halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Prediabetes

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa itu Prediabetes?
  • Penyebab Prediabetes
  • Faktor Risiko Prediabetes
  • Gejala Prediabetes
  • Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Prediabetes
  • Diagnosis Prediabetes
  • Pengobatan Prediabetes
  • Pencegahan Prediabetes
  • Komplikasi Prediabetes

Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Skrining Diabetes Mulai dari Rp 219.000,-


Apa Itu Prediabetes?

Apa itu prediabetes? Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula darah dalam tubuh seseorang lebih dari normal. Tetapi kadar gula darah tersebut tidak cukup tinggi untuk masuk dalam kategori diabetes melitus tipe 2. 

Kadar gula darah normal adalah kurang dari 140 mg/dL. Sementara itu, seseorang terbilang memiliki kondisi prediabetes jika kadar gula darahnya berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL.

Prediabetes juga menjadi salah satu kondisi yang memerlukan perhatian khusus. Sebab, tanpa penanganan yang tepat, kondisi prediabetes dapat menyebabkan diabetes tipe 2. 

Ketika prediabetes sudah mengalami progresivitas dan berkembang, kondisi ini juga dapat memicu kerusakan jangka panjang penyakit gula. Terutama pada jantung, pembuluh darah, dan ginjal

Parahnya lagi, pradiabetes tidak selalu memiliki gejala, jadi penting untuk memeriksakan kadar gula darah, terutama jika kamu berisiko tinggi. 

Penyebab Prediabetes

Secara alami, pankreas berperan dalam melepaskan hormon insulin saat seseorang makan. Lepasnya hormon insulin membuat gula dari darah berpindah ke sel-sel tubuh dan berfungsi sebagai sumber energi. Begitulah cara insulin membantu menurunkan kadar gula tubuh.

Namun, ketika seseorang mengalami pradiabetes, proses insulin dalam membantu menurunkan gula darah tidak berjalan dengan semestinya. Akibatnya, gula tidak dapat menjadi sumber energi tubuh dan malah menumpuk dalam aliran darah.

Adapun penyebab prediabetes ini dapat terjadi akibat: 

  • Pankreas kemungkinan tidak menghasilkan cukup insulin.
  • Sel-sel tubuh menjadi kebal terhadap insulin (resistensi insulin) dan tidak membiarkan banyak gula masuk.

Faktor Risiko Prediabetes

Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja. Tetapi faktor tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut. 

Penelitian menunjukkan bahwa pradiabetes berkaitan erat dengan faktor gaya hidup dan genetika.

Berikut adalah beberapa faktor risiko utama untuk pradiabetes:

  • Usia. Orang yang berusia lebih dari 45 tahun memiliki risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
  • Berat badan. Jika kamu memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25, dokter mungkin menganjurkanmu melakukan skrining pradiabetes.
  • Lingkar pinggang. Lingkar pinggang yang berlebihan (laki-laki >90 sentimeter dan  wanita >80 sentimer).
  • Ras dan etnis. Penelitian telah menunjukkan bahwa pradiabetes terjadi pada tingkat yang lebih tinggi pada orang keturunan Amerika Afrika, Amerika Asia, Hispanik, atau Amerika Asli. 
  • Pola makan. Konsumsi daging merah, daging olahan, dan minuman manis secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena pradiabetes.
  • Ketidakaktifan fisik. Berolahraga secara teratur tidak hanya dapat membantu kamu mempertahankan berat badan sedang, tetapi juga dapat menurunkan risiko pradiabetes.
  • Riwayat keluarga. Jika seseorang memiliki kerabat dekat dengan diabetes tipe 2, orang tersebut mungkin berisiko lebih tinggi terkena pradiabetes.
  • Penggunaan tembakau. Selain meningkatkan risiko resistensi insulin, merokok juga berkaitan dengan peningkatan ukuran pinggang, yang merupakan faktor risiko pradiabetes lainnya.
  • Riwayat medis. Kondisi medis tertentu, termasuk sleep apnea, diabetes gestasional, PCOS, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida berkaitan dengan risiko resistensi insulin dan pradiabetes yang lebih tinggi.

Gejala Prediabetes

Selayaknya penyakit gula, gejala prediabetes kerap pengidapnya sadari. Sebab, kondisi ini tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, sebagian pengidapnya mungkin mengalami kondisi acanthosis nigricans yaitu indikasi resistensi insulin. 

Kondisi ini menyebabkan perkembangan bercak kulit yang gelap, tebal, dan seringkali seperti beludru. Perubahan warna ini biasanya terjadi pada sekitar siku, lutut, leher, ketiak dan buku-buku jari. 

Ketika pradiabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2, ada sejumlah gejala yang perlu kamu waspadai. Berikut adalah gejala umum dari perkembangan kondisi tersebut:

  • Meningkatnya rasa haus.
  • Sering buang air kecil.
  • Meningkatnya rasa lapar.
  • Kelelahan.
  • Penglihatan kabur.
  • Mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan.
  • Infeksi yang sering.
  • Luka penyembuhan lambat.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. 
  • peningkatan buang air kecil, terutama saat malam hari.

Jika Mengidap Pradiabetes, Segera Hubungi Dokter Ini yang Paham Perawatannya.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Prediabetes

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala prediabetes, kamu bisa menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc terkait penanganannya.

Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun. 

Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:

  • dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
  • dr. Agnita Irawaty Sp.PD
  • dr. Vera Bahar Sp.PD
  • dr. M. Allif Maulana Syafrin Lubis M.Ked(PD), Sp.PD
  • dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Diagnosis Prediabetes

Cara yang umum dapat dokter lakukan untuk mendiagnosis adalah dengan tes gula darah. Seseorang mengalami prediabetes apabila hasil pengecekkan kadar gula dalam darah mencapai:

  • Kadar gula darah puasa: 100-126 mg/dL.
  • Toleransi glukosa oral: 140-199 mg/dL.
  • Tes HbA1C: 5.7 – 6.4 persen.

Skrining Diabetes Bisa di Rumah pakai Halodoc

Kamu juga perlu cek gula darah secara rutin untuk mengontrol kadar gula darah guna mencegah diabetes. 

Pemeriksaan juga berguna untuk mendeteksi diabetes sedini mungkin, sehingga kamu bisa segera melakukan perawatan dan mencegah terjadinya komplikasi.

Kini, kamu tidak perlu antre di rumah sakit atau klinik, kamu bisa melakukan Skrining Diabetes di rumah melalui layanan Homecare by Halodoc. 

Halodoc menyediakan fasilitas Skrining Diabetes melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.

Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:

✔ Tak perlu repot keluar rumah. 

✔ Hemat waktu dan biaya.  

✔ Tenaga kesehatan responnya cepat.  

✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.

✔ Sampel diambil secara aman dan steril.  

✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit). 

✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.  

✔ Harga untuk Skrining Diabetes adalah Rp 245.000, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon. 

✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.  

✔ Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat gratis voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.

Booking Skrining Diabetes Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Selain lewat aplikasi, kamu juga bisa order langsung dengan menghubungi nomor WhatsApp 0888-0999-9226. 

Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homecare sekarang juga!

Pengobatan Prediabetes

Berita baiknya, pradiebetes adalah kondisi reversibel. Artinya, pengidapnya dapat mencegah atau menghambat perkembangannya. Berikut adalah cara mengibati  pradiabetes agar tidak berubah menjadi diabetes tipe 2: 

  • Terapkan pola makan sehat. Pengidapnya perlu mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak zaitun untuk menurunkan risiko perkembangan penyakit ini. Pilih makanan yang rendah lemak dan kalori serta tinggi serat. 
  • Lebih aktif. Aktivitas fisik dapat membantu mengontrol berat badan, menggunakan gula untuk energi, dan membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efektif. Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit seminggu, atau kombinasi olahraga sedang dan kuat.
  • Turunkan berat badan berlebih. Jika kamu mengalami kelebihan berat badan, turunkan berat badan dengan cara yang sehat untuk mencegah perkembangan penyakit ini. 
  • Berhenti merokok. Menghentikan kebiasaan merokok dapat meningkatkan cara kerja insulin dan mengontrol kadar gula darah lebih baik.
  • Minum obat sesuai kebutuhan. Jika kamu berisiko tinggi, dokter mungkin merekomendasikan metformin. Dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengontrol kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Membalikkan pradiabetes membutuhkan waktu, dan setiap pengidapnya akan memiliki waktu yang bervariasi. Beberapa pengidap pradiabetes mungkin hanya perlu menurunkan beberapa kilogram untuk mengurangi risiko terkena penyakit gula tipe 2. 

Sementara itu, sebagian pengidap lainnya mungkin perlu menurunkan berat badan secara substansial untuk mengurangi risikonya.

Peluang untuk mencegah atau memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes tipe 2 adalah sekitar tiga hingga enam tahun. Karena itu, penting bagi pengidapnya untuk menurunkan kadar gula darahnya.

Pencegahan Prediabetes

Kondisi prediabetes masih dapat sembuh dan dapat kamu cegah agar tidak berkembang menjadi penyakit gula. Berikut adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini sekaligus perkembangannya, yaitu: 

1. Menjaga berat badan sehat

Baik prediabetes maupun penyakit gula rentan menyerang pengidap obesitas. Karena itu, salah satu cara terbaik untuk mencegah penyakit ini berkembang jadi penyakit gula adalah dengan menjaga berat badan tetap ideal. 

Jika terdiagnosis mengalami prediabetes, cobalah untuk menurunkan 10-15 persen berat badan. Maka, biasakanlah untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin, misalnya berolahraga 3 kali dalam seminggu.

Setidaknya, ada 4 Perubahan Gaya Hidup untuk Pengidap Prediabetes.

Tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat. Kamu bisa memulai dengan aktivitas ringan. Misalnya seperti berjalan kaki, bersepeda atau berenang.

2. Menjaga pola makan

Agar terhindar dari penyakit gula, biasakan mengonsumsi makanan sehat, serta hindari makanan yang manis seperti permen, kue, dan gula.

Kamu juga bisa mengurangi penggunaan gula tambahan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Sebagai gantinya, gunakan pemanis yang lebih sehat dan rendah kalori. 

4. Jauhi Rokok

Risiko penyakit menjadi lebih tinggi bagi mereka yang aktif merokok. Selain penyakit gula, ada banyak penyakit kronis lain yang lebih berisiko pada orang dengan kebiasaan merokok. 

Baca lebih lanjut mengenai risiko tersebut pada: Kenali 10 Bahaya Merokok yang Merusak Tubuh. 

5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Memantau kondisi kesehatan dan kadar gula darah adalah hal yang harus kamu lakukan saat mengalami prediabetes. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah kadar gula darah sudah kembali normal atau malah semakin membahayakan. 

Komplikasi Prediabetes

Jangan pernah menganggap sepele kondisi ini. Sebab, tanpa penanganan yang tepat, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan komplikasi lain yang berbahaya, seperti:

  • Stroke.
  • Luka pada kaki yang berisiko amputasi.
  • Infeksi.
  • Penyakit jantung koroner dan penyakit arteri perifer. 
  • Gagal ginjal kronis.
  • Kerusakan mata dan kebutaan.
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Masalah pendengaran.
  • Alzheimer.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala prediabetes, segeralah memeriksakan kondisi ke dokter. Penanganan yang tepat tentunya dapat mengurangi risiko komplikasi serius dari kondisi ini.  

Apabila kamu atau anggota keluarga mengalami gejala prediabetes, jangan ragu untuk hubungi dokter di Halodoc guna mendapatkan penanganan yang tepat. klik gambar di bawah ini.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah Banner-chat-dokter-tenang-menjaga-keluarga-43-1024x161.jpg
Referensi:
American Diabetes Association. Diakses pada 2024. Diagnosing Diabetes and Learning About Prediabetes.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Prediabetes.
Healthline. Diakses pada 2024. What Is Prediabetes? 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Prediabetes. 

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp