Kutu Bulu Mata Bisa Sebabkan Blefaritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Oktober 2018
Kutu Bulu Mata Bisa Sebabkan BlefaritisKutu Bulu Mata Bisa Sebabkan Blefaritis

Halodoc, Jakarta – Selain rambut di kepala, ternyata bulu-bulu di bagian tubuh lain juga rentan terserang kutu, termasuk bulu mata. Hampir sama dengan dampak kutu pada bagian lain, infeksi kutu di bulu mata juga bisa memicu masalah.

Infeksi kutu di bulu mata bisa menyebabkan bagian tersebut mengalami blefaritis. Blefaritis adalah sebuah peradangan pada kelopak mata yang menyebabkan bagian tersebut terlihat bengkak dan merah. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, dan juga bisa menyerang kedua kelopak mata. Namun biasanya, peradangan akan lebih terlihat jelas pada salah satu mata saja dibandingkan mata lainnya. Penyakit ini biasanya tidak menular dari satu manusia ke manusia lain.

Kutu pada bulu mata merupakan salah satu faktor yang diduga bisa menjadi pemicu kondisi ini. Namun, ada beberapa faktor lain yang sering disebut sebagai penyebab blefaritis, yaitu efek samping obat tertentu, infeksi bakteri, hingga kelainan pada kelenjar minyak.

Jika dilihat dari letaknya maka peradangan ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior. Peradangan yang terjadi pada kulit di bagian luar kelopak mata disebut blefaritis anterior. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri Staphylococcus atau bakteri lain.

Sementara blefaritis posterior adalah peradangan yang muncul di bagian dalam kelopak mata. Biasanya, kondisi ini dipicu karena adanya kelainan pada kelenjar minyak yang terletak di bagian dalam kelopak mata. Beberapa kelainan kulit, seperti dermatitis seboroik atau rosacea juga bisa menjadi penyebab kondisi ini.

Gejala dan Pengobatan Blefaritis

Secara umum, kondisi ini biasa terjadi pada kedua mata. Hanya saja, gejalanya sering terlihat lebih parah hanya di salah satu kelopak mata. Kamu mungkin akan merasa gangguan lebih parah di pagi hari, tetapi tidak perlu terlalu khawatir karena blefaritis memang sering memburuk pada waktu tersebut. Untuk mengetahui risiko kondisi ini, kamu perlu tahu gejala yang sering ditunjukkan blefaritis. Beberapa gejala blefaritis, yaitu bengkak dan kemerahan pada kelopak mata, rasa gatal juga sering muncul, dan bagian mata mungkin menjadi merah.

Blefaritis juga bisa menyebabkan kelopak mata terasa lebih lengket serta membuat mata menjadi sensitif pada cahaya. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata tampak berair atau malah kering, lalu terjadi pengelupasan kulit di sekitar mata. Bulu mata biasanya juga akan mengalami dampak dari kondisi ini, seperti bulu mata menjadi lebih rontok atau malah terjadi pertumbuhan yang tidak normal.

Sebenarnya, masih belum diketahui apa pengobatan pasti untuk menangani kondisi ini. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani gejala. Kamu bisa mencoba untuk mengompres mata dengan kain dan air hangat selama 1 menit. Sesekali, basahi atau rendam kembali agar kain tetap hangat. Penggunaan kain hangat bertujuan untuk melunakkan kerak dan mencegah endapan minyak di kelopak mata.

Selain itu, pengidap blefaritis juga dianjurkan untuk banyak mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak omega-3. Sebab, kandungan tersebut diyakini dapat membantu mengatasi gejala penyakit ini. Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung omega-3, yaitu ikan sarden, salmon, tuna, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Cari tahu lebih lanjut mengenai blefaritis atau gangguan lain pada mata dengan bertanya kepada dokter di Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Tanyakan seputar masalah kesehatan lain dan dapatkan tips sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan