Mitos atau Fakta Konsumsi Daging Kambing Dapat Atasi Anemia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   22 Juni 2020
Mitos atau Fakta Konsumsi Daging Kambing Dapat Atasi AnemiaMitos atau Fakta Konsumsi Daging Kambing Dapat Atasi Anemia

Halodoc, Jakarta - Setiap harinya, tubuh memerlukan sel darah merah yang cukup, agar seluruh organ dan jaringan di dalamnya bisa berfungsi optimal. Namun, hal ini agaknya sulit dicapai oleh pengidap anemia. Kurangnya sel darah merah dalam tubuh membuat pengidap anemia mengalami berbagai gejala, seperti mudah lelah dan pusing. 

Penanganan untuk anemia biasanya mencakup perubahan pada pola makan. Misalnya dengan meningkatkan konsumsi makanan tinggi zat besi dan nutrisi lain yang penting dalam produksi sel darah merah. Zat besi dapat ditemui dengan mudah pada beberapa jenis makanan, misal daging-dagingan seperti daging kambing, sapi, dan ayam.

Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia

Sehatnya Daging Kambing untuk Atasi Anemia

Daging kambing adalah salah satu makanan tinggi zat besi heme, yaitu jenis zat besi yang lebih mudah diserap tubuh. Zat besi heme terkandung dalam daging, unggas, dan makanan laut. Sementara zat besi non heme biasanya ditemukan dalam sayur-sayuran. 

Jadi, bisa dikatakan benar jika konsumsi daging kambing bisa bantu atasi anemia, karena kandungan zat besi di dalamnya. Terlepas dari berbagai mitos yang melekat, daging kambing adalah jenis daging merah yang menyehatkan. Selama kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan. 

Dibanding jenis daging merah lainnya, daging kambing jauh lebih rendah lemak. Dalam setiap 330 gramnya, daging kambing hanya mengandung 2,58 gram lemak, sedangkan daging sapi mengandung 16 gram. Jadi, daging kambing bisa dijadikan salah satu menu makanan sehat bagi pengidap anemia. Namun, tentu saja perlu diimbangi dengan jenis makanan sehat lainnya, seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan. 

Kendati demikian, bukan berarti konsumsi daging kambing dapat serta merta menyembuhkan anemia, lho. Sebab, anemia pun banyak jenisnya. Tingkat keparahan pada setiap pengidapnya pun bisa berbeda-beda. Pada beberapa kasus, memenuhi asupan zat besi harian mungkin tidak bisa dilakukan hanya dengan menjaga pola makan, melainkan juga perlu bantuan obat-obatan.

Baca juga: Wanita Paling Rentan Kena Anemia Defisiensi Zat Besi

Jadi, jika kamu mengidap anemia, sebaiknya konsultasikan setiap gejala yang dialami pada dokter, agar penanganan bisa dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan kamu. Agar proses konsultasi lebih mudah dan cepat, download saja aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit

Jenis Makanan Lain untuk Bantu Atasi Anemia

Seperti telah dikatakan sebelumnya, pola makan yang disarankan untuk pengidap anemia haruslah yang mengandung tinggi zat besi. Selain daging kambing, ada beberapa jenis makanan lain yang juga direkomendasikan untuk pengidap anemia, yaitu:

1. Sayuran Hijau Gelap

Sayuran berwarna hijau gelap adalah sumber zat besi non heme terbaik. Beberapa di antaranya adalah bayam, kubis, sawi, dan kangkung. Namun, beberapa jenis sayuran hijau seperti bayam dan kangkung juga tinggi oksalat, yaitu senyawa yang dapat mencegah penyerapan zat besi non heme. Jadi, meski bermanfaat, sebaiknya jangan mengonsumsi sayuran hijau saja. Imbangi juga dengan makanan tinggi zat besi lainnya.

Solusi lain, konsumsilah sayuran hijau dengan bahan makanan yang mengandung vitamin C. Sebab, vitamin C bermanfaat untuk membantu tubuh menyerap zat besi yang masuk. Vitamin C banyak terkandung dalam jeruk, jambu biji, stroberi, dan paprika. 

Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua

2. Makanan Laut

Beberapa jenis makanan laut yang tinggi zat besi heme adalah kerang, tiram, udang, salmon, tuna, sarden, dan halibut. Jadi, masukkan juga berbagai jenis makanan laut dalam daftar menu sehari-hari kamu, ya. 

3. Kacang-kacangan dan Biji-bijian

Kacang-kacangan adalah makanan sumber zat besi yang baik. Beberapa jenis kacang-kacangan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah kacang kedelai, kacang merah, dan kacang polong.

Selain kacang-kacangan, biji-bijian juga bisa jadi sumber zat besi yang baik untuk pengidap anemia. Beberapa jenis biji-bijian yang mengandung zat besi adalah pistachio, biji labu, biji rami, kacang pinus, dan mete. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Best Diet Plan for Anemia.
Huffington Post. Diakses pada 2020. Goat Meat Could Save Our Food System, But We're Too Afraid To Eat It.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan