Mewabah di Nigeria, Kenali Demam Lassa

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   28 Januari 2020
Mewabah di Nigeria, Kenali Demam LassaMewabah di Nigeria, Kenali Demam Lassa

Halodoc, Jakarta - Dunia sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Belum tenggelam kasus genting terkait dengan virus corona, kini Nigeria muncul dengan berita yang juga tidak mengenakkan. Beberapa hari lalu, setidaknya 29 orang warga Nigeria dinyatakan tewas karena wabah demam Lassa yang tengah menjangkiti area tersebut. Hingga artikel ini diterbitkan, sudah ditemukan 195 kasus penyakit terkait dengan wabah tersebut.

Setelah kematian 29 orang warga Nigeria tersebut, kini pemerintah dan pihak yang berwenang telah mengumumkan peningkatan tindakan darurat guna menahan wabah demam Lassa, agar tidak menyebar ke area sehat sekitar negara tersebut. Sejauh ini, demam Lassa telah melanda seluruh Afrika Barat, salah satunya adalah Nigeria. Bagaimana demam Lassa dapat menyebar? Apa gejala yang dirasakan? Berikut ulasannya!

Baca juga: Mewabah, Inilah yang Dimaksud Flu Babi Afrika

Demam Lassa, Infeksi Virus yang Tengah Mewabah di Nigeria

Demam Lassa merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus akut. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1969 di kota Lassa, Nigeria. Virus penyebabnya dapat menyebar dari tikus ke manusia dengan berbagai macam cara. Virus juga dapat menyebar dari manusia ke manusia oleh orang yang terinfeksi.  

Demam Lassa sendiri hampir mirip dengan Marburg dan Ebola, yang juga disebabkan oleh virus mematikan yang mengakibatkan infeksi pada tubuh. Keduanya merupakan penyakit yang jarang terjadi, tapi berpotensi menyebabkan angka kematian yang tinggi. Kedua penyakit yang juga disebabkan oleh virus tersebut berasal dari Afrika dan terjadi selama beberapa dekade belakangan ini.

Baca juga: Perkembangan Ebola dari Masa ke Masa

Begini Proses Penyebaran Demam Lassa

Seperti yang telah disebutkan, demam Lassa dapat ditularkan oleh hewan tikus ke manusia melalui makanan atau barang-barang yang telah terkontaminasi dengan urine atau feses hewan yang terinfeksi. Pada pengidapnya, virus memiliki masa inkubasi selama 6-21 hari. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia dapat melalui cairan-cairan dalam tubuh, seperti urine, darah, air liur, tinja, sperma, atau muntah.

Penyakit ini sangat menyeramkan. Pasalnya, kematian bisa terjadi dalam waktu dua minggu setelah timbulnya gejala. Biasanya, virus akan menyebabkan matinya sejumlah organ inti dalam tubuh, yang berakibat gagalnya fungsi normal tubuh menjalankan aktivitasnya. Diperkirakan 15-20 persen pengidap demam Lassa yang menjalani rawat inap akan berakhir dengan kehilangan nyawa.

Baca juga: Suka Makanan Ekstrem, Sup Kelelawar Sebarkan Virus Corona

Gejala yang Perlu Diperhatikan

Pada 80 persen kasus yang terjadi, demam Lassa tidak menunjukkan gejala yang berarti. Gejala umum yang biasanya muncul, meliputi:

  • Demam.

  • Sakit tenggorokan.

  • Sakit perut.

  • Mual.

  • Muntah.

  • Diare.

  • Sakit kepala.

  • Merasa kelelahan.

  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), penyakit ini dapat disembuhkan dengan antivirus yang disebut dengan ribavirin, jika diberikan sejak awal pengidap terjangkit virus. Nigeria sendiri merupakan negara terpadat di Afrika dengan 200 juta penduduk di dalamnya. Dengan penduduk yang padat dan lingkungan yang tidak sehat, penyakit ini akan mudah menyebar.

Butuh saran dari dokter ahli untuk mengetahui masalah kesehatan apa yang tengah kamu alami? Halodoc bisa jadi solusinya. Di tengah maraknya virus-virus berbahaya yang tengah mewabah, jaga selalu kesehatanmu dan orang-orang terdekatmu dengan selalu memeriksakan kondisi kesehatanmu, ya! Pasalnya, virus akan semakin cepat menginfeksi tubuh jika sistem imunitas tubuh sedang lemah.

Referensi:
Aljazeera. Diakses pada 2020. Lassa Fever Outbreak kills dozens in Nigeria.
WHO. Diakses pada 2020. Lassa Fever – Nigeria.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan