Mendidik Anak Dwi Bahasa, Orangtua Perhatikan Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 November 2019
Mendidik Anak Dwi Bahasa, Orangtua Perhatikan IniMendidik Anak Dwi Bahasa, Orangtua Perhatikan Ini

Halodoc, Jakarta – Dengan berbagai alasan, sebagian orangtua memutuskan untuk mendidik anaknya dalam dua bahasa. Sebenarnya tidak masalah, tetapi mengajarkan anak berbicara bahasa lain selain bahasa ibu memerlukan kiat tersendiri. Di samping karena anak bisa merasa kebingungan atau terbebani dengan kemampuan bahasa baru, orangtua juga dianjurkan untuk terlibat langsung dalam metode pendidikan ini. Yuk, simak beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua bila ingin mendidik anak dalam dua bahasa atau bilingual di sini.

Bila ingin mendidik anak dalam dua bahasa, sebaiknya mulailah sedini mungkin karena otak anak-anak sedang berkembang dengan pesat hingga usia 5 tahun. Masa ini disebut juga golden age atau usia emas. 

Baca juga: Kapan Usia yang Baik untuk Anak Belajar Bahasa Asing?

Mendidik anak dalam dua bahasa bisa membangun kekuatan otaknya. Menurut sebuah penelitian di Singapura, bayi yang sering diajak bicara dalam dua bahasa kemungkinan memiliki kemampuan belajar dan ingatan yang lebih baik daripada yang hanya mengerti satu bahasa. Selain itu, ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan Si Kecil di masa depan bila ia menguasai lebih dari satu bahasa. 

Meski demikian, saat mendidik anak dalam dua bahasa, pastikan bahwa anak juga senang melakukannya. Dengan demikian, anak bisa memberikan kemampuan terbaiknya sekaligus merasakan manfaatnya kelak.

Berikut ini 5 hal yang perlu orangtua perhatikan saat mengenalkan bahasa ibu dan bahasa lainnya pada anak:

1. Rencanakan dengan Matang

Mendidik anak dalam dua bahasa tidak mudah. Karena itu, orang tua perlu membuat perencanaan serius tentang hal ini. Pertama, ibu dan suami perlu memilih bahasa asing apa yang akan diajarkan pada Si Kecil selain bahasa ibu. Pemilihan bahasa asing ini perlu dipertimbangkan berdasarkan bahasa yang dikuasai oleh orangtua sendiri atau bahasa yang sering digunakan di dalam keluarga atau lingkungan sekitar maupun bahasa yang digunakan di sekolah Si Kecil di masa depan nanti. 

Baca juga: 5 Bahasa Asing yang Sedang Tren di 2018 untuk Anak

2. Ayah dan Ibu Konsisten Berbicara dalam Dua Bahasa Berbeda

Agar anak bisa mengenal dan lancar berbicara dalam dua bahasa, pastikan ia terpapar dua bahasa tersebut sama banyaknya dalam waktu yang sama. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah ayah dan ibu bisa berbicara dalam dua bahasa yang berbeda pada anak. Misalnya, bila suami fasih berbahasa Inggris, minta suami untuk konsisten berbicara dalam bahasa Inggris dengan anak. Sedangkan ibu, tetap berbicara bahasa Indonesia dengan anak. Cara ini bertujuan agar Si Kecil mudah membedakan mana yang bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan ibu) dan mana yang bahasa Inggris (bahasa yang digunakan ayah). Namun, tentu saja ayah dan ibu perlu meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk berbincang-bincang dengan anak.

3. Memanfaatkan Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih saat ini sayang sekali bila tidak digunakan. Nah, ibu bisa mengunduh aplikasi di gadget yang bisa mengajarkan anak-anak bahasa asing dengan cara yang menyenangkan. Ibu juga bisa menyetel video di Youtube yang bermanfaat untuk mengenalkan bahasa asing, bahkan budaya negara tersebut pada Si Kecil.

Namun, saat menunjukkan video di Youtube, pastikan ibu mendampingi Si Kecil sambil mengajarinya dengan cara berikut:

  • Ulangi setiap kata yang ingin diajarkan saat menonton video tersebut.

  • Bantu Si Kecil untuk mengidentifikasi nama objek tersebut di  dunia nyata.

  • Ingatkan Si Kecil tentang kata tersebut ketika ibu melihat objek tersebut di luar rumah.

Perhatikan juga tentang durasi dan dampak penggunaan gadget pada Si Kecil. The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi di bawah 18 bulan untuk sama sekali tidak menggunakan gadget, seperti tablet, smartphone, dan televisi. Sedangkan untuk anak-anak yang berusia 2–5 tahun, the AAP merekomendasikan penggunaan gadget maksimal 1 jam dalam sehari.

4. Ajari Si Kecil dengan Cara yang Menyenangkan

Agar Si Kecil lebih tertarik untuk belajar dua bahasa, gunakanlah cara-cara yang kreatif dan menyenangkan seperti dengan membacakan buku berbahasa asing, mengajarinya lagu bahasa asing dan mengajaknya bernyanyi bersama, menyetelkan film berbahasa asing, dan sebagainya. Dengan cara-cara yang menyenangkan, anak akan lebih mudah mencerna setiap kata dalam bahasa tersebut dan mengingatnya. 

Namun, saat Si Kecil sudah bertambah lebih dewasa, tingkatkan metode pengajaran ibu dengan cara mengajarinya menulis kaligrafi, menonton film yang lebih banyak percakapannya, dan ajarkan lagu yang lebih banyak kosa katanya.

5. Berikan Anak Kursus Bahasa

Bila ibu dan suami hanya bisa berbahasa Indonesia tidak masalah. Ibu tetap bisa membesarkan anak secara bilingual dengan memberi anak kursus bahasa asing. Namun, jangan menyerahkan semua pengajaran bahasa asing tersebut pada tempat kursus saja. ibu juga diharapkan untuk tetap melatih anak menggunakan bahasa asing tersebut di rumah, misalnya dengan cara membantu anak mengulang pelajaran bahasa asing yang ia dapatkan di tempat kursus atau ibu juga sekaligus bisa belajar pada anak tentang bahasa tersebut. 

Baca juga: Pintar Omong, Ini Cara Tingkatkan Kemampuan Bahasa Anak

Nah, itulah 5 hal yang perlu orangtua perhatikan agar sukses mendidik anak dalam dua bahasa. Ibu juga bisa bertanya-tanya seputar pola asuh anak atau cara mendidik anak dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Para dokter terpercaya di Halodoc siap memberikan solusi terbaik melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mom Loves Best. Diakses pada 2019. The Ultimate Guide to Raising a Bilingual Child.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan