Mitos atau Fakta OSA Sebabkan Floppy Eyelid Syndrome

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Juli 2020
Mitos atau Fakta OSA Sebabkan Floppy Eyelid SyndromeMitos atau Fakta OSA Sebabkan Floppy Eyelid Syndrome

Halodoc, Jakarta – Floppy eyelid syndrome (FES) adalah kondisi di mana kelopak mata bagian atas menjadi kendur atau “terkulai”. Kondisi ini disebut-sebut dapat terjadi pada orang yang mengidap obstructive sleep apnea (OSA), yaitu gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Namun, benarkah OSA dapat menyebabkan floppy eyelid syndrome? Yuk, cari tahu penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Floppy eyelid syndrome (FES) atau yang disebut juga dengan sindrom kelopak mata terkulai adalah gangguan mata yang ditandai dengan kelopak mata menjadi longgar dan mudah terbalik, seperti ketika berguling di tempat tidur atau ketika kelopak mata bersentuhan dengan bantal. 

Gangguan mata ini dapat terjadi karena karena kelopak mata kehilangan elastisitasnya. Namun, FES juga seringkali dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya, seperti obstructive sleep apnea dan obesitas. Kedua kondisi kesehatan tersebut dipercaya dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom kelopak mata terkulai.

Baca juga: 7 Penyakit Tak Biasa Pada Mata

Hubungan Floppy Eyelid Syndrome dengan Obstructive Sleep Apnea

Sebuah studi tahun 2010 mengamati 102 pengidap FES dan kelompok kontrol dari 102 pasien lainnya. 90 persen dari peserta studi dengan FES ternyata juga memiliki obstructive sleep apnea.

Studi lainnya yang dilakukan tahun 2012 terhadap 127 orang yang dicurigai mengidap OSA juga menemukan bahwa 25,8 persen dari mereka yang mengidap OSA juga mengalami FES dan 40 persen orang yang mengidap OSA parah juga memiliki FES. Jadi, para peneliti menyimpulkan bahwa OSA parah dapat menjadi faktor risiko independen untuk FES.

Para peneliti masih belum mengetahui secara pasti mengapa pengidap obstructive sleep apnea dapat mengalami floppy eyelid syndrome. Selain adanya faktor risiko lain (seperti obesitas dan usia), bisa jadi mereka yang mengidap OSA juga memiliki elastisitas jaringan yang lebih besar sehingga berkontribusi pada terjadinya FES.

Selain itu, ada juga pendapat bahwa obstructive sleep apnea dapat berkontribusi pada iskemia atau kurangnya aliran darah ke kelopak mata yang mungkin berperan dalam pengembangan FES.

Orang-Orang yang Berisiko Mengalami Floppy Eyelid Syndrome

Sama halnya dengan obstructive sleep apnea, floppy eyelid syndrome juga paling sering terjadi pada pria paruh baya yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kebiasaan-kebiasaan tertentu seperti mengucek mata dan tidur tengkurap juga dipercaya dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sindrom mata terkulai tersebut. Selain itu, beberapa penyakit juga mungkin dapat berpengaruh terhadap terjadinya FES, antara lain diabetes mellitus, hipertensi, hipertiroidisme, dan down syndrome.

Lakukan Pemeriksaan untuk Mendiagnosis FES dan OSA

Dikarenakan ada keterkaitan yang erat antara floppy eyelid syndrome dan obstructive sleep apnea, pengidap FES mungkin perlu mempertimbangkan untuk melakukan tes tidur untuk memeriksa adanya gangguan pernapasan OSA. Sebaliknya, pengidap OSA pun disarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi FES agar dapat menghindari komplikasi kornea yang terlambat yang dapat mengganggu penglihatan.

Baca juga: Pemeriksaan untuk Deteksi Obstructive Sleep Apnea

Cara Mencegah Floppy Eyelid Syndrome

Cara paling efektif untuk mencegah floppy eyelid syndrome adalah dengan mengatasi kondisi kesehatan yang menjadi faktor risikonya, dalam hal ini adalah obstructive sleep apnea. Untuk mengatasi OSA yang masih dalam tahap ringan, kamu bisa melakukan gaya hidup sehat berikut:

  • Menurunkan berat badan bila kamu memiliki kelebihan berat badan.

  • Berolahraga secara teratur.

  • Batasi konsumsi alkohol, kalau bisa, berhenti minum alkohol sama sekali, terutama beberapa jam sebelum tidur.

  • Berhenti merokok.

  • Gunakan obat dekongestan hidung atau alergi.

  • Hindari minum obat penenang seperti obat anti kecemasan atau pil tidur.

Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu terjadinya FES, seperti menggosok mata dan tidur tengkurap.

Baca juga: 3 Alasan Hindari Kebiasaan Mengucek Mata Terlalu Kencang

Bila kamu mengalami floppy eyelid syndrome, sebaiknya jangan dibiarkan saja. Kamu bisa menghubungi dokter untuk membicarakan kondisi kesehatanmu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan pada dokter kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Advanced Sleep Medicine Services. Diakses pada 2020. What is Floppy Eyelid Syndrome and How is it Related to Sleep Apnea?
National Library of Medicine. Diakses pada 2020. Floppy Eyelid Syndrome and Obstructive Sleep Apnea.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Obstructive sleep apnea.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan