Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   22 Januari 2021
Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 TahunKetahui Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun

Halodoc, Jakarta - Bayi dilahirkan dengan perlindungan dari beberapa penyakit karena ibunya mengirimkan antibodi (protein yang dibuat oleh tubuh untuk melawan penyakit) sebelum lahir. Saat bayi mendapatkan ASI, maka ia juga akan terus mendapatkan lebih banyak antibodi dalam ASI. Namun dalam kedua hal tersebut, perlindungan bersifat sementara.

Untuk melindungi bayi dari ancaman penyakit, imunisasi (vaksinasi) merupakan cara tepat untuk menciptakan kekebalan dan perlindungan. Secara umum, vaksin dilakukan dengan menggunakan sejumlah kecil kuman yang mati atau dilemahkan yang menyebabkan penyakit. Kuman bisa berupa virus (seperti virus campak) atau bakteri (seperti pneumococcus). Vaksin kemudian akan merangsang sistem kekebalan untuk bereaksi seolah-olah benar-benar ada infeksi. Ia kemudian akan menangkis "infeksi" dan mengingat kumannya. Kemudian, bisa melawan kuman dengan lebih efektif jika nantinya kuman tersebut benar-benar masuk ke tubuh.

Baca juga: Senyum Bisa Buat Suntikan Tak Terasa Sakit, Benarkah?

Jika kamu baru saja memiliki buah hati yang baru saja lahir, berikut ini jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun yang perlu diperhatikan:

Anak Baru Lahir

HepB (Vaksin hepatitis B). Dosis pertama vaksin ini idealnya diberikan dalam waktu 24 jam setelah lahir, tetapi anak-anak yang belum pernah diimunisasi bisa mendapatkannya pada usia berapa pun. Namun, untuk bayi dengan berat lahir rendah, mereka akan mendapatkannya pada 1 bulan atau setelah keluar dari rumah sakit.

1–2 Bulan

HepB. Dosis kedua vaksin ini harus diberikan 1 sampai 2 bulan setelah dosis pertama.

2 Bulan

DTaP: Vaksin difteri, tetanus, dan pertusis aseluler.

Hib: Vaksin Haemophilus influenzae tipe b.

IPV: Vaksin virus polio yang dilemahkan.

PCV: Vaksin konjugasi pneumokokus.

RV: Vaksin rotavirus.

4 Bulan

Dosis kedua untuk semua vaksin yang diberikan pada bulan kedua. 

6 Bulan

Dosis ketiga untuk vaksin DTaP dan PCV. Namun untuk vaksin Hib (vaksin Haemophilus influenzae tipe b) dan RV (vaksin rotavirus), dosis ketiga ini mungkin diperlukan, tergantung pada merek vaksin yang digunakan dalam imunisasi Hib sebelumnya.

6 Bulan dan Setiap Tahun

Influenza (Flu), vaksin ini direkomendasikan setiap tahun untuk anak-anak 6 bulan ke atas:

  • Anak-anak di bawah usia 9 tahun yang mendapatkan vaksin flu untuk pertama kali (atau yang sebelumnya hanya memiliki 1 dosis vaksin) akan mendapatkannya dalam 2 dosis terpisah setidaknya dalam satu bulan.
  • Anak-anak di bawah 9 tahun yang telah mendapatkan minimal 2 dosis vaksin flu sebelumnya (setiap saat) hanya memerlukan 1 dosis.
  • Anak-anak yang lebih tua dari 9 tahun hanya membutuhkan 1 dosis.

Vaksin diberikan melalui suntikan dengan jarum (suntikan flu) atau dengan semprotan hidung. Kedua jenis vaksin tersebut dapat digunakan pada musim flu ini, bahkan saat pandemi virus corona, karena tampaknya mereka bekerja sama baiknya. Dokter akan merekomendasikan mana yang akan digunakan berdasarkan usia anak dan kesehatan umum. Semprotan hidung hanya untuk orang sehat berusia 2-49 tahun. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau beberapa kondisi kesehatan (seperti asma) dan wanita hamil sebaiknya tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin semprotan hidung.

Baca juga: Pentingnya Imunisasi Sebelum dan Selama Kehamilan

6–18 Bulan

Dosis ketiga vaksin Hep B (Hepatitis B) dan dosis keempat untuk IPV (vaksin virus polio yang dilemahkan)

12–15 Bulan

Dosis keempat untuk Hib (vaksin Haemophilus influenzae tipe b) dan PCV (vaksin konjugasi pneumokokus). Dosis pertama untuk MMR (vaksin campak, gondok, dan rubella) dan cacar air (varicella).

12–23 Bulan

HepA: Vaksin Hepatitis A; diberikan sebagai 2 suntikan dengan jarak minimal 6 bulan.

15–18 Bulan

Dosis keempat untuk DTaP (vaksin difteri, tetanus, dan pertusis aseluler).

4–6 Tahun

Dosis kelima untuk DTaP (vaksin difteri, tetanus, dan pertusis aseluler), ke-empat untuk IPV (vaksin polio), dan vaksin kedua untuk MMR dan Varicella.

11–12 Tahun

HPV: Vaksin human papillomavirus, diberikan dalam 2 suntikan selama periode 6 sampai 12 bulan. Ini dapat diberikan sejak usia 9. Untuk remaja dan dewasa muda (usia 15–26 tahun untuk anak perempuan maupun laki-laki), vaksin ini diberikan dalam 3 suntikan selama 6 bulan. Vaksin ini dianjurkan bagi anak perempuan dan laki-laki karena mampu mencegah kutil kelamin dan beberapa jenis kanker.

Tdap: Tetanus, difteri, dan pertusis penguat. Juga direkomendasikan selama setiap kehamilan yang dimiliki wanita.

Vaksin konjugasi meningokokus: Dosis penguat dianjurkan pada usia 16 tahun.

16–18 Tahun

Vaksin Meningokokus B (MenB): Vaksin MenB dapat diberikan kepada anak-anak dan remaja dalam 2 atau 3 dosis, tergantung mereknya. Berbeda dengan vaksin konjugasi meningokokus yang dianjurkan, keputusan untuk mendapatkan vaksin MenB dibuat oleh remaja, orang tua, dan dokter.

Baca juga: Ketahui Cara Kerja Antibodi dalam Melawan Virus COVID-19

Sudahkah kamu paham jadwal imunisasi anak? Jika sudah, kamu bisa segera membuat janji dengan rumah sakit untuk melakukan vaksinasi anak melalui Halodoc. Tanpa perlu antre lagi, kamu bisa datang pada waktu yang kamu pilih dan kemudian segera bertemu petugas medis untuk memberikan vaksin pada anak. Praktis bukan? Yuk gunakan aplikasi Halodoc untuk menikmati layanan kesehatan yang lebih mudah!

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Birth-18 Years Immunization Schedule.
Kids Health. Diakses pada 2021. Immunization Schedule.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan