halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Krioterapi

REVIEWED_BY  dr. Erlian Dimas SpDVE  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Krioterapi?
  2. Bagaimana Krioterapi Bekerja?
  3. Manfaat Krioterapi
  4. Kondisi yang Dapat Diobati dengan Krioterapi
  5. Jenis Krioterapi
  6. Prosedur Krioterapi
  7. Risiko dan Efek Samping Krioterapi
  8. Persiapan Sebelum Krioterapi
  9. Krioterapi untuk Atlet: Pemulihan dan Performa
  10. Kapan Harus Menghindari Krioterapi?

Apa Itu Krioterapi?

Krioterapi adalah prosedur medis yang menggunakan suhu ekstrem dingin untuk menghancurkan jaringan abnormal atau memberikan efek terapi pada tubuh.

Kata “krio” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “dingin.” Dalam praktiknya, krioterapi (cryotherapy) melibatkan paparan singkat terhadap suhu antara -100°C hingga -190°C.

Paparan ini dapat dilakukan pada seluruh tubuh (whole-body cryotherapy) atau hanya pada area tertentu yang membutuhkan perawatan (localized cryotherapy).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terapi ini harus dilakukan oleh tenaga medis terlatih untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menekankan pentingnya pengawasan medis dalam setiap prosedur krioterapi.

Bagaimana Krioterapi Bekerja?

Krioterapi bekerja dengan cara menurunkan suhu jaringan tubuh secara signifikan dalam waktu singkat.

Paparan suhu dingin ini memicu sejumlah respons fisiologis, termasuk:

  • Vasokonstriksi: Pembuluh darah menyempit, mengurangi aliran darah ke area yang terpapar.
  • Analgesia: Penurunan sensitivitas saraf, mengurangi rasa sakit.
  • Pengurangan Peradangan: Menghambat pelepasan mediator inflamasi.
  • Peningkatan Antioksidan: Merangsang produksi antioksidan dalam tubuh.

Efek-efek ini berkontribusi pada manfaat terapeutik krioterapi, seperti pengurangan nyeri, peradangan, dan perbaikan jaringan.

Apabila telah melakukan perawatan di atas tetapi kulit tidak membaik, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit di Halodoc yang bisa kamu hubungi.

Manfaat Krioterapi

Krioterapi menawarkan berbagai manfaat potensial, di antaranya:

  • Mengurangi Nyeri: Efektif untuk mengurangi nyeri kronis, seperti arthritis dan fibromyalgia.
  • Mempercepat Pemulihan Otot: Membantu atlet pulih lebih cepat setelah latihan intensif.
  • Mengurangi Peradangan: Mengurangi peradangan pada kondisi seperti tendinitis dan bursitis.
  • Mengobati Kondisi Kulit: Efektif untuk menghilangkan kutil, skin tag, dan lesi kulit prakanker.
  • Meningkatkan Suasana Hati: Paparan dingin dapat memicu pelepasan endorfin, meningkatkan suasana hati.

Kondisi yang Dapat Diobati dengan Krioterapi

Beberapa kondisi medis yang dapat diobati dengan krioterapi meliputi:

  • Kutil: Krioterapi adalah pengobatan umum untuk menghilangkan kutil.
  • Skin Tag: Dapat dihilangkan dengan membekukan dan menghancurkannya.
  • Lesi Prakanker: Seperti keratosis aktinik, dapat diobati untuk mencegah perkembangan menjadi kanker kulit.
  • Nyeri Kronis: Kondisi seperti arthritis, fibromyalgia, dan nyeri punggung bawah.
  • Cedera Olahraga: Membantu mengurangi nyeri, peradangan, dan mempercepat pemulihan.

Ketahui juga informasi mengenai Perawatan Kulit – Cara dan Jenis Sesuai Tipe Kulit agar senantiasa terjaga kondisinya.

Jenis Krioterapi

Ada beberapa jenis krioterapi yang umum digunakan, antara lain:

  • Whole-Body Cryotherapy (WBC): Melibatkan paparan seluruh tubuh pada suhu ekstrem dingin dalam chamber krioterapi selama beberapa menit.
  • Localized Cryotherapy: Hanya area tubuh tertentu yang terpapar suhu dingin, biasanya menggunakan nitrogen cair atau alat khusus.
  • Cryosurgery: Penggunaan krioterapi untuk menghancurkan jaringan abnormal, seperti tumor atau kanker.

Prosedur Krioterapi

Prosedur krioterapi bervariasi tergantung pada jenis terapi yang digunakan. Secara umum, berikut adalah langkah-langkah yang terlibat:

  1. Konsultasi: Dokter akan mengevaluasi kondisi dan menentukan apakah krioterapi cocok untukmu.
  2. Persiapan: Untuk WBC, kamu akan diminta mengenakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan, kaus kaki, dan penutup telinga.
  3. Paparan: Kamu akan memasuki chamber krioterapi atau area yang akan diobati akan terpapar suhu dingin selama beberapa menit.
  4. Pemantauan: Selama prosedur, suhu tubuh dan responsmu akan dipantau.
  5. Pasca-Perawatan: Setelah prosedur, kamu mungkin akan diminta melakukan gerakan ringan untuk membantu memulihkan sirkulasi darah.

Risiko dan Efek Samping Krioterapi

Krioterapi umumnya aman, tetapi ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan:

  • Frostbite: Paparan terlalu lama pada suhu ekstrem dingin dapat menyebabkan frostbite.
  • Kulit Kemerahan dan Iritasi: Kulit mungkin menjadi merah, gatal, atau iritasi setelah perawatan.
  • Kebas atau Kesemutan: Area yang diobati mungkin mengalami kebas atau kesemutan sementara.
  • Perubahan Pigmentasi Kulit: Terkadang, krioterapi dapat menyebabkan perubahan warna kulit.

Persiapan Sebelum Krioterapi

Sebelum menjalani krioterapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Konsultasikan dengan Dokter: Diskusikan riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • Hindari Lotion dan Minyak: Jangan menggunakan lotion, minyak, atau produk perawatan kulit lainnya sebelum perawatan.
  • Pakaian yang Tepat: Ikuti instruksi tentang pakaian yang harus dikenakan selama prosedur.
  • Hindari Alkohol dan Kafein: Sebaiknya hindari alkohol dan kafein sebelum krioterapi.

Krioterapi untuk Atlet: Pemulihan dan Performa

Krioterapi telah menjadi populer di kalangan atlet sebagai metode untuk mempercepat pemulihan otot setelah latihan intensif.

Paparan suhu dingin membantu mengurangi peradangan, nyeri otot, dan kerusakan jaringan.

Selain itu, krioterapi dapat meningkatkan sirkulasi darah, yang membantu memberikan nutrisi ke otot dan mempercepat proses penyembuhan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa krioterapi dapat meningkatkan performa atletik dengan mengurangi kelelahan dan meningkatkan kekuatan otot.

Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat krioterapi untuk atlet masih menjadi topik penelitian yang berkelanjutan.

Kapan Harus Menghindari Krioterapi?

Krioterapi tidak cocok untuk semua orang. Kondisi tertentu dapat membuat krioterapi tidak aman.

Hindari krioterapi jika kamu memiliki:

  • Penyakit Jantung: Kondisi jantung yang tidak stabil.
  • Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol: Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat berisiko selama paparan dingin.
  • Penyakit Raynaud: Kondisi yang memengaruhi sirkulasi darah di jari tangan dan kaki.
  • Alergi Dingin: Reaksi alergi terhadap suhu dingin.
  • Wanita Hamil: Keamanan krioterapi selama kehamilan belum sepenuhnya diketahui.

Pastikan untuk memilih klinik atau profesional yang berpengalaman dan terlatih dalam melakukan krioterapi.

Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani krioterapi untuk memastikan bahwa terapi ini aman dan sesuai untukmu.

Kamu pun bisa tanya dokter dengan klik banner di bawah ini sebelum melakukan krioterapi!

Diperbarui pada 27 Oktober 2025
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. What Is Whole-Body Cryotherapy?
Healthline. Diakses pada 2025. Benefits of Cryotherapy.
Medical News Today. Diakses pada 2025. What are the benefits of cryotherapy?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Cryotherapy.

FAQ

1. Apakah krioterapi aman?

Krioterapi umumnya aman jika dilakukan dengan benar oleh tenaga medis terlatih.

2. Berapa lama sesi krioterapi berlangsung?

Sesi krioterapi biasanya berlangsung antara 2 hingga 4 menit.

3. Apakah krioterapi menyakitkan?

Kamu mungkin merasa tidak nyaman karena suhu dingin, tetapi sebagian besar orang dapat mentolerirnya.

4. Berapa sering saya harus menjalani krioterapi?

Frekuensi perawatan tergantung pada kondisi yang diobati dan rekomendasi dokter.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp