
Daftar Isi:
- Apa Itu Valsartan?
- Manfaat Valsartan
- Dosis Valsartan
- Cara Penggunaan Valsartan
- Efek Samping Valsartan
- Interaksi Obat
- Peringatan dan Perhatian
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Valsartan?
Valsartan merupakan obat antihipertensi golongan penghambat reseptor angiotensin / Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pengikatan angiotensin II ke reseptor AT1 pada jaringan tubuh.
Hal ini membuat pembuluh darah menjadi lebar sehingga aliran darah menjadi lancar dan tekanan darah akan menurun. Selain itu, obat ini juga berfungsi dalam pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan pasca infark miokard.
Dapatkan Valsartan di Toko Kesehatan Halodoc.
Manfaat Valsartan
Valsartan digunakan untuk mengobati beberapa kondisi kesehatan, di antaranya:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi). Valsartan membantu menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi. Tekanan darah yang terkontrol dapat mengurangi risiko komplikasi serius seperti stroke dan penyakit jantung.
- Gagal jantung. Obat ini membantu mengurangi beban kerja jantung dan memperbaiki gejala gagal jantung, seperti sesak napas dan kelelahan.
- Pasca infark miokard: Valsartan digunakan pada pasien yang stabil secara klinis setelah MI dan disertai disfungsi ventrikel kiri (EF ≤40 %) atau gagal jantung ringan–sedang, untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan mengurangi rawat inap jantung.
Apa saja obat untuk hipertensi? Baca di sini: Ini 5 Obat Hipertensi yang Ampuh Turunkan Darah Tinggi
Dosis Valsartan
Dosis valsartan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi medis dan respons tubuh terhadap pengobatan. Dosis umum valsartan adalah:
- Hipertensi: Dosis awal umum 80–160 mg sekali sehari. Bila belum mencapai target, dosis dapat ditingkatkan sampai 320 mg per hari.
- Gagal jantung: Dosis awal umumnya 40 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 160 mg dua kali sehari.
- Pasca infark miokard: Dosis awal biasanya 20 mg dua kali sehari, kemudian ditingkatkan hingga 160 mg dua kali sehari.
Pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter dan membaca informasi pada label obat sebelum mengonsumsi obat ini.
Cara Penggunaan Valsartan
Valsartan sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Valsartan dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Usahakan untuk minum obat pada waktu yang sama setiap hari.
- Jika lupa minum obat, segera minum begitu ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal dosis reguler. Jangan menggandakan dosis.
- Jangan berhenti minum valsartan tanpa berkonsultasi dengan dokter, meskipun merasa lebih baik. Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba dapat menyebabkan tekanan darah meningkat kembali.
Apa bahaya hipertensi di masa kehamilan? Baca di sini: Hipertensi saat Hamil Bisa Sebabkan 6 Komplikasi Ini
Efek Samping Valsartan
Seperti obat-obatan lain, valsartan dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Diare
Jika mengalami efek samping yang parah atau keluhan tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Interaksi Obat
Valsartan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, dan suplemen herbal. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan valsartan meliputi:
- Diuretik (obat yang meningkatkan produksi urine).
- Suplemen kalium.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen.
- Lithium.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum mengonsumsi valsartan, beri tahu dokter jika memiliki kondisi medis tertentu, terutama:
- Penyakit ginjal.
- Penyakit hati.
- Dehidrasi.
- Riwayat angioedema (pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan).
Selain itu, valsartan tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Jika sedang hamil atau berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai alternatif pengobatan yang lebih aman.
Apa saja faktor risiko hipertensi? Baca di sini: Mengenal Klasifikasi Hipertensi dan Faktor Risiko yang Memengaruhinya
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala berikut:
- Efek samping yang parah atau tidak membaik.
- Gejala reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, pembengkakan, kesulitan bernapas).
- Pusing atau pingsan.
- Perubahan dalam jumlah urine.
Mau tahu lebih jauh mengenai obat ini atau memiliki masalah kesehatan? Konsultasikan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


