halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Keracunan Timbal

REVIEWED_BY  Redaksi Halodoc  
undefinedundefined

Pengertian Keracunan Timbal

Timbal adalah logam berat beracun yang terdapat di lingkungan. Timbal merupakan unsur yang berlimpah, penting, dan berbahaya. Selain itu, timbal pun bersifat tidak bisa diuraikan, sehingga mudah terakumulasi di lingkungan dan menyebabkan keracunan.

Faktor Risiko Keracunan Timbal

Anak-anak berisiko lebih tinggi untuk keracunan timbal, karena tubuh mereka sedang dalam fase tumbuh kembang. Orang yang rentan keracunan timbal antara lain orang yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan timbal dengan berbagai sumber, seperti bensin bertimbal, proses industri seperti peleburan timah dan pembakarannya, tembikar, pembangunan kapal, pengecatan berbasis timbal, pipa timbal, daur ulang baterai, pencetakan buku, dan lainnya.

Penyebab Keracunan Timbal

Paparan timbal dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti terhirup lewat udara, makanan atau minuman yang dikonsumsi, atau kontak kulit. Logam berat termasuk timbal menciptakan radikal reaktif yang merusak struktur sel, termasuk DNA dan membran sel. Timbal juga mengganggu enzim yang membantu dalam sintesis vitamin D dan mengganggu enzim yang menjaga keutuhan membran sel. Dikarenakan timah mengganggu keutuhan membran, sel darah merah rusak menjadi lebih rapuh, sehingga menyebabkan terjadinya anemia.

Pada otak, keracunan timbal juga menyebabkan hilangnya selubung saraf, pengurangan jumlah saraf, mengganggu transmisi, dan pertumbuhan saraf. Timbal juga mengganggu pelepasan neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang digunakan oleh saraf untuk mengirim sinyal ke sel lain. Gangguan ini menyebabkan gangguan komunikasi antar sel. Timbal biasanya mengganggu neurotransmitter glutamat yang penting untuk banyak fungsi, seperti belajar.

Gejala Keracunan Timbal

Keracunan timbal menyebabkan berbagai gejala. Variasi gejala tergantung pada jenis timbal, kadar timbal, dan faktor lain dalam individu yang belum diketahui. Gejala keracunan timbal antara lain gangguan perilaku, kesulitan dalam berkonsentrasi, gangguan gerak, sakit kepala, anemia, dan nyeri kolik perut. Keracunan kadar timbal yang tinggi menyebabkan tanda-tanda ensefalopati (kondisi ditandai dengan pembengkakan otak), peningkatan tekanan di dalam tengkorak, delirium (gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi), koma, kejang, dan sakit kepala.

Tanda dan gejala paparan timbal dalam waktu yang lama termasuk kehilangan memori jangka pendek, depresi, mual, sakit perut, kehilangan koordinasi, mati rasa, kesemutan di kaki dan tangan, kelelahan, masalah tidur, sakit kepala, pingsan, dan bicara cadel. Anak-anak dengan keracunan kronis umumnya menunjukkan perilaku agresif dan menolak untuk bermain. Wanita hamil yang memiliki kadar timbal darah tinggi berisiko melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).  

Paparan jangka panjang pada  orang dewasa dapat mengakibatkan penurunan kognitif. Bayi dan anak-anak sangat sensitif terhadap tingkat timbal yang dapat mengakibatkan masalah perilaku, sulit  belajar, dan menurunkan IQ.

Diagnosis Keracunan Timbal

Diagnosis awal  mencakup riwayat medis, riwayat pekerjaan, dan penentuan tanda-tanda klinis. Pemeriksaan penunjang termasuk pemeriksaan darah. Keracunan timbal dapat dideteksi dengan beberapa jenis pemeriksaan komponen dalam sampel darah. Pemeriksaan penunjang lain yang mungkin diperlukan adalah foto Rontgen untuk melihat kemungkinan adanya benda asing yang mengandung timah.

Pengobatan Keracunan Timbal

Pengobatan awal meliputi tindakan untuk menjauhi paparan. Jenis pengobatan utama untuk keracunan timbal antara lain terapi kelasi, nano-enkapsulasi antioksidan, dan n-acetylcysteine (NAC). Terapi kelasi dilakukan dengan cara memasukkan obat dalam infus, terapi ini bekerja dengan mengikat logam atau mineral dalam darah untuk kemudian dikeluarkan melalui urine. Agen kelasi yang digunakan untuk keracunan timbal antara lain dimercaprol, succimer, dan EDTA (ethylene-diamine-tetraacetic acid). Efek samping terapi kelasi antara lain demam, mual, muntah, sakit kepala, dan kurangnya mineral.

Pencegahan Keracunan Timbal

Pencegahan dilakukan dengan sering mencuci tangan serta meningkatkan asupan kalsium dan zat besi. Cegah kebiasaan anak-anak meletakkan tangan (yang mungkin terkontaminasi) di mulut. Kurangi penggunaan dan keberadaan benda yang mengandung timbal. Pipa rumah yang mengandung timbal diganti untuk menghindari kontaminasi timbal melalui air minum. Air panas mungkin mengandung kadar timbal lebih tinggi dibandingkan air dingin, sehingga lebih baik memakai air dingin untuk kebutuhan rumah tangga.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu sering terpapar bahan yang mengandung timbal dan mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera cari pertolongan dokter. Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala – gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.

Berobat jangan tunggu parah bila mengalami gejala keracunan timbal di Halodoc

Referensi:

www.webmd.com. Diakses pada 2019. What Is Lead Poisoning?

Diperbarui pada 2 September 2019

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp