondisi serius.
- Proses peradangan dapat memengaruhi produksi melanin dalam kulit, sehingga menyebabkan perubahan pigmentasi dan munculnya bercak gelap atau bercak terang.
- Jerawat yang terlalu dalam dapat merusak jaringan di bawah kulit, menyebabkan perubahan bentuk atau permukaan kulit yang tidak rata.
- Dalam kasus yang sangat jarang, jerawat nodul yang parah dan meradang dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak yang lebih serius.
Pencegahan Jerawat Nodul
Langkah pencegahan yang paling utama yaitu mempraktikkan kebersihan yang baik. Caranya dengan:
- Bersihkan kulit dengan pembersih yang lembut di pagi hari, malam hari, dan setelah berkeringat.
- Kelola stres dengan baik. Cobalah latihan pernapasan dan teknik relaksasi untuk meredakan stres.
- Hindari penggunaan riasan atau lotion yang menyumbat pori-pori. Carilah produk perawatan kulit yang berlabel non komedogenik.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter spesialis kulit apabila kamu mengalami tanda-tanda jerawat nodul.
Pasalnya, jenis jerawat ini tidak akan sembuh hanya dengan perawatan alami maupun dengan obat jerawat yang dijual bebas.
Kamu bisa awali dengan konsultasi dokter spesialis kulit di Halodoc dengan biaya yang lebih terjangkau melalui gambar di bawah ini.✔️

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Nodular Acne.
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Nodular Acne and How Is It Treated?
Topik Terkini
Artikel Terkait


