Lakukan Hal Ini Saat Berolahraga agar Terhindar dari Tendinitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Desember 2018
Lakukan Hal Ini Saat Berolahraga agar Terhindar dari TendinitisLakukan Hal Ini Saat Berolahraga agar Terhindar dari Tendinitis

Halodoc, Jakarta - Pemanasan yang dilakukan sebelum olahraga adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Para atlet sendiri wajib melakukan pemanasan secara bertahap yang bertujuan untuk membantu mempersiapkan tubuh untuk melakukan gerakan yang lebih berat. Semakin berat dan semakin tinggi intensitas latihan dilakukan, maka pemanasan yang benar semakin dibutuhkan. Ini semua dilakukan demi terhindar dari cedera atau bahkan tendinitis yang malah bisa mengganggu performa atlet atau aktivitas lain. Pemanasan yang tepat membantu mengurangi ketegangan otot atau kram, dan tidak jarang mampu meningkatkan stamina.

Ketika kamu melewatkan pemanasan atau melakukannya dengan cara yang salah dapat memicu terjadinya tendinitis. Penyakit tendinitis biasanya ditandai dengan area tendon yang mengalami peradangan. Tendon adalah urat yang menghubungkan otot dan sendi. Meski tendon terbentuk dari kolagen, namun tekanan yang terjadi secara berulang dapat membuatnya sobek.

Penyebab dan Faktor Risiko Tendinitis

Penyebab umum meliputi:

  • Cedera mendadak.

  • Pengulangan gerakan dari waktu ke waktu.

Selain itu, tendinitis juga berkembang pada orang yang pekerjaan atau hobinya melibatkan gerakan berulang, sebab hal ini memperburuk tendon. Ini faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini antara lain:

  • Usia: Tendon menjadi kurang fleksibel akibat usia dan jadi lebih rentan terhadap cedera.

  • Profesi: Seseorang yang pekerjaannya melibatkan gerakan berulang, posisi yang janggal, dan kerap melakukan aktivitas berat akan memiliki risiko yang lebih tinggi.

  • Olahraga: Olahraga yang melibatkan gerakan berulang dapat menyebabkan tendinitis, misalnya berlari, tenis, berenang, bola basket, golf, bowling, dan baseball.

  • Beberapa kondisi kesehatan: Orang dengan diabetes dan rheumatoid arthritis dapat mengembangkan tendinitis.

Jika rasa sakit tiba-tiba memburuk, atau suatu ketika sendi tidak bisa digerakkan, maka segera periksakan ke dokter.

Hal yang Dapat Mencegah Tendinitis

Upaya untuk mengurangi peluang terjadinya tendinitis, kamu yang gemar melakukan olahraga wajib mengikuti saran-saran ini:

  • Lakukan gerakan yang ringan. Hindari kegiatan terlalu membebani area tendon, terutama untuk periode yang lama. Jika kamu merasakan sakit selama latihan tertentu, berhenti dan beristirahat.

  • Padukan dengan gerakan lain. Jika satu latihan atau aktivitas menyebabkan tendon terasa sakit, cobalah untuk melakukan beberapa hal lain. Melakukan variasi gerakan latihan dapat mengurangi beban pada tendon. Latihan tersebut antara lain berlari, bersepeda, atau berenang.

  • Perbaiki teknik gerakan. Jika teknik gerakan dalam suatu aktivitas atau olahraga salah, kamu bisa mengatur atau memperbaiki gerakan untuk menghindari masalah pada tendon. Cobalah untuk meminta bantuan instruktur profesional saat hendak memulai olahraga baru atau menggunakan peralatan olahraga.

  • Peregangan. Luangkan waktu setelah olahraga untuk melakukan peregangan untuk memaksimalkan jangkauan gerakan sendi. Hal Ini membantu meminimalkan trauma berulang pada jaringan. Waktu terbaik melakukan peregangan adalah setelah olahraga.

  • Sementara bagi kamu yang merupakan pekerja kantoran, gunakan peralatan yang ergonomis. Jika memungkinkan, gunakan peralatan ergonomis tersebut pada kursi, keyboard, dan desktop sesuai dengan yang direkomendasikan untuk tinggi badanmu. Peralatan ini membantu melindungi sendi dan tendon dari stres yang berlebihan.

Cari tahu lebih banyak mengenai hal-hal yang dapat mencegah tendinitis atau informasi kesehatan lainnya terkait olahraga yang benar ataupun jenis cedera otot lainnya melalui dokter di Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca Juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan