Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi dari pembuahan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma secara alami seharusnya akan menempel pada dinding rahim. Namun, pada jenis kehamilan ini hasil pembuahan menempel pada tempat lain selain di dinding rahim.
Tempat yang paling sering menjadi tempat penempelan adalah di saluran indung telur, di mana tempat ini seharusnya tidak dirancang untuk penempelan hasil pembuahan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, kehamilan ektopik sering dikatakan sebagai “hamil di luar kandungan”.
Penyebab Kehamilan Ektopik
Kondisi kehamilan ini dapat disebabkan oleh satu atau beberapa sebab berikut:
- Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur, sehingga terjadi perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim
- Jaringan parut dari bekas operasi daerah rahim dan panggul sebelumnya. Atau operasi yang melibatkan saluran indung telur dapat menyebabkan kehamilan ektopik karena adanya penutupan saluran indung telur
- Abnormalitas pertumbuhan dari janin, atau adanya cacat janin, yang menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim
Faktor Risiko Kehamilan Ektopik
Ada beberapa risiko untuk terjadinya kehamilan ektopik, salah satunya sebagai berikut:
- Usia saat hamil 35-44 tahun.
- Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.
- Riwayat operasi daerah panggul atau perut sebelumnya.
- Penyakit radang panggul.
- Pembuahan yang terjadi setelah pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau setelah pengikatan saluran indung telur (steril).
- Merokok.
- Penyakit peradangan dinding rahim (endometriosis).
- Sedang dalam pengobatan kesuburan, karena beberapa obat dapat mempengaruhi jumlah produksi getah rahim, sehingga memengaruhi implantasi pada hasil pembuahan.
Gejala Kehamilan Ektopik
Pengidap kehamilan ektopik biasanya tetap merasakan gejala layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan perut yang membesar. Ketika saluran indung telur tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar di usia kehamilan tertentu, pengidap biasanya merasakan gejala sebagai berikut:
- Nyeri yang sangat hebat, nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang berbeda. Nyeri dapat dirasakan di daerah panggul, perut, atau bahkan menjalar hingga bahu dan leher.
- Perdarahan pada Miss V, perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid.
- Gejala pada daerah perut, seperti mual, muntah, dan rasa penuh atau tidak enak di perut.
- Lemah, pusing, hingga pingsan.
Diagnosis Kehamilan Ektopik
Dokter melakukan pemeriksaan daerah panggul dan perut untuk memastikan adanya perdarahan pada daerah sekitar yang diakibatkan pecahnya hasil pembuahan.
Beberapa pemeriksaan penunjang berikut diperlukan untuk memastikan diagnosis kehamilan ektopik:
- Tes kehamilan, dokter dapat meminta tes kehamilan dari darah berupa kadar hCG untuk memastikan pengidap benar-benar hamil.
- USG, dilakukan untuk melihat adanya kantong kehamilan pada lokasi-lokasi tertentu seperti di saluran indung telur. USG dapat dilakukan melalui Miss V (USG transvagina) atau dapat melalui dinding perut (USG abdomen).
- Darah rutin, tes darah rutin dapat dilakukan untuk melihat apakah pengidap mengalami anemia yang diakibatkan oleh perdarahan dari pecahnya kantung kehamilan. Dokter dapat merencanakan pemberian transfusi dari hasil tes darah rutin.
Pengobatan Kehamilan Ektopik
Keadaan kehamilan ektopik dengan perdarahan merupakan keadaan gawat darurat yang harus dilakukan tindakan secepat mungkin. Kehamilan ektopik dapat diobati dalam beberapa cara sebagai berikut:
- Penggunaan metotreksat, dapat diberikan pada kehamilan ektopik yang telah dideteksi secara dini sehingga tidak menimbulkan gangguan lainnya. Metotreksat dapat membantu penyerapan kantung kehamilan dan menyelamatkan saluran indung telur. Terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan pertimbangan usia dan progresivitas kehamilan.
- Jika saluran indung telur telah meregang atau bahkan robek dan mengalami perdarahan, sebagian atau seluruh jaringan tersebut harus segera diangkat untuk menghentikan perdarahan. Seluruh akibat perdarahan yang dihasilkan karena kehamilan ektopik merupakan keadaan gawat darurat dan harus ditangani segera dengan pembedahan.
- Bedah laparaskopi, prosedur ini merupakan tindakan untuk mengevakuasi perdarahan yang terjadi di dalam rongga perut atau rongga panggul dengan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat laparaskopi. Penyembuhan cenderung lebih cepat dibandingkan prosedur bedah konvensional.
Komplikasi Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba falopi pecah. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat memicu perdarahan yang bisa mengancam jiwa dan memicu kematian.
Pencegahan Kehamilan Ektopik
Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Meskipun angka kejadiannya berkisar 1 dari 50 kehamilan, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik:
- Membatasi jumlah pasangan seksual, untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi menular seksual.
- Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seks berisiko, untuk menghindari infeksi menular seksual dan mengurangi risiko penyakit radang panggul.
- Tidak merokok, jika pengidap adalah perokok, berhenti merokok saat sedang hamil.
Kapan Harus ke Dokter?
Orang hamil dengan gejala perdarahan ringan yang muncul dari Miss V atau nyeri ringan pada daerah perut dan panggul harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah kemungkinan terjadinya perburukan. Segera tanyakan langsung pada dokter gejala yang terkait dengan kehamilan ektopik melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Ectopic Pregnancy.
NHS. Diakses pada 2022. Ectopic Pregnancy.
Grow by Web MD. Diakses pada 2022. Ectopic Pregnancy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Ectopic Pregnancy.
Diperbarui pada 14 Juni 2022.
Topik Terkini
Artikel Terkait





