halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
Mimisan
search
close
Advertisement

Mimisan

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa itu Mimisan?
  • Penyebab Mimisan
  • Faktor Risiko Mimisan
  • Jenis Mimisan
  • Gejala Mimisan
  • Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mimisan Sering Terjadi
  • Diagnosis Mimisan
  • Pertolongan Pertama Mimisan
  • Pengobatan Mimisan
  • Komplikasi Mimisan
  • Pencegahan Mimisan
  • Riset Seputar Faktor Risiko Mimisan
  • Kapan Harus ke Dokter?
  • FAQ

Apa Itu Mimisan?

Mimisan adalah kondisi ketika terjadi pendarahan yang keluar melalui rongga hidung. Pendarahan tersebut dapat berlangsung dalam hitungan menit hingga beberapa jam.

Kondisi yang istilah medisnya disebut epistaxis ini bukanlah suatu diagnosis penyakit, melainkan sebuah gejala yang menandakan adanya kelainan tertentu di dalam tubuh. 

Sebagian besar orang mungkin merasa khawatir ketika mimisan terjadi. Namun perlu diketahui bahwa, mimisan merupakan hal yang kerap dijumpai di kehidupan masyarakat sehari-hari, serta umumnya tidak berbahaya atau sampai mengancam jiwa. 

Penyebab Mimisan

Pendarahan pada mimisan disebabkan karena pecahnya pembuluh darah hidung bagian depan (anterior) dan belakang (posterior). 

Kondisi ini dapat terjadi saat udara di dalam hidung sedang kering, yang kemudian diperparah dengan kebiasaan mengorek hidung terlalu keras. Kedua hal tersebut dapat memicu pecahnya pembuluh darah halus di dalam hidung, sehingga hidung mengeluarkan darah atau disebut mimisan. 

Pada beberapa kasus, pendarahan yang muncul bisa menetes hingga ke tenggorokan, terutama saat pasien diminta membuka mulut. 

Faktor Risiko Mimisan

Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami mimisan, antara lain:

  • Adanya trauma lokal di hidung, misalnya saat mengorek hidung terlalu keras, atau membuang ingus terlalu keras. 
  • Iritasi pada mukosa hidung akibat suatu gas, udara panas, atau zat kimia.
  • Bentuk hidung yang bengkok karena faktor keturunan atau cedera.
  • Mengidap tumor hidung yang bersifat jinak atau ganas. 
  • Penyakit sistemik seperti kelainan pembekuan darah, infeksi, hipertensi, gangguan hormon, serta penyakit pembuluh darah lainnya. 
  • Alergi terhadap bahan makanan tertentu. 
  • Alergi terhadap obat-obatan seperti kortikosteroid dan antikoagulan. 
  • Penggunaan obat semprot (pelega hidung) yang berlebihan.

Jenis Mimisan

Secara umum, mimisan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan lokasi perdarahan:

  • Mimisan anterior: Jenis mimisan ini paling umum terjadi. Perdarahan berasal dari bagian depan hidung, biasanya dari pembuluh darah kecil di septum (dinding yang memisahkan kedua lubang hidung). Mimisan anterior umumnya tidak berbahaya dan mudah diatasi.
  • Mimisan posterior: Jenis mimisan ini lebih jarang terjadi dan lebih sering dialami oleh orang dewasa yang lebih tua. Perdarahan berasal dari bagian belakang hidung. Mimisan posterior biasanya lebih sulit diatasi dan memerlukan penanganan medis.

Gejala Mimisan

Umumnya mimisan tidak memiliki gejala lain selain perdarahan di hidung. 

Namun, kamu perlu waspada jika mengalami mimisan dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang cukup panjang, disertai dengan gejala lain seperti:

  • Adanya perdarahan pada tempat lain.
  • Demam.
  • Kulit menjadi pucat.
  • Kaki dan tangan terasa dingin.
  • Peningkatan denyut nadi.
  • Sesak napas.
  • Penurunan kesadaran.

Apakah Mimisan Sering Kambuh? Konsultasikan Segera ke Dokter Ini.

Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mimisan Sering Terjadi

Jika kamu atau seseorang terdekatmu mengalami mimisan yang mengganggu hingga keadaannya sangat mengkhawatirkan, jangan tunda dan segeralah konsultasikan dengan dokter melalui layanan Halodoc.

Nah, berikut adalah beberapa dokter terpercaya dan berpengalaman yang dapat dihubungi.

Mereka pun telah menerima rating yang baik dari pasien sebelumnya. Ini daftarnya: 

  • dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL
  • dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL
  • dr. Yurnita Arifin Sp.THT-BKL
  • dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS

Jangan khawatir jika dokter tidak tersedia atau sedang offline saat kamu ingin berkonsultasi, kamu masih dapat membuat janji konsultasi di waktu lain melalui aplikasi Halodoc. 

Ayo segera hubungi dokter melalui Halodoc sekarang juga!

Diagnosis Mimisan

Penegakkan diagnosis penyebab terjadinya mimisan dibuat berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang detail.

Pemeriksaan penunjang mungkin tidak disarankan untuk dilakukan, kecuali jika mimisan dicurigai karena tumor atau penyakit sistemik

Pemeriksaan penunjang meliputi tes darah lengkap termasuk di dalamnya pemeriksaan jumlah trombosit, waktu perdarahan, dan waktu pembekuan. Selain itu, dapat pula dilakukan pemeriksaan radiologi hidung dan sinus paranasal.

Ketahui, Mimisan Bisa jadi Tanda 5 Penyakit Ini!

Pertolongan Pertama Mimisan

Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat mimisan:

  • Tenang: Tetap tenang dan usahakan untuk tidak panik. Kepanikan dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk perdarahan.
  • Duduk Tegak dan Condongkan Tubuh ke Depan: Duduk tegak membantu mengurangi tekanan darah di kepala dan mencegah darah mengalir ke tenggorokan. Condongkan tubuh ke depan untuk mencegah darah tertelan.
  • Pencet Hidung: Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memencet bagian lunak hidung (di bawah tulang hidung) selama 10-15 menit. Bernapaslah melalui mulut.
  • Kompres Dingin: Letakkan kompres dingin di pangkal hidung untuk membantu mempersempit pembuluh darah.
  • Jangan Berbaring: Berbaring dapat meningkatkan tekanan darah di kepala dan memperburuk perdarahan.
  • Hindari Mengorek atau Meniup Hidung: Setelah perdarahan berhenti, hindari mengorek atau meniup hidung setidaknya selama 12 jam.

Pengobatan Mimisan

Berikut ini langkah pengobatan mimisan yang perlu diketahui: 

  • Dalam mengobati mimisan, pendamping pasien harus tetap tenang. 
  • Minta pasien untuk duduk tegak, dengan posisi kepala sedikit menunduk ke bawah.
  • Pasien juga dianjurkan untuk mencondongkan tubuh ke depan, sehingga darah tidak mengalir ke tenggorokan.
  • Tekan hidung pasien dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, selama kurang lebih 10–15 menit untuk menghentikan perdarahan.

Jika hal di atas telah kamu lakukan namun perdarahan belum berhenti, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Biasanya tim medis akan melakukan beberapa teknik pengobatan mimisan seperti: 

  • Memberikan tampon atau perban yang dimasukkan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan pendarahan. 
  • Pasien juga dapat ditangani dengan cara membakar (kauter) pembuluh darah yang pecah menggunakan AgNO3 (nitrat), atau dengan melakukan tindakan pembedahan.
  • Melakukan resusitasi cairan, terutama jika pasien mengalami syok dan penurunan kesadaran akibat kehilangan banyak darah saat mimisan.

Komplikasi Mimisan

Komplikasi mimisan jarang terjadi, tetapi beberapa komplikasi yang mungkin timbul antara lain:

  • Anemia: Kehilangan darah yang berlebihan dapat menyebabkan anemia.
  • Syok hipovolemik: Pada kasus yang sangat jarang terjadi, kehilangan darah yang sangat banyak dapat menyebabkan syok hipovolemik, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen.
  • Infeksi: Perdarahan yang berlangsung lama dapat meningkatkan risiko infeksi pada hidung.

Pencegahan Mimisan

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya mimisan, antara lain: 

  • Berhati-hati saat mengorek hidung atau membuang ingus. Ini penting dilakukan, terutama jika kamu rentan mengalami mimisan. 
  • Untuk mimisan yang terjadi karena penggunaan obat, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terkait aturan, jenis, dan dosis obat. 
  • Selalu waspada terhadap berbagai risiko penyakit yang menyerang tubuh. Kamu bisa terapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi, olahraga rutin, hingga mengonsumsi suplemen dan vitamin. 

Ketahui, Mengapa Mimisan Dapat Terjadi Saat Tubuh Kelelahan?

Riset Seputar Faktor Risiko Mimisan

Studi yang dipublikasikan dalam The Laryngoscope menyoroti adanya variasi genetik yang terkait dengan peningkatan risiko mimisan berulang, terutama pada pasien dengan telangiektasia hemoragik herediter (HHT). 

Selain itu, mimisan juga terbukti dipengaruhi faktor lingkungan, seperti paparan polutan udara dan perubahan iklim, dalam meningkatkan insiden mimisan.

Dalam hal terapi, penelitian terkini mengeksplorasi penggunaan bahan hemostatik topikal yang lebih canggih dan teknik embolisasi arteri untuk menghentikan perdarahan hidung yang sulit diatasi. 

Bahan hemostatik topikal, seperti gelatin dan kolagen, dapat membantu mempercepat pembekuan darah dan menghentikan pendarahan secara efektif. 

Sementara itu, embolisasi arteri adalah prosedur minimal invasif yang melibatkan penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke area perdarahan. 

Prosedur ini sangat berguna dalam kasus mimisan posterior yang parah dan sulit dihentikan dengan metode konvensional.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika kamu mengalami mimisan yang tidak kunjung berhenti atau mimisan setelah mengonsumsi obat tertentu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Ingatlah bahwa, penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir risiko kesehatan lainnya. Pilih dokter THT yang berpengalaman di Halodoc untuk membantu kamu mengatasinya dengan tepat.

Diperbarui pada 2 September 2025
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. What Causes Nosebleeds and How to Treat Them.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Nosebleeds (Epistaxis): Causes, Treatment & Prevention.

FAQ

1. Apakah mimisan berbahaya?

Pada umumnya, mimisan tidak berbahaya dan dapat berhenti dengan sendirinya. Namun, jika perdarahan tidak berhenti setelah 15-20 menit atau terjadi berulang kali, segera cari pertolongan medis.

2. Apa penyebab mimisan pada anak-anak?

Penyebab mimisan pada anak-anak seringkali adalah udara kering, mengorek hidung, atau infeksi saluran pernapasan atas.

3. Bagaimana cara menghentikan mimisan dengan cepat?

Pencet bagian lunak hidung dengan ibu jari dan jari telunjuk selama 10-15 menit sambil duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan.

4. Kapan saya harus ke dokter jika mengalami mimisan?

Segera ke dokter jika perdarahan tidak berhenti setelah 15-20 menit, perdarahan sangat deras, atau mengalami gejala lain seperti pusing atau kesulitan bernapas.

 

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp