Musik Menunjang Perkembangan Otak Anak, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Januari 2019
Musik Menunjang Perkembangan Otak Anak, Benarkah?Musik Menunjang Perkembangan Otak Anak, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Di usianya yang masih belia, anak mengalami berbagai fase pertumbuhan dan perkembangan. Ini waktu yang tepat untuk mengenalkannya pada hal-hal yang baru untuk mengasah kemampuannya, terlebih lagi untuk perkembangan otaknya. Nah, salah satu cara yang bisa dipilih adalah mengenalkan anak pada musik.

Faktanya, latihan musik di masa kanak-kanak mempercepat perkembangan otaknya, khususnya pada bagian penguasaan bahasa dan keterampilan sang buah hati dalam membaca. Tidak hanya itu, National Association of Music Merchants atau NAMM mengatakan belajar memainkan instrumen dapat meningkatkan kemampuan otak anak dalam pembelajaran hitungan.

Berbagai Macam Manfaat Lain Belajar Musik

Ternyata, latihan musik tidak sebatas menunjang perkembangan otak anak. Musik mendukung semua bidang perkembangan dan keterampilan anak dalam kesiapannya untuk sekolah, baik itu intelektual, sosial, emosional, motorik, bahasa, dan keaksaraan. Hal ini membantu meningkatkan sinergi antara tubuh dan pikiran untuk bekerja sama.

Baca juga: Manfaat Memberi Anak Latihan Musik

Mengajari anak berlatih musik selama perkembangan awal membantu mereka mempelajari suara dan makna kata-kata. Jika diimbangi dengan menari, akan terbentuk keterampilan motorik anak sembari melatih mereka untuk lebih mengekspresikan dirinya. Sementara itu, musik membantu menajamkan daya ingat untuk orang dewasa. Bukan hanya sebatas pada suaranya yang enak didengar, alunan musik mampu mengurangi kadar stres pada orang-orang dewasa.

Ketika mendengarkan musik, tubuh dan pikiran turut terlarut dalam alunan nada dan lirik yang dinyanyikan. Ini membuat pikiran sedikit relaks, dan muncul kesenangan dalam diri, masalah terlupakan dengan sendiri, beban seperti terangkat di hati. Mendengar musik bernada pelan sebelum tidur juga akan membuat tidur terasa lebih nyenyak.

Lalu, Bagaimana Sebenarnya Cara Otak Melakukan Proses Suara?

Suara akan ditangkap oleh telinga dan dihubungkan ke otak melalui organ-organ pada sistem pendengaran. Gelombang suara yang tertangkap oleh telinga diproses dan disalurkan ke otak sebagai sinyal.

Baca juga: Musik Klasik Bikin Pintar, Masa Sih?

Sinyal ini kemudian disalurkan menuju bagian otak yang disebut dengan korteks pendengaran. Bagian ini berfungsi untuk menangkap berbagai suara yang terdengar oleh telinga, tak terkecuali suara musik. Lalu, sinyal ditangkap oleh otak dan diartikan sebagai bunyi. Inilah saat ketika ibu menyadari bahwa sedang mendengarkan suara musik.

Tidak hanya musik, semua suara yang tertangkap oleh telinga akan langsung diteruskan pada otak dan diterjemahkan sebagai bunyi. Jadi, bila telinga menangkap suara keras, otak mengartikannya sebagai bunyi sesuatu, misalnya bunyi dentuman, deru kendaraan, klakson, dan masih banyak lagi.

Begitu pula dengan bunyi alat-alat musik. Anak akan menangkap bunyi-bunyian ini sebagai suara yang baru. Bunyi petikan gitar, alunan piano, pukulan drum, dan alat-alat musik lain membantu melatih kepekaannya terhadap berbagai suara baru. Hal ini membantu menajamkan daya ingatnya, ketika terdengar lagi suara yang sama.

Baca juga: Manfaat Mendengarkan Musik untuk Ibu Hamil

Inilah mengapa penting mengenalkan musik pada anak kala usianya masih sangat belia. Kalau ibu ingin mengetahui lebih banyak hal lagi seputar manfaat musik untuk tumbuh kembang anak, atau hal lain yang berkaitan dengan kesehatan sang buah hati, jangan ragu untuk download aplikasi Halodoc. Aplikasi ini memiliki layanan Tanya Dokter yang bisa ibu pakai kapan saja untuk bertanya jawab langsung dengan dokter. Selain itu, aplikasi Halodoc juga bisa ibu pakai untuk beli obat, vitamin, dan cek lab rutin tanpa perlu keluar rumah melalui layanan Beli Obat dan Cek Lab.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan