halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
Mimpi Buruk
search
close

Mimpi Buruk

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Mimpi Buruk?
  2. Penyebab Mimpi Buruk
  3. Faktor Risiko Mimpi Buruk
  4. Gejala Mimpi Buruk
  5. Hubungi Psikiater Ini Jika Sering Mengalami Mimpi Buruk
  6. Diagnosis Mimpi Buruk
  7. Pengobatan Mimpi Buruk
  8. Komplikasi Mimpi Buruk
  9. Pencegahan Mimpi Buruk
  10. Kapan Harus ke Dokter?

Apa Itu Mimpi Buruk?

Mimpi buruk adalah sebuah perasaan tidak nyaman atau menakutkan yang terjadi saat seseorang tertidur. Penyebab mimpi buruk sebenarnya tidak jelas, tetapi ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko.

Ini termasuk kebiasaan dan gaya hidup kurang sehat, hingga kondisi medis tertentu. 

Pada dasarnya, mimpi yang tidak menyenangkan yang umum dikenali oleh masyarakat adalah “nightmare”. Ini adalah keadaan yang menimbulkan perasaan tidak nyaman pada saat seseorang terbangun dari tidurnya. 

Seseorang yang mengalami kondisi ini mungkin melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang menakutkan dan mengerikan pada saat terlelap sehingga tidurnya menjadi tidak tenang.

Bentuk lain yang dapat terjadi adalah “night terror”. Ini adalah sensasi atau perasaan ketakutan dan tidak nyaman yang dapat membangunkan seseorang secara tiba-tiba dari tidurnya.

Berbeda dengan “nightmare”, pada “night terror”, orang yang mengalaminya, tidak dapat mengingat mimpinya.

Bentuk ketiga adalah “sleep paralysis”. Ini adalah keadaan saat seseorang merasakan tubuhnya tidak dapat bergerak pada saat tidur dan juga bisa muncul gejala lainnya, yaitu perasaan sesak napas. Sleep paralysis juga populer sebagai fenomena ketindihan.

Penyebab Mimpi Buruk   

Sayangnya belum ada yang tahu pasti penyebab mimpi buruk.

Namun, ada kemungkinan penyebab mimpi yang tidak menyenangkan berkaitan dengan hal-hal seperti genetik, psikologis, kelainan fisik, gangguan dalam proses tumbuh kembang, dan gangguan pada sistem saraf pusat.

Meski penyebabnya belum jelas, ada beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya mimpi yang tidak menyenangkan, yaitu:

1. Stres dan cemas

Stres dan kecemasan bisa jadi penyebab seseorang mengalami kondisi ini.

Misalnya karena pekerjaan atau kegiatan di sekolah, kesedihan yang mendalam, atau takut bila seseorang meninggalkannya.

2. Trauma

Peristiwa traumatis yang pernah terjadi, seperti perundungan, dan pelecehan fisik atau seksual, dapat menyebabkan gangguan bernama post-traumatic stress disorder (PTSD). 

Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya mimpi yang tidak menyenangkan.

3. Gangguan tidur

Sleep apnea adalah salah satu masalah tidur yang paling umum menyebabkan mimpi yang tidak menyenangkan.

Selain itu, gangguan tidur lainnya yang bisa jadi penyebab adalah narkolepsi, insomnia, dan sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome).

4. Efek samping obat

Mengonsumsi obat-obatan tertentu bisa menyebabkan efek samping berupa mimpi yang tidak menyenangkan dan gangguan tidur.

Misalnya obat yang memengaruhi neutransmiter di otak, seperti antidepresan.

5. Kebiasaan buruk sebelum tidur

Kebiasaan ngemil, membaca buku, atau menonton film horor sebelum tidur dapat menyebabkan mimpi yang tidak menyenangkan.

Jadi, sebaiknya hentikan kebiasaan ini jika kamu memilikinya.

6. Mengidap masalah kesehatan tertentu

Penyakit atau masalah kesehatan lain juga dapat menyebabkan kondisi ini. Seperti  demam, penyakit jantung, dan berbagai masalah kesehatan mental.

7. Konsumsi minuman beralkohol dan penyalahgunaan NAPZA

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang (NAPZA) bisa berdampak buruk.

Termasuk menyebabkan masalah tidur, seperti mimpi yang tidak menyenangkan.

Bila kamu sering mengalami mimpi buruk, coba baca Sering Alami Mimpi Buruk? Ini Penjelasannya.

Faktor Risiko Mimpi Buruk

Kamu sudah tahu beberapa penyebab mimpi buruk. Nah, ada banyak faktor lain yang bisa jadi penyebab atau meningkatkan risikonya.

Ini termasuk trauma psikis, riwayat kegagalan, keadaan depresi, cemas, dan orang yang terlalu lelah bekerja.

Kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak usia 3–6 tahun.

Karena di usia ini, imajinasi anak sedang sangat aktif. Selain itu, kondisi ini juga lebih sering terjadi pada orang dengan keluarga yang juga sering mengalaminya.

Gejala Mimpi Buruk

Umumnya, mimpi buruk terjadi pada tengah malam atau dini hari. Mimpi yang terjadi bisa memiliki tema yang sangat bervariasi.

Mulai dari bertemu makhluk aneh, terjatuh, diculik, sampai dikejar-kejar sesuatu atau seseorang. 

Sama seperti penyebab, frekuensi terjadinya juga bervariasi pada setiap orang. Bisa jarang, sering, bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam semalam.

Namun, satu hal yang pasti, kondisi ini dapat menyebabkan orang yang mengalaminya merasa marah, takut, sedih, cemas, atau merasa bersalah. 

Perasaan ini bisa terus terasa meski seseorang sudah terbangun dari tidurnya. 

Sebuah mimpi bisa dikategorikan sebagai mimpi buruk bila terdapat ciri-ciri berikut ini:

  • Terasa sangat jelas, nyata, dan menyebabkan orang yang mengalaminya terganggu, cemas, sedih atau marah saat mengingatnya.
  • Membuat seseorang merasa terancam keselamatan diri atau kelangsungan hidupnya.
  • Membuat seseorang berkeringat dan berdebar-debar saat tidur.
  • Menyebabkan seseorang terbangun dan mampu mengingat kembali mimpinya secara detail.
  • Membuat orang yang mengalaminya sulit untuk kembali tidur. 

Meski kondisi ini adalah hal yang biasa terjadi pada setiap orang, ini bisa menjadi gangguan yang dikhawatirkan jika:

  • Sering terjadi.
  • Menyebabkan rasa kantuk, lelah, dan lesu di siang hari.
  • Membuat sulit berkonsentrasi dan mengingat sesuatu.
  • Menimbulkan rasa cemas dan takut saat hendak tidur.
  • Membuat orang yang mengalaminya terus memikirkan mimpi buruk yang terjadi.
  • Menyebabkan gangguan perilaku, seperti takut pada ruangan gelap.
  • Memengaruhi aktivitas sehari-hari, misalnya menyebabkan penurunan kualitas saat belajar atau bekerja.

Hubungi Psikiater Ini Jika Sering Mengalami Mimpi Buruk

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala mimpi buruk yang tak kunjung hilang dan semakin mengganggu, segera hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapat saran dan penanganan yang tepat.

Psikiater di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

  • dr. Mariati Sp.KJ
  • dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
  • dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
  • dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
  • dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ

Selain itu, kamu mungkin akan diresepkan obat yang bertujuan agar gejala-gejala tertentu yang mengganggu aktivitasmu bisa berkurang atau bahkan hilang.

Jangan khawatir, obat yang diresepkan di Halodoc pastinya aman dan tidak akan menyebabkan ketergantungan apabila kamu menggunakannya sesuai dengan dosis yang psikiater berikan. 

Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan jika mengalami mimpi buruk. Jangan ragu untuk segera menghubungi psikiater agar dapat segera ditangani. 

Psikiater tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika psikiater sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dengan psikiater tepercaya di Halodoc:

chat dokter dan psikolog halodoc

Diagnosis   

Diagnosis biasanya melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dari wawancara medis, dokter atau psikiater dapat mengetahui kemungkinan penyebab mimpi buruk.

Pada beberapa kasus yang berat, dokter atau psikiater mungkin akan menyarankan beberapa pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Pemeriksaan mental. Untuk mengetahui apakah kondisi yang terjadi terkait dengan gangguan mental, seperti  gangguan kecemasan.
  • Polisomnografi. Ini adalah perekaman aktivitas tidur, untuk menentukan apakah kondisi ini terkait dengan gangguan tidur lain.

Pengobatan Mimpi Buruk   

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi mimpi yang tidak menyenangkan. Namun, ini bisa kamu tangani dengan cara mengatasi penyebab mimpi buruk.

Jika penyebabnya adalah kondisi medis tertentu, maka kondisi ini perlu kamu atasi terlebih dahulu. 

Jika mimpi buruk terjadi karena masalah pada mental, kamu bisa melakukan meditasi, relaksasi, dan mengurangi beban pikiran.

Sebagian besar kasus mimpi yang tidak menyenangkan tidak perlu penanganan dan cukup mengubah pola pikir saja ke arah yang lebih positif. 

Hubungi psikiater atau dokter ahli di Halodoc sebagai langkah awal penanganan kondisi ini.

Bila perlu, dokter juga akan melakukan terapi kognitif dan perilaku (Cognitive Behaviour Therapy/CBT) untuk membantu orang yang sering mengalami mimpi yang tidak menyenangkan. 

Selain CBT, psikoterapi atau terapi bicara juga bermanfaat untuk memahami dan mengarahkan kembali pemikiran negatif sehingga membantu mengatasi penyebab mimpi buruk.

Ada banyak jenis terapi bicara yang dapat membantu mengurangi mimpi yang tidak menyenangkan, antara lain:

  • Terapi latihan gambar. ini merupakan teknik mengubah isi mimpi buruk dengan menciptakan sebuah gambar baru yang positif dan melatih skenario mimpi yang pengidap tulis ulang saat terjaga.
  • Terapi lucid dreaming. Dalam mimpi jernih, seseorang secara aktif sadar bahwa mereka sedang bermimpi. Metode terapi ini menggunakan ide ini untuk memberi seseorang kemampuan untuk mengubah isi mimpi buruk secara positif melalui kesadaran mereka akan hal itu pada saat itu.
  • Metode eksposur dan desensitisasi. Karena penyebab mimpi buruk biasanya merupakan hasil dari rasa takut, sejumlah pendekatan memanfaatkan paparan terkontrol terhadap rasa takut itu untuk mengurangi reaksi emosional terhadapnya. Contoh teknik untuk “menghadapi ketakutan” ini termasuk terapi pemaparan diri dan desensitisasi sistematis.
  • Hipnosis. Pendekatan ini menciptakan keadaan mental yang rileks dan seperti kondisi trans ketika seseorang dapat lebih mudah menerima pikiran positif untuk memerangi stres.

Jika mimpi yang tidak menyenangkan terjadi secara terus-menerus dan mengganggu kualitas tidur, pemberian obat-obatan yang dapat menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami dalam otak dapat membantu kamu. 

Biasanya, obat yang dokter berikan adalah obat anticemas, antidepresan, atau antipsikotik.

Komplikasi Mimpi Buruk

Penyebab mimpi buruk yang terjadi terus-menerus dan tidak mendapat penanganan tepat dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi berikut ini:

  • Gangguan mood, gangguan kecemasan, atau depresi.
  • Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari sehingga mengganggu aktivitas.
  • Gelisah saat hendak tidur karena takut mimpi terulang.
  • Keinginan atau percobaan untuk bunuh diri.
  • Peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas akibat kurang tidur.

Pencegahan Mimpi Buruk

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu meminimalisir penyebab mimpi buruk, yaitu:

  • Berolahraga  minimal 3 kali dalam seminggu.
  • Mengatur jam tidur  dan bangun tidur yang sama setiap harinya.
  • Mengatur suasana yang nyaman di kamar tidur.
  • Menghindari konsumsi  obat penenang.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Mendengarkan musik yang bisa membuat diri lebih santai.
  • Menghindari penggunaan smartphone atau alat elektronik lain sebelum tidur.
  • Membaca buku atau menulis rencana untuk esok hari agar pikiran teralihkan dari bayangan buruk.
  • Mendiskusikan mimpi yang kamu alami dengan keluarga atau teman untuk mengurangi kecemasan.

Mengatur kamar tidur menjadi nyaman juga bisa membantu mencegahnya. Coba baca Kamar Tidur yang Nyaman Dapat Cegah Mimpi Buruk.

Referensi:
Sleep Foundation. Diakses pada 2024. Nightmares.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Nightmare disorder.
WebMD. Diakses pada 2024. Nightmares in Adults.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp