Ketahui 4 Pengobatan Penyakit Limfadenitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Februari 2019
Ketahui 4 Pengobatan Penyakit LimfadenitisKetahui 4 Pengobatan Penyakit Limfadenitis

Halodoc, Jakarta - Limfadenitis adalah kondisi ketika kelenjar getah bening mengalami peradangan. Kelenjar ini merupakan hal yang berperan penting dalam sistem imun, dan letaknya tersebar di berbagai bagian tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan, mengikuti aliran pembuluh getah bening. Kelenjar getah bening umumnya berukuran beberapa milimeter hingga maksimum 2 sentimeter, dan berbentuk oval. Fungsi utamanya adalah untuk membuang mikroba dan sel-sel abnormal yang terkumpul di dalam cairan getah bening.

Limfadenitis umumnya terjadi karena infeksi. Kondisi ini menyebabkan kelenjar getah bening mengalami pembesaran karena sel-sel darah putih dan senyawa kimia sistem imun berkumpul di dalamnya. Pada kondisi normal, kelenjar getah bening umumnya berukuran kecil. Jika terjadi limfadenitis, kelenjar getah bening akan mengalami pembesaran dan dapat teraba dengan mudah, terutama ketika dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter.

Baca juga: Ini Cara Memeriksa Kelenjar Getah Bening

Berdasarkan lokasinya, limfadenitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Limfadenitis lokal. Ini merupakan jenis limfadenitis yang paling umum terjadi. Limfadenitis lokal hanya terjadi pada beberapa kelenjar getah bening yang berdekatan.
  • Limfadenitis umum. Kondisi ini terjadi ketika banyak kelenjar getah bening yang mengalami radang akibat penyebaran infeksi melalui aliran darah, atau akibat penyakit lain yang menyebar ke seluruh tubuh.

Bagaimana Gejalanya?

Gejala yang ditimbulkan oleh limfadenitis bervariasi, tergantung penyebab dan lokasi infeksi. Namun, beberapa gejala umum yang terjadi ketika seseorang terkena limfadenitis adalah:

  • Pembengkakan di kelenjar getah bening di leher atau ketiak.
  • Kulit di sekitar kelenjar getah bening menjadi kemerahan.
  • Munculnya abses atau nanah.
  • Keluarnya cairan dari kelenjar getah bening yang membengkak.
  • Demam.
  • Tidak nafsu makan.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Munculnya gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti pilek dan nyeri menelan.
  • Pembengkakan tungkai.

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Kelenjar Getah Bening

Disebabkan oleh Infeksi

Penyebab limfadenitis sangat beragam. Namun, kebanyakan terjadi akibat infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur. Kanker juga dapat menyebabkan terjadinya limfadenitis, termasuk leukemia dan limfoma.

Infeksi yang dapat menyebabkan limfadenitis lokal adalah:

  • Infeksi bakteri: Streptococcus, tuberkulosis, Mycobacterium nontuberkulosis, sifilis, tularaemia, dan lymphogranuloma venereum.
  • Infeksi virus: herpes genital.

Sementara itu, infeksi yang mengakibatkan limfadenitis umum, antara lain:

  • Infeksi parasit: toksoplasmosis.
  • Infeksi jamur: histoplasmosis.
  • Infeksi bakteri: Brucella, sifilis.
  • Infeksi virus: Cytomegalovirus, mononucleosis.

Seseorang berisiko mengalami limfadenitis jika:

  • Mengidap infeksi saluran pernapasan bagian atas, sakit tenggorokan, sakit telinga, atau konjungtivitis.
  • Memiliki kesehatan gigi yang buruk atau baru saja menjalani perawatan gigi.
  • Sering melakukan kontak dengan hewan, terutama kucing dan hewan ternak.
  • Riwayat konsumsi obat hydantoin, seperti phenytoin.

Pengobatan untuk Limfadenitis

Pengobatan yang diberikan untuk pengidap limfadenitis biasanya bergantung pada penyebabnya. Selain bergantung kepada penyebab, jenis pengobatan yang diberikan juga mempertimbangkan:

  • Usia.
  • Kondisi kesehatan secara umum.
  • Tingkat keparahan limfadenitis yang terjadi.
  • Riwayat medis pengidap.
  • Jangka waktu terjadinya limfadenitis.
  • Pilihan pengidap.

Baca juga: Kelenjar Getah Bening di Ketiak, Apakah Berbahaya?

Beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk limfadenitis, antara lain:

  1. Obat-obatan. Antibiotik, antivirus, atau antijamur akan diberikan oleh dokter untuk mengobati limfadenitis yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur. Selain itu, jika diperlukan, dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen) jika pengidap mengalami gejala nyeri dan demam akibat limfadenitis.
  2. Mengalirkan abses atau nanah. Metode ini dilakukan untuk mengobati limfadenitis yang sudah berkembang menjadi abses. Nanah akan dialirkan melalui irisan (insisi) kecil pada kulit yang dibuat di daerah abses. Setelah insisi dibuat, cairan nanah dibiarkan keluar dengan sendirinya, kemudian insisi ditutup menggunakan perban steril.
  3. Pengobatan kanker. Jika limfadenitis yang terjadi diakibatkan oleh tumor atau kanker, pengidap dapat menjalani pembedahan untuk mengangkat tumor, kemoterapi, atau radioterapi.
  4. Untuk meringankan gejala peradangan, dapat dilakukan kompres dengan air hangat pada kelenjar getah bening yang meradang tersebut.

Itulah sedikit penjelasan tentang limfadenitis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan