Ketahui Penyebab Utama Terjadinya Hirschsprung

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   24 Agustus 2019
Ketahui Penyebab Utama Terjadinya HirschsprungKetahui Penyebab Utama Terjadinya Hirschsprung

Halodoc, Jakarta – Jangan sepelekan kondisi anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan atau mengalami penurunan berat badan secara drastis. Jika kondisi ini disertai perubahan kesehatan pada anak, seperti sembelit, kesulitan buang air kecil, dan perut yang membengkak.

Baca juga: Ketahui Penanganan yang Tepat untuk Hirschsprung

Bisa jadi, Si Kecil mengalami gejala dari penyakit Hirschsprung. Penyakit Hirschsprung terjadi karena terdapat gangguan pada usus besar yang menyebabkan feses terjebak dalam usus. Sebaiknya ibu ketahui penyebab dari penyakit Hirschsprung agar pencegahan bisa dilakukan.

Inilah Penyebab Utama dari Penyakit Hirschsprung

Penyakit Hirschsprung dapat terjadi ketika saraf pada usus besar tidak terbentuk secara sempurna. Saraf pada usus besar memiliki fungsi untuk mengontrol pergerakan pada usus besar. Sehingga, ketika saraf memiliki kondisi yang tidak sempurna, fungsi saraf untuk mendorong feses keluar dari tubuh tidak akan sempurna. Kondisi ini menyebabkan adanya penumpukan feses pada usus besar.

Ada beberapa faktor yang membuat risiko saraf pada usus besar tidak terbentuk secara sempurna, seperti bayi yang berjenis kelamin laki-laki lebih rentan mengalami kondisi ini. Tidak hanya itu, riwayat genetik atau keluarga dengan penyakit Hirschsprung akan membuat kelahiran selanjutnya mengalami kondisi yang serupa.

Penyakit Hirschsprung dapat disebabkan karena adanya penyakit lain yang mengganggu kesehatan, seperti penyakit Down Syndrome dan penyakit jantung bawaan. Bagi ibu hamil, tidak ada salahnya untuk selalu periksa kondisi kandungan dan mengonsumsi makanan sehat agar pertumbuhan janin dalam kandungan bisa berlangsung secara optimal.

Meskipun umumnya penyakit Hirschsprung sudah diketahui sejak bayi dilahirkan, namun gejala yang muncul terlihat ketika bayi mengalami pertumbuhan usia. Umumnya, bayi yang mengalami penyakit ini tidak akan buang air besar selama 48 jam setelah bayi dilahirkan.

Baca juga: Benarkah Polip Usus Dapat Sebabkan Hirschsprung?

Penyakit Hirschsprung Belum Dapat Dicegah

Hingga saat ini belum ada pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit hirschsprung. Namun ibu jangan khawatir, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan ketika anak mengalami kondisi Hirschsprung, seperti:

1. Prosedur Penarikan Usus

Dokter akan membuang bagian usus besar yang tidak memiliki saraf dan menarik usus yang sehat langsung menuju anus.

2. Ostomi

Prosedur ini akan berjalan sebanyak 2 tahap. Pertama tindakan operasi untuk membuang bagian usus yang tidak bersaraf dan mengarahkan usus yang sehat pada lubang baru di bagian perut untuk mengeluarkan feses. Setelah pasien stabil, tahap kedua dilakukan dengan menutup lubang di perut dan menyambungnya usus yang sehat langsung menuju anus.

Lakukan perawatan pada bayi setelah menjalani pengobatan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat, meningkatkan cairan dengan mengonsumsi banyak air putih untuk meringankan sembelit yang dialami oleh anak. Sebaiknya ajak anak untuk banyak melakukan kegiatan fisik dan jangan lewatkan untuk mengonsumsi obat yang disarankan dokter untuk meringankan gejala dan memulihkan kondisi kesehatan anak.

Penyakit Hirschsprung adalah salah satu gangguan kesehatan pada bagian usus besar yang terjadi ketika bayi dilahirkan. Umumnya, penyakit Hirschsprung disebabkan kelainan saraf pada bagian usus besar sehingga menyebabkan bayi sulit atau bahkan tidak dapat BAB secara normal. 

Baca juga: Kenali 9 Gejala Hirschsprung pada Bayi

Referensi:
NHS (2019). Hirschsprung Disease
MayoClinic (2019). Hirschsprung Disease
Medscape (2019). Hirschsprung Disease
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan