Mengenal Lebih Jauh Obat Antipsikotik untuk Menangani Psikosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Februari 2019
Mengenal Lebih Jauh Obat Antipsikotik untuk Menangani PsikosisMengenal Lebih Jauh Obat Antipsikotik untuk Menangani Psikosis

Halodoc, Jakarta – Ketika kamu kehilangan kontak dengan kenyataan dan melihat, mendengar, atau meyakini hal-hal yang enggak nyata, dokter menyebut kondisi itu sebagai psikosis. Mereka yang mengidap psikosis mungkin mengalami delusi.

Itu berarti kamu berpegang pada kepercayaan yang enggak benar atau aneh. Kamu mungkin juga mengalami halusinasi. Saat itulah kamu membayangkan, mendengar, ataupun melihat sesuatu yang enggak ada.

Psikosis adalah gejala, bukan penyakit. Penyakit mental atau fisik, penyalahgunaan zat, dan stres atau trauma ekstrem dapat menyebabkannya. Gangguan psikotik, seperti skizofrenia, adalah penyakit mental yang melibatkan psikosis yang biasanya terjadi untuk pertama kalinya pada akhir tahun remaja atau dewasa awal.

Baca juga: Sering Tertukar, Ini Bedanya Psikosis dan Skizofrenia

Orang muda sangat rentan karena alasan yang enggak sepenuhnya dipahami dokter. Bahkan (sebelum episode pertama psikosis), mereka juga dapat menunjukkan tanda-tanda perubahan perilaku yang halus. Ini disebut periode prodromal yang bisa berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Kamu enggak dapat membedakan antara psikosis nyata dan apa yang tidak. Juga, ucapan mungkin enggak jelas dan perilaku tidak teratur. Kamu mungkin mengalami depresi, kecemasan, dan masalah tidur juga.

Sering ada tanda-tanda peringatan yang mengarah ke psikosis. Kamu mungkin mulai bertindak berbeda. Prestasi kerja atau sekolahmu mulai mengalami penurunan dan mengisolasi diri dari orang lain. Kamu mungkin juga merasa paranoid, mengalami halusinasi, kesulitan mengungkapkan ide, atau bahkan enggak peduli terhadap kebersihan pribadi.

Perawatan dan Pengobatan Psikosis

Penting untuk dirawat dini, setelah episode psikosis pertama. Itu akan membantu menjaga gejalanya agar enggak memengaruhi hubungan, pekerjaan, ataupun sekolah. Dokter dapat merekomendasikan Coordinated Specialty Care (CSC). Ini adalah pendekatan terhadap pengobatan skizofrenia ketika gejala pertama kali muncul yang menggabungkan obat-obatan dan terapi bersama dengan layanan sosial dan pekerjaan dan intervensi pendidikan. Keluarga terlibat sebanyak mungkin.

Baca juga: Mengenal Gejala Penyakit Skizofrenia

Apa yang direkomendasikan oleh dokter akan tergantung pada penyebab psikosismu. Dokter akan meresepkan obat antipsikotik dalam bentuk pil, cairan, ataupun suntikan untuk mengurangi gejala. Dokter juga akan merekomendasikan kamu untuk berhenti menggunakan narkoba dan alkohol.

Pengidapnya mungkin perlu dirawat di rumah sakit jika berisiko membahayakan diri sendiri atau orang lain, itu jika kamu enggak dapat mengendalikan perilaku atau melakukan kegiatan sehari-hari. Dokter akan memeriksa gejalanya, mencari penyebabnya, dan menyarankan perawatan terbaik untukmu.

Obat antipsikotik digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk gangguan bipolar untuk mengendalikan gejala psikotik, seperti halusinasi, delusi, ataupun gejala mania. Gejala-gejala ini dapat terjadi selama mania akut atau depresi berat. Pengobatan ini dilakukan untuk mengobati depresi bipolar dan beberapa telah menunjukkan nilai jangka panjang dalam mencegah episode mania atau depresi di masa depan.

Pada orang dengan gangguan bipolar, antipsikotik juga digunakan "off label" sebagai obat penenang untuk insomnia, kecemasan, dan juga untuk agitasi. Seringkali, obat ini diminum dengan obat penstabil suasana hati yang dapat menurunkan gejala mania sampai penstabil suasana hati berpengaruh penuh.

Baca juga: 5 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Jiwa

Beberapa antipsikotik tampaknya membantu menstabilkan suasana hati. Sebagai hasilnya, obat ini dapat digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk orang-orang yang enggak mentolerir atau menanggapi litium dan antikonvulsan.

Obat antipsikotik membantu mengatur fungsi sirkuit otak yang mengontrol pikiran, suasana hati, dan persepsi. Enggak jelas bagaimana obat ini bekerja, namun ia biasanya memperbaiki episode manik dengan cepat. Membantu kamu menghindari perilaku sembrono dan impulsif yang terkait dengan mania serta membantu mengembalikan pikiran untuk lebih normal.

Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai obat antipsikotik dan psikosis, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan