Meski Sulit, Anak Harus Tetap Semangat Jika Mengidap Kanker

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Januari 2020
Meski Sulit, Anak Harus Tetap Semangat Jika Mengidap KankerMeski Sulit, Anak Harus Tetap Semangat Jika Mengidap Kanker

Halodoc, Jakarta - Siapapun yang mengidap kanker menjadi lebih mudah tersinggung, mengalami stres, depresi, dan kehilangan gairah atau semangat untuk hidup. Hal ini wajar terjadi pada orang dewasa yang telah mengerti dan mampu mengekspresikan yang dirasakan. Namun, bagaimana jika kanker ini dialami oleh anak? Mungkin, ia belum tahu apa yang sedang terjadi padanya, tetapi kesedihan pada orangtuanya pasti turut membuatnya merasa terpukul. 

Anak mungkin belum menyadari apa yang sedang ia alami hingga gejala kanker berkembang menjadi lebih serius. Keterbatasannya untuk makan, rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, hingga keterbatasannya untuk bermain bersama teman-temannya menjadi tanda yang bisa ia pahami. Belum lagi ketika ia harus menjalani segudang pengobatan medis. Sudah pasti, ia membutuhkan dukungan penuh dari orangtuanya. 

Memberikan Semangat pada Anak Pengidap Kanker

Anak-anak yang sedang berjuang melawan ganasnya kanker sebenarnya patut mendapatkan apresiasi. Kegigihan dan keinginan mereka untuk sembuh dan bisa berinteraksi kembali dengan lingkungan haruslah menjadi contoh, betapa tinggi semangat mereka meski harus menahan dan merasakan sakit pada tubuhnya. 

Baca juga: Waspadai Munculnya Gejala Kanker pada Anak

Jadi, sudah sepatutnya ibu dan ayah memberikan dukungan agar anak tidak kehilangan semangat hidupnya dan terus berjuang untuk kesembuhannya. Ini hal yang bisa dilakukan: 

  • Dukung Anak untuk Mengungkapkan Perasaannya

Biarkan mereka tahu bahwa semua perasaan bisa diterima dan berbagi perasaan dapat membuat mereka merasa lebih baik. Jelaskan bahwa perasaan dapat ditunjukkan dalam banyak cara, seperti bicara, menulis, atau menggambar. Tidak apa jika hal tersebut terkadang menyakitkan, tetapi justru akan melegakan.

  • Berikan Keyakinan pada Anak

Katakan padanya bahwa ia dirawat oleh orang-orang yang pintar dan berpengalaman, dan mereka semua memberi dukungan untuknya bisa sembuh dari kanker. Mungkin, anak masih merasa ragu dan takut, inilah waktu yang tepat untuk ibu terus memberitahukan padanya bahwa dokter akan membuat sakit yang dirasakan segera pergi dan bisa kembali bermain nantinya.

Baca juga: 8 Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak

  • Jangan Menutupi Apapun dari Anak

Anak mungkin belum menyadari apa yang ia alami, jadi ibu tidak dianjurkan untuk berbohong atau memberikan informasi yang keliru hanya agar anak merasa aman dan nyaman. Ketika gejala memburuk, anak akan semakin mempertanyakan apa yang terjadi padanya. Berikan jawaban yang jujur setiap anak bertanya, Jika ibu tidak tahu, katakanlah tidak tahu, tetapi berjanji untuk segera menemukan jawabannya. 

  • Buat Anak Siap akan Segala Hal

Memang terdengar sedikit berlebihan, tetapi pengobatan kanker memberikan dampak signifikan pada hidup anak. Jadi, persiapkan sang buah hati agar tidak terkejut jika mengalaminya. Beritahukan padanya bahwa mungkin ia mengalami perubahan fisik seperti kerontokan rambut, kelelahan, hingga penurunan berat badan selama menjalani perawatan. 

Baca juga: 10 Gejala Kanker pada Anak, Jangan Abaikan

Mengetahui betapa bahayanya kanker pada anak, tentu ibu dan ayah harus memberikan perhatian lebih pada kesehatan anak. Melakukan deteksi dini tidak ada salahnya, karena sekarang lebih mudah dengan adanya aplikasi Halodoc. Ibu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat atau bertanya jawab dengan dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc

Referensi: 
Cancer. Diakses pada 2020. Caring for Children with Cancer.
Cancercare. Diakses pada 2020. Supoorting a Child with Cancer.
National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Support for Families When a Child Has Cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan